Chapter 26

9.3K 699 349
                                    

Berkas cahaya melalui dari jendela menerangi kamar ketika Baekhyun bangun dengan tubuh yang segar. Walaupun bagian pinggang dan diantara pipi bokongnya sedikit perih, namun itu masih tertahankan. Dia ingat Chanyeol mengoleskan salep dan memijit tubuhnya hingga terlelap. Selimut dengan bahan wol yang melingkupi tubuhnya membuat pria mungil itu hendak meringkuk kembali kedunia mimpi. Namun wangi segar seperti hutan kayu  setelah hujan membuat kelopak mata terbuka sepenuhnya. Dari sini dia dapat melihat kaos hitam ketat mencetak tubuh padat Chanyeol dengan sweat pants berwarna senada. Baekhyun kira ini terlalu pagi untuk dirinya memerah oleh pemandangan didepannya.

“Selamat pagi, bagaimana tubuhmu ?”, tidak lupa mengecup pelipis Baekhyun ketika bertanya.

“Aku baik-baik saja, terimakasih telah memijatku kemarin” jawab Baekhyun sambil menyandarkan punggungnya dikepala ranjang. Kemeja Chanyeol yang kebesaran jatuh dilengannya.

Good. Apa kau ingin sarapan disini ?”

“Apa kau juga akan sarapan ?” Baekhyun balik bertanya.

“Ya, aku baru kembali dari gym dan berpikir untuk sarapan bersamamu”

“Okay..”

Chanyeol kemudian meraih gagang telepon diatas meja dan menekan tombol yang kemudian tersambung dengan dapur.

“Selamat pagi Tuan Park, adakah yang dapat kami bantu ?”

“Siapkan 2 egg toast, bacon dan.. apa kau baik dengan pisang blueberry smoothie ?” tanya Chanyeol kepada Baekhyun dan dibalas oleh anggukan kepala. “dan dua pisang blueberry smoothie, tolong antarkan kekamarku”

“Baik Tuan Park, kami akan segera mengantarkannya. Adakah hal lain yang dapat kami lakukan ?”

“Apakah Saehee sudah bangun ?”

“Nona Saehee belum bangun, haruskah kami membangunkannya ?”

“Tidak perlu. Lagipula ini akhir pekan, itu saja”

“Baik, Tuan Park”

Kemudian Chanyeol meletakkan telepon itu kembali, mengakhiri panggilannya. Pria itu kini menghadap Baekhyun.

“Baekhyun”

“Ya ?”

“Aku ingin kita berbicara tentang seks kita semalam”

Pria mungil itu berkedip, perlahan kerutan samar muncul dikeningnya. Tangannya yang berada dibawah selimut telah terjalin dan tanpa sadar bergerak gelisah karena nada suara Chanyeol yang terdengar serius.

“A-Apakah aku melakukan kesalahan ?”

Chanyeol langsung mendekat dan meraih tubuh yang lebih kecil keatas pangkuannya. Menggenggam dua tangannya.

“Tidak, kau luarbiasa. Hanya saja semalam kau sempat tidak meresponku untuk beberapa saat, apa kau mengingatnya ?”

Baekhyun terdiam sebelum mengangguk dengan pelan, “Ya, kurasa. Aku merasa seperti.. um.. melayang ?”

“Benar. Apa yang terjadi padamu semalam bukan hal yang buruk namun aku tidak mengatakan bahwa itu sesuatu yang baik. Kita telah berbicara bahwa perlahan mencari tahu batasanmu. Kau memiliki kontrol kemarin, tapi kau tidak melakukan apapun dan itu dapat menjadi berbahaya”

“B-Benarkah ?” tanya Baekhyun sambil mendongakkan kepalanya untuk menghadap Chanyeol.

“Ya, kau tidak menepuk punggungku seperti yang kuperintahkan. Kau bisa saja tidak kembali karena tidak ingin meninggalkan kenikmatan itu tanpa sadar”

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang