Chapter 2

9.1K 1K 273
                                    

Hari ini puluhan karangan bunga dengan ucapan selamat memenuhi lobi SJ Corp atas pelantikan Ketua yang baru. Walaupun masa berkabung oleh meninggalnya Ketua Majelis Nasional Park Won Hae telah berakhir, atmosfer duka masih terasa disana. Mengesampingkan suasana biru itu, pelantikan Park Chanyeol sebagai Chairman SJ Corp yang baru harus tetap berlangsung. Dunia bisnis bisa jadi sangat kejam jika kursi kepemimpinan kosong dalam waktu yang lama.

Setelah Chanyeol selesai menjabat tangan wajah-wajah baru yang memberikannya ucapan selamat dengan harapan baik untuk kepemimpinannya di SJ Corp kedepan, dia segera membawa langkahnya menuju ruangan ayahnya yang kini akan ditempatinya. Ingin secepat mungkin mengistirahatkan otot wajahnya. Dia bukan yang ahli untuk mempertahankan senyuman palsu dalam waktu yang lama.

Baru saja Chanyeol mendudukkan tubuhnya diatas kursi dengan memejamkan kedua matanya, suara seseorang begitu berani mengusik waktu istirahatnya.

“Ketua, ini adalah—” sebelum pria berkacamata didepannya dapat menyelesaikan kalimatnya, Chanyeol mengacungkan telunjuknya dan membuat bibir itu langsung merapat.

“Simpan apapun yang ingin kau katakan padaku tentang pekerjaan dilain waktu. Atau, jika kau sangat berhasrat untuk mengatakannya sekarang, kirimkan saja lewat email. Aku ingin istirahat sebentar dan tidak ingin diganggu”

Pria berkacamata itu terlihat merasa ragu. Lekukan samar tidak suka atas sikap pimpinan barunya yang seolah mengacuhkan tugas terukir diatas keningnya.

Ketika Chanyeol menyadari orang yang berada didepan mejanya tidak juga melangkah pergi, dia memutuskan untuk membuka kedua matanya. Terlihat sangat terganggu.

“Sekretaris Nam, aku tidak sebaik ayahku. Jika kau bekerja hanya untuk menguji kesabaranku, aku tidak segan untuk membuatmu angkat kaki dari perusahaan ini”

Nam Dongshik tersentak ditempatnya. Tidak percaya bahwa dia akan mendapatkan ancaman pemberhentian dihari pertamanya bekerja sebagai sekretaris ketua SJ Corp yang baru.

“Mohon maafkan kelancangan saya. Kalau begitu silahkan beristirahat kembali” ucap Sekretaris Nam sambil menyimpan kembali berkas-berkas yang berada ditangannya kemudian membungkukkan badan. Karena Chanyeol tidak terlihat seperti akan menjawabnya, sekretaris itu segera memutar tungkainya dan berbalik untuk melangkah keluar.

Ketika pintu ruangan terbuka, terdapat dua orang pria telah berdiri didepannya. Nam Dongshik menatap keduanya penuh selidik. Apalagi melihat salah satu dari mereka terlihat seperti anak berandalan.

“Bisakah kau menyingkir ?”

Benar-benar berandalan, pikir sekretaris itu setelah pria yang tengah mengunyah permen karet membuka mulutnya untuk berbicara padanya.

“Ketua sedang beristirahat dan tidak ingin diganggu. Lagipula bagaimana bisa resepsionis mengijinkan anda kesini tanpa membuat janji terlebih dahulu ?”

God, kau terlalu banyak berbicara” ucap Mark begitu jengah dengan pria berkacamata didepannya.

Berbeda dengan Mark yang hanya mengenakan kaos dengan jaket dan bercelana jeans, pria yang berada disampingnya mengenakan setelan jas hitam begitu rapi dengan kemeja warna gelap hampir senada. Pria bernama Kim Minseok hanya tersenyum kecil mengetahui bagaimana karakter Mark yang mudah membuat orang kesal itu tidak berubah.

“Ketua Park telah mengetahui kedatangan kami hari ini. Anda bisa mengkonfirmasi ucapan saya kepada beliau jika anda tidak mempercayainya” kini Minseok yang berbicara.

Mark semakin menekikkan alisnya melihat keraguan diwajah sekretaris didepannya. Karena semakin kesal, dia akhirnya berteriak.

“Bos !, aku dan Minseok hyung sudah datang !”

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang