Chapter 15

12.6K 974 491
                                    

Baekhyun terbangun ketika mendengar pintu kamar yang disediakan untuknya dan putrinya tidur terbuka. Dia mengerjapkan matanya sebentar, menyesuaikan cahaya remang-remang dari lampu kamar tidur yang memasuki retinanya . Dia menebak bahwa matahari belum terbit saat menemukan kamar yang masih terlampau gelap. Ketika kelopak matanya benar-benar terbuka, Baekhyun menemukan figur seorang pria yang berdiri diluar kamarnya. Pintunya yang tidak terbuka sepenuhnya membuat Baekhyun hanya bisa melihat setengah tubuh Chanyeol.

“Chanyeol ?” Baekhyun memanggil Chanyeol sambil mendudukkan tubuhnya diatas ranjang dengan hati-hati karena Saehee masih terlelap disampingnya.

Semalam setelah memastikan Chanyeol menghabiskan teh yang dibuatkan bibi Munyeong, Baekhyun menunggunya sebentar hingga tertidur. Kemudian baru beranjak turun untuk keluar dari kamar Chanyeol karena dia sama sekali belum melihat Saehee. Ketika turun dari tangga Baekhyun langsung disambut dengan pemandangan bibi Munyeong yang terlihat kesulitan membujuk Saehee untuk makan.

Begitu Saehee melihat Baekhyun, anak itu segera berlari menghampiri papanya dan meminta untuk digendong. Baekhyun tentu saja langsung menurunkan tubuhnya dan meraih balita itu dengan kedua lengannya. Pria mungil itu mengucapkan terimakasih kepada bibi Munyeong sebelum menerima mangkuk makan Saehee yang belum berkurang sama sekali. Sebenarnya Saehee sudah bisa makan sendiri, namun ada beberapa waktu dimana anak itu akan bersikap manja dan meminta untuk disuapi yang mana itu adalah hal yang wajar dan tidak membuat Baekhyun keberatan sama sekali. Lagipula putrinya itu masih berusia 4 tahun.

Setelah menghabiskan isi mangkuk itu hingga habis tak bersisa, Baekhyun segera membantu Saehee untuk mandi sekaligus sikat gigi. Biasanya Baekhyun akan menemani putrinya untuk belajar dahulu. Akan tetapi ketika melihat bagaimana Saehee berusaha keras mempertahankan kedua matanya untuk terbuka saat menggosok gigi, Baekhyun memilih untuk segera menempatkannya ke tempat tidur. Pria mungil itu mengelus pelipisnya sambil menepuk-nepuk pantatnya dan kurang dari 5 menit anak itu telah tertidur. Mungkin kelelahan karena bermain bersama Seulgi dari yang Baekhyun tahu setelah dia diberitahu oleh bibi Munyeong. Baekhyun berpikir untuk berterimakasih kepada wanita itu jika berkesempatan untuk bertemu lagi karena telah menjaga putrinya.

Baekhyun menarik pelan selimut hingga dibawah dagu putrinya kemudian bergerak turun dari ranjang. Setelah itu membuat langkah pelan untuk menghampiri Chanyeol yang masih berdiri didekat pintu.

“Maaf membangunkanmu” lirih Chanyeol ketika Baekhyun sampai didepannya.

“Tidak apa-apa” jawab Baekhyun sambil menggelengkan kepalanya. Dia kemudian mengikuti pandangan Chanyeol yang mengarah kepada Saehee yang tidur begitu nyenyak bersama boneka teddy bear kecil didekat lengannya.

“Kau harus kembali tidur” ucap Chanyeol mengembalikan pandangannya kepada Baekhyun.

“Begitu juga denganmu”

“Aku.. tidak bisa tidur”. Iris keperakan itu menghindari tatapan Baekhyun ketika mengatakannya. Seperti menyimpan sesuatu diujung lidahnya namun memilih untuk tidak mengutarakannya.

Sedangkan Baekhyun kini tengah memeriksa bengkak dikedua mata Chanyeol yang terlihat lebih baik daripada sebelumnya. Maniknya tidak lagi memerah tapi terdapat lingkaran hitam samar dibawah matanya. Keheningan itu berlangsung untuk beberapa saat sebelum Baekhyun mengeluarkan suara seperti ketika teringat akan sesuatu lalu berjalan kembali kedalam kamar. Kelereng abu-abu itu memperhatikan Baekhyun yang berjongkok didekat ranjang dan menarik sesuatu dari dalam kardus. Setelah itu berjalan kembali kepada Chanyeol dengan membawa sebuah buku album.

“Karena kau tidak bisa tidur, apakah kau ingin melihat ini bersama ?” tanya Baekhyun sambil menunjukan buku album itu kepada Chanyeol. Pria itu menerimanya dan tersenyum kecil saat menemukan coretan-coretan crayon disampulnya.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang