Chapter 14

10.5K 985 693
                                    

Saat ini, 50 meter dari kediaman Nam berdiri Seulgi dengan seragam hitamnya yang dikancing rapi. Dibelakangnya, terdapat dua orang pria yang mengenakan seragam gelap senada. Tim Seulgi terdiri dari 4 orang yang mana salah satunya Seulgi tempatkan di kediaman sekretaris itu untuk menyamar sebagai seorang pelayan. Informasi yang Seulgi terima tidak semudah yang dia kira karena rumah itu ternyata memiliki sistem keamanan dan penjagaan yang cukup membuatnya terkesan. Kedua sipit tajamnya kini tengah memandang lurus kedepan. Lebih tepatnya wanita RAVEN itu sedang menerima informasi melalui kaca mata hitamnya mengenai subjek yang terdeteksi arus thermal yang timnya pasang lusa lalu untuk mengindikasi adanya senjata api. Dia menemukan satu.

Awalnya Seulgi berpikir untuk ukuran rumah seorang sekretaris, penjagaan hingga melibatkan orang yang membawa senjata api dia nilai terlalu berlebihan. Namun setelah mengetahui berapa lama pria itu melayani mendiang Ketua Park Won Hae, Seulgi bisa mengerti jika selalu ada kemungkinan mendiang ketua masih memiliki musuh diluar sana yang menginginkan sesuatu semacam property, informasi atau apapun yang mungkin hanya diketahui oleh sekretaris itu.

Glock(jenis senjata api) miliknya sebenarnya telah terisi amunisi, namun Seulgi memutuskan untuk tidak memakainya. Daripada itu, dia memilih untuk menggunakan rompi anti peluru dibalik seragamnya hanya untuk berjaga-jaga. Jika Seulgi mendapat pertanyaan darimana timnya bisa mendapatkan alat yang canggih juga izin kepemilikan sejata walaupun hanya untuk sementara waktu, maka Seulgi akan menjawab bahwa Park Chanyeol yang menyediakan semua itu untuk mereka. Akan tetapi jika seseorang bertanya padanya bagaimana Park Chanyeol bisa memberikan fasilitas itu, dia tidak bisa menjawabnya. Karena yang Seulgi tahu hanya bahwa bosnya adalah pemilik Club dan Ketua perusahaan induk terbesar di Korea. Sementara sejauh mana kekuasaan yang dimiliki pria itu diatas kakinya, dia tidak mengetahuinya.

Wanita itu mengencangkan sabuk dipinggangnya sebelum melepaskan kacamatanya.

"M, berapa jumlah penjaga ?" Seulgi berbicara dengan Mark melalui alat pendengar yang terpasang ditelinga kirinya.

"3 di A1(halaman depan), 2 di A2(halaman belakang), masing-masing 1 di B(lantai)"

"Waktu yang ku punya ?"

"10 menit sebelum mereka menyadari ada yang salah pada sistem keamanan"

"Hm, itu lebih dari cukup. Matikan sistemnya sekarang"

"Done. Apa noona baik-baik saja hanya mengenakan anti peluru ?. Maksudku, salah satu dari mereka membawa senjata api"

"Hanya ada satu, jadi bukan hal yang besar. Lagi pula aku lebih suka pertarungan jarak dekat dan gunakan kode nama saat berbicara padaku" ucap Seulgi sambil mengangkat tangannya, membuat gestur perintah kepada dua orang pria dibelakangnya untuk mulai bergerak. Dua orang itu berpencar, mengikuti rencana yang telah Seulgi susun.

"Aku tidak tahu kenapa kita harus menggunakan kode nama, ini membuatku merasa seperti seorang intel atau agen yang sedang melakukan misi"

"Apa kau tertarik ?, aku bisa merekomendasikanmu pada seseorang untuk mempertimbangkan kemampuanmu" ucap Seulgi kemudian memulai aksinya. Membuat langkah tanpa suara lalu menarik kerah salah penjaga yang berada di pos untuk dia bekap sebelum melakukan perlawanan kemudian menyuntikkan obat bius tepat dibelakang lehernya.

Pria dengan tinggi menjulang itu perlahan melemah dan jatuh tepat diatas kakinya. Wanita itu meliriknya sebentar, kemudian merayap di dinding untuk menuju penjaga yang satunya. Ketika menyadari penjaga itu hendak berbalik Seulgi langsung menempatkan diri dibelakangnya untuk kemudian mengarahkan dua jarinya dilekukan antara tulang selangka kiri dan kanan di pangkal leher target begitu penjaga itu berbalik. Kedua kakinya goyah dan kesulitan untuk menyangga tubuhnya sehingga Seulgi tidak membuang waktu dan memberikan cairan yang akan membuat penjaga itu tertidur untuk sementara waktu.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang