Chapter 38 : Finale

9.3K 493 324
                                    

Setelah operasi berjalan dengan lancar, Chanyeol memberi ciuman singkat diatas kening Baekhyun sebelum mengikuti perawat untuk memandikan bayi kembar mereka sementara yang lain membersihkan Baekhyun dan memindahkannya ke ruangan lain. Semuanya terasa tidak nyata ketika Chanyeol membantu memandikan bayi kembarnya. Putranya yang memiliki manik sehangat Baekhyun menangis begitu keras ketika air dituangkan padanya. Terlihat tidak menyukainya sedikit pun. Chanyeol membiarkan perawat menenangkan salah satu bayinya dengan suaranya yang lembut. Sedangkan putranya yang mewarisi iris kelabunya, walaupun tidak seheboh saudara kembarnya, tetap menunjukan raut tidak suka ketika dia menuangkan air pada kulit susunya. Perawat membantu mengajarinya tentang cara memeluknya dan pada detik itu, napasnya seperti ditahan dan dia bergetar. Hatinya seolah ingin meledak pada bentuk lain cinta yang kini berada digendongannya. 

“Ingin segera bertemu papa ?” Chanyeol berbisik dan tangan si kecil di gendongannya bergerak seolah ingin menggapai sesuatu. Membawa senyuman diantara pipinya.

Selesai memandikan bayi kembarnya dan membalut mereka pada kain yang lebih hangat, Chanyeol bersama perawat menuju ke ruang pemulihan Baekhyun.  Dia menemukan bahwa ibunya juga Saehee telah berada disana. Bidan Jin Suyeon baru saja selesai melakukan pemeriksaan biasa seperti mengecek anestesi, detak jantung, tekanan darah dan penghilang rasa sakit untuk jam-jam pertama. Memasang infus baru juga kateter yang akan digunakan Baekhyun selama kurang lebih 12 jam lagi setelah operasi caesarnya. Chanyeol melihat Baekhyun yang tampak mengantuk tapi kedua maniknya langsung bersinar begitu menemukannya. Dia kemudian melangkah ke arah Baekhyun dengan gaun rumah sakitnya yang sedikit terbuka pada bagian dada.  Dokter Chae memberitahu bahwa penting untuk Baekhyun dan putra-putra mereka melakukan skin to skin selama satu jam. Chanyeol mengangguk lalu dibantu perawat dengan lembut meletakkan putra kembar mereka di atas dada pria mungilnya. Beberapa perawat lain juga membantu melepas pakaian putra mereka.

Airmata Baekhyun kembali jatuh saat merasakan bayi kembarnya diatas kulitnya. Keduanya berwarna kemerahan, begitu kecil diatas tubuhnya. Ketika bayinya menggerakkan kepalanya kesana kemari dengan meletakkan tangan di mulut Bidan Jin Suyeon dengan sigap menyuruh perawat untuk membawa susu formula. Walaupun tangannya masih terasa lemas, Baekhyun bersikeras ingin memegang botolnya sendiri sehingga bidan membantu Baekhyun sedikit untuk mengangkat tangannya dan mulai memberi susu formula untuk bayinya. Sementara bayinya yang satunya dibantu oleh Madam Elena karena wanita itu jauh lebih berpengalaman dibanding dengan Chanyeol. Saehee yang duduk dikursi memperhatikan masing-masing adik bayinya yang tengah minum susu. Karena  susu yang diminum oleh bayi baru lahir masih sedikit, jadi Baekhyun menjuhkan botol susu itu setelah merasa putranya kenyang. Setelah itu menunggu mereka hingga bersendawa. Perawat kemudian pergi mengambil botol susu formula dan akan kembali ketika waktu skin-to-skin Baekhyun degan bayi-bayinya selesai.

Manik bulan sabit Baekhyun melihat kelereng cokelat putranya yang tengah mencari-cari sesuatu dengan tangannya. Jadi dia mencoba mengulurkan telunjuknya dan kehangatan melingkupi hatinya begitu telunjuknya digenggam begitu erat. Memperhatikan bagaimana kepala bayinya yang sedikit bergerak diatas dadanya sebelum memejamkan matanya. Lengkung bulu matanya menyentuh pipinya ketika kelopak matanya terpejam.

“Dia yang paling keras menangis ketika kami memandikannya tadi” ucap Chanyeol sambil menunjuk putranya yang mulai tertidur.

“Benarkah ?” tanya Baekhyun.

Pandangannya kemudian bergulir pada sepasang netra kelabu jernih milik bayinya yang terus menatapnya. Sekali lagi berhasil membawa emosional Baekhyun naik ke permukaan hingga air matanya turun. Alasannya karena itu mengingatkan Baekhyun pada Saehee yang dulu juga menatapnya seperti ini. Kedua iris abu-abunya yang lebar dan jernih berkedip dengan rasa penasaran oleh dunia yang baru dilihatnya.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang