Chapter 17

12.3K 833 568
                                    

Chanyeol, Baekhyun dan Saehee saat ini tengah menikmati makan malam mereka. Koreksi, mungkin tidak semua yang berada dimeja makan itu menikmati makanan yang tersaji diatas piring karena kelereng cokelat madu itu memandang kosong makanan yang berada didepannya. Hal itu tentu saja disadari oleh Chanyeol, namun pria itu tidak mengatakan apapun. Mungkin setelah Saehee menyelesaikan makanannya dia akan mencoba bertanya kepada pria mungil itu apa yang kira-kira tengah menganggu pikirannya hingga melamun.

"..hyun. Baekhyun ?"

"Y-Ya ?. Kau memanggilku ?"

"Ya, apa kau mungkin ingin makan yang lain ?"

Ketika Chanyeol menanyakan pertanyaan itu padanya, Baekhyun langsung menurunkan pandangannya dan mendapati bahwa dia hanya menyentuh sedikit makanannya. Bahkan itu tidak berkurang setengah.

"T-Tidak, aku menyukainya" jawab Baekhyun kemudian segera menyuapkan makanannya.

Chanyeol merapatkan bibirnya, air mukanya tidak berubah akan tetapi bisa dipastikan telah ada pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan didalam kepalanya.

Setelah menyelesaikan makan malam, Baekhyun bergantian menemani Saehee sementara Chanyeol menyelesaikan beberapa pekerjaan kantornya dan memeriksa progress yang dikirimkan oleh kepala bagian pemasaran. Pria itu telah memberitahu Kai untuk mengundang eksekutif RAVEN dan LOEY untuk datang ke Club RAVEN malam ini.

Chanyeol mematikan laptopnya ketika jam dinding tepat menunjukan waktu 8 lebih 15 menit. Dia baru saja hendak beranjak dari kursinya ketika mendengar ketukan pintu ruang kerjanya. Disana Baekhyun bertahan diambang pintu, terlihat ragu-ragu untuk masuk kedalam ruangannya.

"Kemarilah. Apa Saehee sudah tidur ?"

Baekhyun perlahan melangkah masuk sambil mengangguk-anggukan kepalanya. "Ya, aku baru saja menempatkannya ditempat tidur"

Ketika Baekhyun telah mendekat, Chanyeol mengangkat tangannya dan pria mungil itu menerimanya dengan malu-malu. Selalu berhasil membuat Chanyeol menahan diri untuk tidak mengulum bibirnya kedalam karena merasa gemas melihat tingkah Baekhyun. Hal yang tidak berubah sejak dulu hingga sekarang adalah bagaimana mudahnya warna merah dipipi yang lebih kecil itu muncul setiap kali Chanyeol melakukan sesuatu yang sederhana. Seperti saat ini, menarik pria mungil itu mendekat dan mengunci tubuhnya diantara kakinya sambil mengelus punggung tangannya dengan jarinya.

"Ada yang ingin kau katakan ?"

"Um.. tentang pergi ke clubmu"

"Apakah kau berubah pikiran ?"

"T-Tidak seperti itu. Kupikir aku bingung harus memakai apa. Uh.. itu.. aku mencarinya di internet dan tidak memiliki baju yang cocok untuk dipakai ke Club j-jadi.."

Chanyeol memperhatikan bagaimana kerutan halus diantara alisnya itu mulai terlihat. Pupilnya bergerak ke kanan dan kekiri, jelas sekali sedang kebingungan.

"Apa yang kau cari di internet ?" tanya Chanyeol.

"Fashion, um.. m-model baju ke Club ?. S-Seperti itu"

Kali ini Chanyeol tidak bisa menahan senyum kecilnya ketika mendengar penuturan pria mungil yang berdiri didepannya itu. Baekhyun dengan keluguannya entah bagaimana terkadang membuat pria itu merasa terhibur.

"Baju yang seperti apa yang kau temukan ?"

"Kau tahu um.. sebentar" ucap Baekhyun mengambil smartphone dengan tangan kanannya yang tidak berada di genggaman Chanyeol.Pria mungil itu kemudian menunjukkan foto-foto baju yang telah dia screenshoot ketika sedang mencarinya di internet. Sepasang iris keperakannya melihat beberapa baju yang berada dilayar persegi itu.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang