Dia Faliq Rayyan || 13

10.8K 635 29
                                    

Mia berada di balkoni rumah . Sahaja nak ambil angin malam - malam ni . Fikiran masih lagi memikirkan tentang hal yang berlaku di dalam kelas pagi tadi .

" Suami kau macam mana ? sihat ? ke dah mampus "

Mia diam tidak memberi sebarang respon kepada Aryan .

Aryan menapak menuju ke arah Mia . Mia undur ke belakang sehingga tersandar pada dinding . Kini Aryan berada betul - betul di hadapannya . Jarak antara mereka amatlah dekat . Anak buah Aryan hanya berdiri di belakang bos mereka . Aryan merapatkan wajahnya ke telinga Mia . Mia telan liur . Takut . Cemas . Perasaan bercampur. Sesak nafas pun ada.

" Aku yang tikam suami kau , Faliq Rayyan " bisik Aryan di telinga Mia . Aryan senyum sinis .

Mata mula berkaca . Perasaan marah , sakit , benci kini semua berada dalam diri Mia . Dia menolak Aryan supaya jauh darinya .

Pak !

Satu penampar hinggap di pipi kiri Aryan . Anak buahnya di belakang tergamam melihat apa yang Mia lakukan . Nafas Aryan naik turun dengan laju , anak mata seakan - akan ada api di dalam . Geram .

" Mia ! " panggil Amalina dengan kuat . Amalina menarik Mia keluar dari kelas lalu menjeling tajam ke arah Aryan .

Mia menghela nafas berat .

" BAHH ! " Bahu di pegang oleh Faliq . Terkejut Mia dibuatnya , macam nak tercabut sahaja jantungnya .

" Awak ! Terkejut saya ! " Mia memukul dada Faliq sekali .

" Saya panggil awak dari tadi , tapi awak tak jawab . Fikir apa ni . Awak nampak macam susah hati harini . Are you okay , sayang ? " tangan Faliq menyentuh lembut pipi Mia .

" I'm okay . saya tak fikir apa - apa pun " Mia menafikannya.

" Jom lah masuk , sejuk kat luar ni sayang "

" Awak masuk lah dulu , saya nak duduk sini jap "

" hurmmm tak apa lah , saya masuk dulu . Awak jangan duduk lama – lama luar ni ....sejuk " pesan Faliq sebelum melangkah masuk ke dalam bilik .

Mia hanya mengangguk

Sedang menikmati malam yang indah di balkoni , telefonnya berbunyi . Tangan terus dimasukkan ke dalam poket lalu telefon pintar diambil . Terdapat satu notification . Notification mesej daripada Aaron terpampang pada lockscreen telefonnya . Aplikasi whatsapp dibuka , kemudian nama Aaron ditekan .

Aaron

Assalamualikum Mia

Boleh tak kita jumpa sekejap bila awak free nanti ?

Waalaikumsalam Aaron

hmmm boleh 

Itu sahaja yang Mia balas . Entah kenapa tiba - tiba Aaron nak jumpa dia . Apa salahnya kan kalau nak jumpa , memang mereka lama tak berjumpa pun

xxxx

Pintu bilik hotel dibuka lalu dihempas kuat . Menapak laju lalu melabuhkan punggung di birai katil . Beg tangan dicampak ke meja solek 

" ARGHH " jerit Sofea sambil mengusutkan rambutnya .

" Kenapa dengan you ni , Sofea ? " suara Aryan terdengar dari arah bilik air . Aryan menapak ke arah birai katil lalu melabuhkan punggung di sebelah Sofea  . Dia baru lepas mandi dan hanya bertuala .

" Sofea.... I tanya ni , you kenapa ? " jari jemari menyikat rambut Sofea yang sedikit kusut .

" Aryan....you sayang I tak ? " soal Sofea dengan pantas . Wajah kacak Aryan dipandang .

" Of course lah I sayang you " pantas Aryan menjawab .

" You kenapa tiba - tiba tanya macam tu " sambungnya lagi .

" I nak mintak dekat you something " matanya masih pandang wajah kacak si Aryan sambil membuat muka minta simpati.

" Ha apa dia , bagitahu lah ? " kata Aryan lalu memakai satu tshirt hitam .

" hmmm I nak you tolong I pisahkan Mia dengan Faliq "

Wajah Aryan terus berubah apabila nama Faliq disebut . Beku dan ketat .  Musuh abadi .

" Kenapa I kena buat pulak . You yang nak pisahkan diorang , you buatlah " nada suara Aryan seakan-akan berubah . Dingin 

" Please Aryan....tolong I ..." kata Sofea sambil menatap dengan penuh simpati .

" Kenapa you nak pisahkan diorang ? kalau you pisahkan diorang sebab nak kan Faliq , Sorry I takkan tolong you ."

" I bukan nak kan Faliq , I just nak pisahkan diorang . "

" But why ? "

" Kalau I tak dapat Faliq , Mia pun tak kan dapat Faliq " ujar Sofea berbaur demdam

" ouhhh i see " kata Aryan sambil mengangguk kepala .

" So you still dengan I ? " sambung Aryan lagi .

" Yes Aryan "

" Okey . I akan tolong you "

" deal ? "

" deal "

To be continued







Dia Faliq Rayyan √Where stories live. Discover now