Chapter 31🎁

9.6K 539 306
                                    

"Aku hanya akan mencintaimu selama sisa hidupku" - Park Baekhyun


-----Ж-----


Karena situasi Baekhyun, makan siang mereka akhirnya harus ditunda. Terpaksa harus pergi, pria mungil itu merasa sedikit buruk sama sekali tidak menyentuh makanan yang dihidangkan. Untuk membuat perasaannya lebih baik, Chanyeol meminta maaf kepada pelayan dan menjelaskan karena suatu alasan mereka harus segera pergi. Pelayan itu mengerti tanpa ada ketidaknyamanan di garis wajahnya. Mereka pergi setelah Chanyeol membayar makan siang dan memberikan tip cukup banyak untuk pelayan.

Awalnya Baekhyun tidak pernah memiliki masalah pada jarak Jade Mountain Club ke sanctuary. Namun dengan keadaannya saat ini, sanctuary mereka tiba-tiba saja terasa begitu jauh. Tangan Chanyeol yang tidak pergi dari punggungnya sama sekali tidak membuatnya merasa lebih baik. Setelah bagaikan selamanya, mereka akhirnya sampai dan Chanyeol langsung menarik tubuhnya menuju sofa yang tidak berada jauh dari pintu masuk. Kemudian menyuruhnya untuk melepaskan celana sekaligus celana dalamnya. Dengan pipi yang memerah, pria mungil itu keluar dari gulungan kain yang jatuh dimata kakinya. Lalu berdiri didepan Chanyeol dengan kejantanannya yang masih terangsang. Dia bahkan yakin sentuhan kecil dapat membuatnya berdiri tegak lagi.

Chanyeol akan menyentak tangan Baekhyun untuk menjatuhkan tubuhnya dipangkuannya. Mengangkat tangannya dan memberikan tamparan yang Baekhyun layak dapatkan. Tapi bukan itu yang terjadi sekarang. Bukannya menarik tubuhnya, Chanyeol justru meraih tangan Baekhyun. Mengelus buku-buku jarinya satu persatu untuk alasan yang pria mungil itu tidak ketahui namun memberikan gelenyar menyenangkan pada bagian tertentu di tubuhnya. Kelabu Chanyeol seperti tengah asik menelusuri lembut punggung tangan suaminya sebelum kemudian mengangkat pandangannya dan berbicara.

"Aku tahu bahwa aku ingin menghukummu. Tapi apa kau baik-baik saja ?"

Chanyeol dengan seluruh otoritasnya namun selalu memastikan untuk mendapatkan persetujuan dari Baekhyun. Pria mungil itu menganggukkan kepalanya tanpa ragu.

"Kemari" perintahnya.

Baekhyun perlahan menempatkan tubuhnya dipangkuan Chanyeol. Dia bernapas saat merasakan otot keras paha Chanyeol dibawah perutnya. Tangan Chanyeol berada dibelakang lututnya. Merangkak naik kebagian dalam pahanya. Terus keatas melewatkan pipi bokongnya dan Baekhyun bergerak kedepan ingin meraih gesekan itu kembali. Akan tetapi Chanyeol langsung mencengkeram pinggangnya dengan tekanan yang kuat dan keras. Sebuah peringatan.

"Baekhyun, siapa yang mengjinkanmu untuk bergerak ?" suaranya parau. Bergemuruh layaknya petir dan pekat seperti mendung.

"Maaf Chanyeol"

"Ulangi"

Baekhyun mengulum bibirnya kedalam, "Maaf daddy.."

"Oh dear.."

Tangan Chanyeol menyingkap kaosnya, memperlihatkan punggung sempit Baekhyun. Telunjuknya bergerak mengikuti garis tulang belakangnya, kebawah dan berhenti sedikit lama di tulang ekornya. Mengelusnya sebentar lalu telapak tangan besar miliknya berhenti dibokong suaminya.

"Aku akan memberimu 5 tamparan dan kau akan menghitungnya. Tidak ada klimaks sebelum aku mengijinkanmu. Kita akan mengulangi dari awal jika kau salah ketika menghitungnya, mengerti ?"

"Ya, aku mengerti"

"Ulangi yang apa kuucapkan"

"Kau.. akan memberiu 5 tamparan. Aku tidak boleh um.. klimaks dan kita akan mengulanginya dari awal jika aku salah ketika menghitungnya"

"Good"

Berikutnya Baekhyun mengharapkan sebuah pukulan. Mungkin rasa panas yang menyengat di permukaan bokongnya. Tapi mulutnya lebih dulu mengeluarkan pekikan begitu vibrator yang berada dianusnya bergetar. Bergerak dengan cepat, secara konstan. Tangannya refleks mencengkeram selimut ranjang.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang