Dia Faliq Rayyan || 22

11.3K 650 28
                                    

" Kenapa Kak Sue tiba - tiba ajak Mia pergi makan ni ? " Mia mencedok spaghetti di dalam pinggan lalu disuapkan ke dalam mulutnya.

Awal pagi lagi Kak Sue menelefon Mia , mahu mengajaknya makan bersama - sama . Memandangkan hari minggu , Faliq pun dari pagi hilang entah ke mana . Tanpa banyak soal , Mia hanya setuju dengan ajakan Kak Sue . Walaupun Faliq melarangnya keluar daripada rumah .

" Saja lah ajak Mia keluar sekali . Lagipun suami akak tak ada kat rumah , pergi outstation . Mia pun kata Faliq tak ada kat rumah kan . So apa salahnya kita keluar makan sekali " jawab Kak Sue lalu menyedut air ais lemon tea yang dipesannya .

Dari tadi Mia hanya memerhati Ayie , anak lelaki Kak Sue . Tersenyum Mia yang melihat Ayie yang bersemangat menghabiskan spaghetti di dalam pinggan .

" Mia " 

" Ya " sahut Mia lalu mengalihkan pandangan ke arah Kak Sue yang duduk dihadapannya .

" Mia taknak sambung belajar balik ke ? "

Mia mengeleng .

" Kenapa ? Mia taknak kejar impian dan cita - cita ? " . Hairan Kak Sue , anak muda yang lain bertungkus lumus mahu sambung belajar kerana ingin mencapai cita - cita dan impian . Tetapi kenapa Mia tidak sebegitu ?

" Semua orang nak kejar impian masing - masing . Tapi dah jadi macam ni kan . Mia redha je lah . Mia nak juga jadi macam orang lain , dapat banggakan family . Walaupun Mia tak dapat banggakan diorang dengan kerjaya atau impian Mia tetapi Mia dapat berbakti dan balas balik jasa ayah , ibu dan nenek . Penat lelah diorang jaga Mia dari kecil sampai besar . Sekarang ... Mia nak fokus pada butik dan jaga ayah , itu je . " ujar Mia berbaur kesedihan .

" Kakak .... Ayie boleh tolong kakak jaga butik " suara kecil itu tiba - tiba mencelah . 

" Jangan menyampuk bila orang tengah sembang " pesan Kak Sue kepada anaknya . nada suara memang lembut tetapi itu cukup membuatkan ayie gemuruh .

Mia mencubit pipi putih gebu Ayie . " Ya.... nanti Ayie tolong Kakak " cubitan pada pipi Ayie dilepaskan . Senyum sampai ke telinga Ayie ketika itu .  

" Yeah ! "

xxxx 

Selepas makan , mereka bertiga pergi ke mall pula . Mahu shopping kata Kak Sue . Mia hanya mengikut sahaja . Lama juga mereka berpusing - pusing di dalam mall itu . Pelbagai barang yang dibeli .

Mereka berhenti di sebuah bangku panjang , mahu duduk sebentar . Penat berjalan . Macam mahu tercabut lutut pun ada .

" Akak nak pergi toilet jap . Ayie nak ikut mama ? " soal Kak Sue lalu memandang Ayie yang duduk disebelah Ayie . Ayie yang sedang membelek mainan yang dibeli di dalam hanya mengeleng kepala . 

" Okey . Duduk diam - diam dengan Kak Mia . Jangan pergi mana  - mana " pesan Kak Sue lalu meninggalkan mereka berdua di situ . 

Telefon pintar di dalam handbag di ambil keluar . Terpapar mesej daripada Faliq di kaca skrin telefonnya .

Aku balik lambat 

Hanya tiga patah perkataan . Tak beritahu pun Mia sudah tahu . Memang dah jadi kebiasaan Faliq pulang dalam ke rumah . Pernah sekali dua , dia tak balik . Entah pergi ke mana pun tidak tahu

Mia mengeluh lalu telefon di masukkan ke dalam handbag semula .

