Chapter 29💍

9.7K 594 324
                                    

Sebagai keluarga yang menempati kelas sosial tinggi dan disegani, keluarga Park cenderung menjaga profil dan membatasi kehidupan pribadi mereka dari publik. Tidak terkecuali Sehun dan Yena yang bekerja didunia entertainmen. Oleh karena itu pada pernikahan putra sulung Madam Elena yang akan diselenggarakan hari ini, semua benar-benar dipersiapkan agar acara berlangsung seprivat mungkin. Terutama dalam hal keamanan. Itulah mengapa banyak pria bersetelan hitam dari kemeja hingga sepatu kulit mereka berjaga disekitar mansion Park Chanyeol. Beberapa dari mereka adalah RAVEN termasuk Mark yang berada diruang CCTV dan mata kucing Seulgi yang fokus memperhatikan tamu undangan yang mulai datang.

Desain undangan pernikahan memiliki barcode yang terletak di pojok bawah dimana itu memiliki akses masuk kedalam mansion melalui alat scanning yang berada didepan. Tidak hanya itu, namun penjaga juga akan memeriksa bahwa orang yang datang sesuai dengan data daftar nama tamu yang diundang. Ini adalah pertama kali mansion Chanyeol menerima banyak orang, jadi pria itu memastikan tidak ada sesuatu yang tidak dia inginkan terjadi dirumahnya.

Saat ini Yerim, Joobin dan Jungdo tengah bergantian menunggu undangan mereka untuk di scanning oleh penjaga. Ketiganya bersemangat karena tidak sabar melihat Baekhyun yang akan berjalan ke altar. Terutama Joobin yang terang-terangan antusias karena menghadiri pernikahan salah satu konglomerat negeri ginseng. Wanita itu berulang kali bertanya apakah Yerim pernah melihat rupa kakak Park Sehun karena tahu Baekhyun adalah teman dekatnya. Namun Yerim dengan sabar menjawab jika dirinya belum pernah melihat seperti apa wajah Park Chanyeol.

“Apakah kita akan benar-benar masuk ke.. ke mansion P-Park Chanyeol ?” tanya Joobin setelah penjaga mempersilahkan mereka untuk masuk.

“Joobin, apa kau mau menunggu café saja ?”

“Eonni !”

Yerim tertawa kecil, “Aku hanya bercanda, ayo”

Pemandangan pertama yang mereka lihat ketika masuk adalah bagaimana luas halaman mansion itu. Dindingnya bewarna putih gading, menjulang tinggi hampir setara dengan pepohonan kecil mengelilingi taman. Terdapat suara gemericik air mengalir dari salah satu sisi dinding. Kursi-kursi dengan warna senada untuk para undangan berjajar dengan rapi. Karangan bunga carnation, lily dan mawar putih menghiasi hampir seluruh sudut halaman. Terutama dimasing-masing sisi jalan menuju altar. Ketika angin berhembus, suara gemerincing dari gantungan bola-bola kristal yang menghiasi langit-langit berbunyi.

“Joobin hentikan sebelum lalat masuk kedalam mulutmu” ucap Jungdo. Joobin sontak langsung menutup mulutnya. Sedikit tersipu karena tidak sadar bahwa sedari tadi membuka mulutnya karena rasa takjub melihat semua yang berada didepannya.

“Eonni !” pekikkan anak kecil tiba-tiba membuat mereka menoleh. Kemudian menemukan Saehee yang berada digendongan seorang wanita.

Wanita itu mengenakan baju lengan panjang dengan rok tepat dibawah lutut berwarna biru tua. Rambutnya digelung kebelakang dengan gaya sederhana dan terdapat hiasan topi kecil diatas mahkotanya. Cahaya matahari membuat berlian langka tanzanite pada mata kalungnya berkilau. Baik Yerim maupun Joobin memiliki raut keterkejutan diwajah mereka ketika menerima senyum dari wanita paruh baya yang masih begitu cantik di usianya yang sudah menginjak lebih dari setengah abad bersama sepasang iris biru kehijauan seperti zamrud dikedua matanya. Kemudian membungkuk begitu figurnya telah sampai didepan mereka.

“Eonni, hai ! Jungo oppa hawow !” sapa Saehee sambil melambaikan tangannya setelah diturunkan dari gendongan neneknya. Tidak tahu kenapa hingga kini Saehee masih memanggil Jungdo dengan sebutan ‘Jungo’. Ketiganya tersenyum dan membalas lambaian tangan Saehee.

“Selamat datang. Saya Elena, ibu Chanyeol. Saehee bilang anda sekalian rekan kerja Baekhyun, benar ?”

“Y-Ya, benar” Joobin tidak dapat menahan gagapnya ketika mengetahui bahwa wanita itu ternyata ibu dari presdir Park. Pantas saja banyak orang memuji paras Park bersaudara, terutama rumor tentang ketampanan putra pertama keluarga Park. Joobin kini semakin penasaran bagaimana rupa kakak presdir Park.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang