Chapter 11

9.7K 888 456
                                    

Chanyeol baru saja menyelesaikan rapat paginya yang bisa dikatakan cukup membuat kepalanya hampir pecah. Dia tahu jika kakek juga ayahnya memiliki pundi-pundi kekayaan melebihi tingginya Halla (gunung tertinggi di Korea Selatan) tapi dia tidak menyangka bahwa akan ada banyak hal yang harus dia tangani. Madam Eleanor sempat menawarkan bantuan kepada putranya tapi pria itu dengan tegas menolaknya. Dia adalah kepala keluarga Park sekarang, Chanyeol tidak bisa membebani ibunya dengan segala hal yang harus ditangani sepeninggal ayahnya. Terlebih, siapapun tahu bahwa hati wanita itu belum baik-baik saja. Masih diselimuti biru oleh kematian ayahnya, namun selalu berusaha tersenyum untuk kedua putranya.

Chanyeol meregangkan lehernya yang terasa kaku ke kanan dan kekiri. Mengistirahatkan tubuhnya dikursi kebesarannya sejenak. Kemarin dia diberitahu bahwa sistem keamanan mansion keluarganya memang diretas dan rekaman itu benar-benar dihapus dari jarak jauh membuat suasana hatinya buruk sejak pagi. Ditambah dia menerima email dari sekretaris kepresidenan beberapa waktu yang lalu. Wanita tua itu benar-benar gigih untuk merayunya menggunakan untaian kata basi agar mendapatkan dukungan dari perusahaannya untuk maju dipemilu tahun ini.

Pria itu mengerang lirih ketika telepon diatas mejanya berdering, kemudian segera mengangkatnya.

“Ketua, mohon maaf menganggu. Tapi anda memiliki tamu dengan nama Mark Lee. Beliau memaksa ingin bertemu walaupun saya telah memberitahunya untuk membuat janji dengan anda terlebih dulu”

“Suruh dia masuk dan katakan kepada sekretaris Kim untuk mengirimkan jadwalku minggu ini”

Ya ?. B-Baik, Ketua”

Tidak lama kemudian terdengar langkah kaki yang terburu-buru dari kejauhan diikuti oleh pintu ruang Chanyeol yang terbuka secara kasar. Memperlihatkan Mark yang terengah sambil mengelus dadanya berulang kali sebelum kemudian membungkuk dihadapan Chanyeol.

“Bos”

“Kenapa kau berlari ?”

“Aku bertemu dengan Minseok hyung dan dia terus bertanya apa yang sedang kulakukan disini. Jadi aku mengatakan bahwa aku ingin meminta maaf karena menghilangkan laporan Club bulan ini”

“Apa kau menghilangkannya ?”

“Tidak !. Tuhan, itu hanya alasan yang kubuat-buat. Aku kesini untuk hal lain”

“Duduklah”

“Ya, terimakasih”

Tentang kejadian kemarin malam, Mark menceritakan semuanya pada Johny. Lagipula kakaknya itu tidak akan berhenti memburunya sebelum tahu bagaimana adiknya bisa mendapatkan lecet ditangan, sudut bibir dan sikunya. Johny memberikan respon seperti biasanya. Pria yang merupakan kakaknya itu tidak terlihat ingin tahu atau terlalu menanggapi ketika Mark memberitahu bahwa beberapa orang seperti tengah berusaha menculik Baekhyun. Mark juga tidak mengharapkan reaksi tertentu karena kakaknya itu pasti juga lebih sibuk dengan sidang-sidangnya. Namun Mark bertanya haruskah mengatakan kejadian itu kepada Chanyeol karena sedikit ragu apakah hal ini cukup penting untuk didengar oleh Bosnya dan Johny mengatakan padanya untuk melakukan apapun yang dia rasa benar.

Sehingga pagi ini Mark memutuskan untuk memberitahu Chanyeol. Dia benci untuk mengakui, tapi dia merasa tidak tenang jika tidak segera memberitahu bosnya. Mark tidak akan mengelak jika seseorang mengatakan padanya bahwa Chanyeol membenci Baekhyun, dia bisa melihatnya. Namun disisi lain Mark berpikir bahwa Ketua SJ Corp itu mungkin memiliki sedikit kepedulian pada Baekhyun. Mengingat bahwa Kai mendapatkan sebuah pelajaran setelah berani mencekiknya.

“Kurasa.. seseorang ingin menculik Baekhyun” Mark memulai memeriksa air muka bosnya yang perlahan berubah. Mark menelan ludahnya dengan kasar ketika sepasang keperakan itu menyipit dengan satu alisnya terangkat, menunggunya untuk meneruskan ucapannya.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang