Tangan ditahan ke belakang untuk dia bersandar . Kaki dilunjurkan ke hadapan di atas rumput - rumput hijau . Kepala mendongak ke atas memandang langit biru yang terbentang luas .
Faliq senyum kelat . " Dah tiga bulan kau pergi Mia . Kau tak nak balik ke ? " soalnya lagi . Rambut yang agak serabut diraup ke belakang .
Selepas Mia menghilangkan diri , Faliq semakin berubah . Jiwanya tidak tenteram . Makan tak kenyang , tidur tak lena , mandi tak basah . Lagi satu , nama Mia tidak lekang dari mulutnya . Setiap saat , minit , jam , nama gadis itu akan keluar dari mulutnya . Wajah Mia sentiasa memain di fikiran .
" PAKCIK ! " suara kecil itu menujah gegendang telinganya . Faliq terus pusing ke belakang . Seorang kanak - kanak sedang berlari datang ke arahnya .
Faliq tersenyum kecil . " Ohh Ayie rupanya " katanya lalu pusing ke hadapan semula .
Punggung dihenyakkan pada rumput . Ayie duduk disebelah Faliq yang sedang fokus memandang tasik di hadapan mereka .
" Pakcik " panggil Ayie sambil menepuk lengan Faliq.
" Hmm apa ? " jawabnya tanpa memandang Ayie .
" Pakcik buat apa kat sini ? "
" Cari ketenangan "
Ayie hanya mengangguk . Lihat sahaja lelaki itu , pasti sudah tahu . Faliq seperti hilang arah . Dia tidak seperti dahulu . Dulu dia seorang yang amat pentingkan penampilan tetapi sekarang tidak lagi . Semua pasal diri boleh dikatakan dia tidak kesah , otaknya hanya memikirkan tentang Mia .
" Ayie .. " panggilnya lembut .
" Ya pakcik "
" Kau rindu kakak tak ? " soalnya lalu Faliq pusing menghadap Ayie . Kakak yang dimaksudkan oleh Faliq ialah Mia.
Lantas Ayie angguk . " Rindu . Rindu sangat - sangat . Kalau kakak ada kan best . Pakcik tak rindu kakak ? " ayie pula bertanya soalan yang sama kepada Faliq.
" rindu .. " kata Faliq perlahan .
" Pakcik , pakcik mimpi apa sampai insaf macam ni . Mimpi mati ke ? "
Terus tersembur ketawa Faliq ketika itu .
" Mengarutlah kau ni Ayie " masih tersisa gelak tawa di bibirnya .
Ayie pandang Faliq hairan . Dah kenapa orang tua ni tiba - tiba gelak ?
" Ayie ! " panggil lelaki itu dengan kuat . Susuk tubuh anaknya dicari .
" Papa ! " Ayie pusing ke belakang lalu melambai ke arah bapanya . Faliq juga turut memandang Haiqal , papa Ayie .
" Dekat sini rupanya . Penat papa cari kamu " kata Haiqal lalu melabuhkan punggung di sebelah Ayie .
" hehehe " Ayie ketawa kecil . Nampak sahaja Faliq tadi , terus ditinggal papa yang sedang berjoging .
Faliq dan Haiqal hanya membalas senyuman . Mulut diam membisu .
" Er... ni Faliq kan ? " Haiqal memecahkan kesunyian itu .
Faliq mengangguk . " Ni husband Kak Sue kan ? " .
Haiqal pula mengangguk lalu tangan dihulurkan . " Haiqal " Haiqal memperkenalkan diri .
Faliq menyambung tangan lelaki itu . Senyuman dihadiahkan . " Faliq " lalu tangan yang bersalam dileraikan .
" Buat apa kat sini ? "
" Cari ketenangan bang . Jiwa kacau sekarang ni "
Haiqal hanya mengangguk paham . Dia tahu apa yang terjadi kepada Faliq . Lihat saja pada wajah Faliq , dia pasti lelaki ini tidak rehat dengan cukup . Otak serabut dan jiwa kacau .
YOU ARE READING
Dia Faliq Rayyan √
Romance[ 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒 ] 𝙺𝙰𝚁𝚈𝙰 𝙿𝙴𝚁𝚃𝙰𝙼𝙰 Mia Qalisha , seorang gadis yang rela berkahwin dengan lelaki pilihan keluarganya. Perasaan antara mereka semakin megah tetapi kerana satu tragedi , terhapus segala - galanya . " Awak kejam , Faliq...