Chapter 25

9.9K 713 331
                                    

PERINGATAN !

Chapter ini mengandung asphyxia atau tindakan yang membuat kesulitan dalam bernapas seperti tercekik. Mohon berhati-hati dan bijak dalam membaca. Terimakasih.

-----Ж-----

Setelah menempatkan Saehee ditempat tidur, Baekhyun kembali menuju kamar Chanyeol atau kini menjadi kamar mereka. Awalnya Baekhyun sedikit khawatir jika Saehee akan merengek tidak ingin tidur sendiri namun anak itu mengatakan bahwa dirinya sudah besar dan baik-baik saja walaupun Chanyeol maupun dirinya terkadang harus memeriksa dibawah tempat tidur putrinya dan memastikan tidak ada monster seperti yang dikatakan Saehee.

Ketika masuk ke kamar, Baekhyun tidak menemukan Chanyeol. Bergumam lirih mungkinkah pria itu sedang berada diruang kerjanya. Akan tetapi dia mendengar suara langkah kaki dari arah kamar mandi. Kemudian mendapati Chanyeol yang telah memakai jubah mandi hitam dengan sebuah kotak ditangan kirinya.

Sipitnya sontak melebar begitu menyadari kotak yang dibawa Chanyeol adalah barang yang dia pesan beberapa saat yang lalu. Dengan langkah yang cepat, Baekhyun segera menghampiri Chanyeol dan hendak meraih kotak itu. Namun Chanyeol tidak melepaskannya begitu saja dan justru menatapnya dengan pandangan yang bingung.

“Apa ini milikmu ?”

“Y-Ya”

Satu alisnya naik ketika melihat pria mungil didepannya tersipu malu. Pandangannya kemudian bergulir kembali kepada kotak ditangan kirinya.

“Bolehkah aku membukanya ?”

“Tidak !”

Chanyeol sedikit terkejut ketika mendengarnya. “Kenapa ?”

Kenapa ?. Baekhyun berharap bisa menjawabnya, tapi rasa malu seolah mengambil alih lidahnya sehingga pria mungil itu hanya dapat menunduk semakin dalam membiarkan warna merah menghiasi kedua pipinya. Chanyeol menjauhkan kotak itu dari tangan Baekhyun. Rasa penasarannya semakin membumbung tinggi karena melihat raut panik dari kekasihnya.

“C-Chanyeol berikan padaku” pria mungil itu memohon.

“Hanya jika kau menunjukkan padaku apa isi kotak ini”

Pria mungil itu tidak langsung menjawab. Terlihat sekali sedang berpikir dengan mata yang bergerak gelisah. Baekhyun kemudian terkesiap ketika mendengar helaan napas berat dari Chanyeol.  Langsung berasumsi bahwa dia tengah menguji kesabaran Chanyeol. Karena tidak ingin membuat pria itu marah, pria mungil itu akhirnya mengangguk dengan kaku.

“Tolong jangan marah. A-Aku akan menunjukannya”

Tepat setelah Baekhyun menyelesaikan jawabannya, telunjuk pria itu mengangkat dagunya. Mengapitnya diantara jarinya dan sedikit mengikis jarak yang memisahkan keduanya. Pada usapan ujung jarinya digaris rahangnya, Baekhyun menahan diri untuk tidak memejamkan matanya. Hampir terbuai dengan kelembutannya.

“Aku tidak marah, hanya tidak ingin kau menyembunyikan sesuatu dariku”

“Aku tidak bermaksud demikian..” Baekhyun melirih ketika Chanyeol meyerahkan kotak itu padanya.

“Aku tahu. Lupakan apa yang kukatakan, aku tidak ingin memaksamu menunjukannya padaku”

“T-Tidak !”

“Heum ?”

“Aku hanya sedikit malu”

Sebelum Baekhyun dapat menurunkan pandangannya kembali, Chanyeol segera menahan dagunya untuk tetap menatapnya. “Bisakah kau memberitahuku apa yang membuatmu malu ?. Walaupun aku meragukannya”

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang