Dia Faliq Rayyan || 33

16.6K 902 321
                                    

Tangan ditahan ke belakang untuk dia bersandar . Kaki dilunjurkan ke hadapan di atas rumput - rumput hijau . Kepala mendongak ke atas memandang langit biru yang terbentang luas .

Faliq senyum kelat . " Dah tiga bulan kau pergi Mia . Kau tak nak balik ke ? " soalnya lagi . Rambut yang agak serabut diraup ke belakang . 

Selepas Mia menghilangkan diri , Faliq semakin berubah . Jiwanya tidak tenteram . Makan tak kenyang , tidur tak lena , mandi tak basah . Lagi satu , nama Mia tidak lekang dari mulutnya . Setiap saat , minit , jam , nama gadis itu akan keluar dari mulutnya . Wajah Mia sentiasa memain di fikiran .

" PAKCIK ! " suara kecil itu menujah gegendang telinganya . Faliq terus pusing ke belakang . Seorang kanak - kanak sedang berlari datang ke arahnya . 

Faliq tersenyum kecil . " Ohh Ayie rupanya " katanya lalu pusing ke hadapan semula .

Punggung dihenyakkan pada rumput . Ayie duduk disebelah Faliq yang sedang fokus memandang tasik di hadapan mereka .

" Pakcik " panggil Ayie sambil menepuk lengan Faliq.

" Hmm apa ? " jawabnya tanpa memandang Ayie . 

" Pakcik buat apa kat sini ? "

" Cari ketenangan " 

Ayie hanya mengangguk .  Lihat sahaja lelaki itu , pasti sudah tahu . Faliq seperti hilang arah .  Dia tidak seperti dahulu . Dulu dia seorang yang amat pentingkan penampilan tetapi sekarang tidak lagi . Semua pasal diri boleh dikatakan dia tidak kesah , otaknya hanya memikirkan tentang Mia . 

" Ayie .. " panggilnya lembut . 

" Ya pakcik "

" Kau rindu kakak tak ? " soalnya lalu Faliq pusing menghadap Ayie . Kakak yang dimaksudkan oleh Faliq ialah Mia.

Lantas Ayie angguk . " Rindu . Rindu sangat - sangat . Kalau kakak ada kan best . Pakcik tak rindu kakak ? " ayie pula bertanya soalan yang sama kepada Faliq.

" rindu .. " kata Faliq perlahan . 

" Pakcik , pakcik mimpi apa sampai insaf macam ni . Mimpi mati ke ? " 

Terus tersembur ketawa Faliq ketika itu .

" Mengarutlah kau ni Ayie " masih tersisa gelak tawa di bibirnya .

Ayie pandang Faliq hairan . Dah kenapa orang tua ni tiba - tiba gelak ?

" Ayie ! " panggil lelaki itu dengan kuat . Susuk tubuh anaknya dicari .

" Papa ! " Ayie pusing ke belakang lalu melambai ke arah bapanya . Faliq juga turut memandang Haiqal , papa Ayie . 

" Dekat sini rupanya . Penat papa cari kamu " kata Haiqal lalu melabuhkan punggung di sebelah Ayie .

" hehehe " Ayie ketawa kecil . Nampak sahaja Faliq tadi , terus ditinggal papa yang sedang berjoging . 

Faliq dan Haiqal hanya membalas senyuman . Mulut diam membisu .

" Er... ni Faliq kan ? " Haiqal memecahkan kesunyian itu .

Faliq mengangguk . " Ni husband Kak Sue kan ? " .

Haiqal pula mengangguk lalu tangan dihulurkan . " Haiqal " Haiqal memperkenalkan diri .

Faliq menyambung tangan lelaki itu . Senyuman dihadiahkan . " Faliq " lalu tangan yang bersalam dileraikan .

" Buat apa kat sini ? " 

" Cari ketenangan bang . Jiwa kacau sekarang ni " 

Haiqal hanya mengangguk paham . Dia tahu apa yang terjadi kepada Faliq . Lihat saja pada wajah Faliq , dia pasti lelaki ini tidak rehat dengan cukup . Otak serabut dan jiwa kacau . 

Dia Faliq Rayyan √Where stories live. Discover now