" Ayie... " Mia mengalihkan pandangan ke arah tempat duduk Ayie disebelahnya . Terus membulat mata Mia . Kosong . Hanya plastik yang berisi mainan sahaja yang tinggal . 

" Ayie... " handbag terus dicapai . Mia terus berlari anak di tingkat itu , mencari Ayie . Barangan yang dibeli tadi dibiarkan di bangku itu sahaja . 

Mia memasuki satu persatu kedai di situ , malangnya tiada .

" AYIE ! "

" AYIE DEKAT MANA " laung Mia sekuat hati . Semua yang berada di situ hanya memerhatikannya .

Perasaan takut mula hadir . Takut apa - apa terjadi kepada Ayie tetapi Mia cuba berfikiran positif . Telefonnya berdering pun dia tidak sedar . Dalam hati berdoa agar dia bertemu dengan Ayie .

Doa dimakbulkan . Terdengar jeritan seseorang . Yang pasti suara itu suara kanak - kanak .

" KAKAK ! " jerit Ayie sambil berlari ke arah Mia .

" AYIE ! " Mia terus menerpa memeluk Ayie . Tangannya memegang kedua - dua belah pipi budak itu .

" Ayie pergi mana ? Puas akak cari . Ayie tahu tak bahaya ." tangan Ayie dipegang oleh Mia .

" Sorry Kakak . Ayie nak jalan - jalan . lepastu Ayie lupa dekat mana bangku yang kita duduk tadi . " Ayie menundukkan kepala memandang lantai . Takut dimarahi oleh Mia . 

Mia mengeluh . " Lain kali jangan buat macam ni lagi tau "

Ayie angguk . Mia mengusap beberapa kali rambut budak itu . 

" Tapi ....kenapa Ayie tunggu  dekat sini ? " soal Mia hairan .

" Abang tu yang tolong Ayie tadi "jari kecilnya menunjuk ke arah seorang lelaki yang bersandar pada dinding .

Ayie terus menarik tangan Mia lalu menuju ke arah lelaki itu . Wajah lelaki itu tidak nampak kerana dia memakai mask . Hanya mata birunya yang kelihatan . Sungguh cantik .

" Thank you Encik " ucap Mia seikhlas hati . Syukur ada orang yang membantu Ayie sebentar tadi .

Lelaki itu hanya mengangguk . Sepatah suara pun tidak keluar . Hairan Mia ketika itu .

" Jom Ayie . Mesti mama Ayie cari kita . " rasa janggal pula tiba - tiba .

" Jom ! Bye abang " sempat Ayie melambai kepada lelaki itu . Lelaki itu membalas lambaian Ayie . Matanya sedikit sepek , mungkin dia senyum . bisik hati Mia .

Mia dan Ayie melangkah pergi dari situ . Tidak lama kemudian , lelaki itu turut menghilang dari situ .

Ketika mereka berdua berjalan menuju ke bangku tadi semula . Satu pasangan kekasih melintas di hadapan mereka . Pasangan itu baru sahaja keluar dari kedai kasut wanita . 

Mia sangat kenal dengan mereka . Amatlah kenal . Siapa lagi kalau bukan suaminya . Faliq Rayyan dan Tengku Elfira Medina . Tangan Elfira diselit pada lengan Faliq . Gelak tawa mereka sambil keluar dari kedai itu . 

Mia cuba memujuk hatinya . Kecewa ? tipulah kalau tak kecewa . Walaupun dia sudah tahu scandal suaminya dengan perempuan itu . Suami sendiri keluar dengan perempuan lain kut .

Terus mati ketawa Faliq . Pandangnya bertembung dengan mata Mia . Jelas sekali kelihatan Faliq mengetap rahangnya . Tajam mata Faliq menikam pandangan mata Mia . Kemudian , pandangan dialihkan kepada Elfira . Muka Faliq yang ketat maut tadi sudah bertukar dengan senyuman ceria .

" Haih..... apalah nasib aku nanti " desis hati Mia 

To be continued

Dia Faliq Rayyan √Where stories live. Discover now