Baekhyun dan Chanyeol membalas lambaian tangan buah hati mereka. Begitu mobilnya kian menjauh yang lebih kecil sedikit mengangkat kepalanya, menoleh kebelakang ketika lengan Chanyeol menyelinap dari belakang untuk memeluknya.
"Aku telah meminta Sehun untuk menghubungiku jika mereka telah tiba di Yorkshire" ucap Chanyeol seolah tahu rasa khawatir dalam hati pria mungilnya karena tidak dapat menemani anak-anak.
Sipitnya terpejam menerima rasa hangat oleh elusan tangan Chanyeol diatas lengannya. Suara hiruk pikuk didepan kediaman mereka terdengar semakin jauh. Terganti oleh tenang dalam pelukan suaminya.
"Terimakasih. Walaupun aku sebenarnya ingin menyapa mother dahulu"
"Kau bisa melakukannya besok, tapi untuk hari ini.." Chanyeol merendahkan kepalanya, bulu-bulu halus ditengkuk yang lebih kecil berdiri ketika napas hangat Chanyeol mengenai telinganya yang sensitif.
"..sepenuhnya kau milikku", menyelesaikan kalimatnya dengan ciuman diantara rahang dan daun telinga pria mungilnya.
"Chanyeol.."
"Heum ?"
Pria itu enggan menarik diri. Menginginkan harum tubuh Baekhyun memenuhi seluruh indera penciumannya. Ketika pria mungil itu menggeliat didalam rengkuhannya, Chanyeol akhirnya sedikit mengendurkan lengannya. Membiarkan tubuh Baekhyun berputar untuk menghadapnya. Semburat warna biru akibat bias dari cahaya matahari berada dilautan abu-abunya saat memandang wajah malaikatnya. Hatinya penuh hanya dengan keberadaan Baekhyun didekatnya. Chanyeol entah bagaimana selalu terpesona pada kelembutan yang berada dalam manik bulan sabitnya. Bibir plumnya berwarna merah muda seperti kedua pipinya.
Baekhyun dilain sisi merona setelah menyadari ke arah mana sepasang keperakan itu memandangnya. Menggigit bibirnya dengan ragu-ragu, dia perlahan mengangkat kedua tangannya untuk menangkup pipi Chanyeol. Kemudian berjinjit diatas kakinya agar dapat mempertemukan bibir mereka. Begitu merasakan rasa manis dari bibirnya, Chanyeol menarik tubuh pria mungilnya kedepan sehingga tidak ada sekat barang sesenti yang memisahkan mereka. Pria mungil itu tersenyum didalam ciumannya ketika lidah Chanyeol membuka bibirnya untuk membelit lidahnya, berdansa didalam mulutnya. Membelai langit-langit gua hangatnya. Menginvasi seluruh sudut mulutnya. Mengulumnya dengan kelembutan, mengayunkannya dalam kenikmatan. Tangan yang sebelumnya menangkup pipi Chanyeol kini berpindah kebelakang untuk melingkar dilehernya. Memeluknya dengan erat.
"Mphh"
Baekhyun berjengit saat tangan Chanyeol bergerak turun menangkup pipi bokongnya. Meremasnya dengan pelan, memanjakannya hingga mengantarkan suara erangan lirih dari mulutnya. Chanyeol mengakhiri pagutan mereka setelah menarik belahan bibir bawahnya.
"Hah.. hah.."
Pria itu menyeringai melihat Baekhyun yang setengah terpejam dengan mulut yang terbuka. Terengah-engah menetralkan napasnya. Telunjuk Chanyeol mengelus bunga sakura yang mekar dikedua pipi pria mungilnya.
"Adakah tempat yang ingin kau kunjungi ?" tanya Chanyeol. Kerutan halus berada diantara alisnya sebelum Baekhyun mendongak, memandang Chanyeol kembali sambil memberikan gelengan kepala.
"Aku belum memikirkannya"
Chanyeol berdehem, "Kalau begitu haruskah kita berjalan-jalan disekitar sini ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ASHEN EYES (completed)
RomanceJika Baekhyun tidak mampu bertahan, maka dapat dipastikan sekarang tubuhnya telah berada didasar lautan. Namun untuk pemilik iris abu-abu itu dia akan bertahan. Bahkan jika esok dunia berakhir didepan matanya, Baekhyun akan selalu melindunginya. Ses...