Special Chapter : Part I

5.8K 402 147
                                    

Tiga tahun telah berlalu sejak putra kembar mereka lahir ke dunia. Sejak Chanyeol dan Baekhyun selalu melihat dunia dari mata yang berbeda setiap kali bersama buah mati mereka. Heegyeom, si kecil yang memiliki kelereng dengan warna abu-abu lautan sesaat sebelum sinar pertama fajar menerpa air itu pertama kali memanggil Chanyeol dengan sebutan “Da !” ketika usianya menginjak 10 bulan. Sebulan kemudian Hwagyeom mulai menirukan saudaranya dan memanggil Chanyeol dengan panggilan yang sama. Bagaimana dengan Baekhyun ?. Keduanya telah dapat memanggilnya “Papa” namun belum begitu jelas saat itu.

Seiring dengan berjalannya waktu dan putra mereka yang terus berkembang, Baekhyun belajar bahwa Heegyeom cenderung vokal ketika mengutarakan sesuatu sementara Hwagyeom lebih seperti seorang pemikir. Jika sedang dibacakan buku cerita, Heegyeom akan bertanya ini dan itu hingga cerita selesai. Sedangkan Hwagyeom akan mendengarkan dengan seksama namun terkadang akan bertanya kepada Baekhyun atau Chanyeol bagaimana jika ceritanya memiliki akhir yang berbeda ?. Seperti membangun skenario sendiri didalam kepalanya dan mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada salah satu tokoh jika akhirnya berubah. Itu adalah hal yang bagus karena Chanyeol dan Baekhyun mengetahui bahwa putra mereka kritis dengan caranya masing-masing.

Rutinitas Baekhyun dipagi hari adalah menyiapkan baju kerja Chanyeol, membantu pelayan memasak sekaligus membuat bekal makan siang untuk Saehee, dan Chanyeol jika pria itu memintanya. Berbicara tentang Saehee, putri kecil mereka kini telah duduk dibangku sekolah dasar. Chanyeol menyadari bahwa mencari sekolah bukan hal yang mudah. Karena ada banyak pertimbangan yang harus mereka pikirkan sebab tidak hanya menyangkut pendidikan namun juga lingkungan dimana putrinya akan tumbuh. Namun keduanya akhirnya memilih Sekolah Dasar Itaewon sebagai tempat belajar Saehee.

Hal lain mengenai Saehee yang perlu diketahui adalah anak itu sekarang sedang tertarik dengan panahan. Sejauh ini hanya untuk sekedar hobi. Namun jika nantinya Saehee ingin mendalami dengan serius, Baekhyun dan Chanyeol berusaha mendukungnya dengan penuh.

Kembali pada kegiatan Baekhyun setelah memasak yaitu membangunkan Heegyeom dan Hwagyeom sehingga jam setengah 7 tepat mereka bisa sarapan bersama. Kemudian Chanyeol akan mengantar Saehee ke sekolah sekaligus berangkat ke kantor. Sedangkan Baekhyun menemani putra kembarnya bermain sampai jam pulang Saehee dan menjemputnya.

Itu sedikit ringkasan rutinitasnya. Tapi untuk hari ini bukan Chanyeol, melainkan Baekhyun yang mengantar Saehee ke sekolah. Sepulang dari mengantar Saehee, langkah kakinya dia bawa menuju kamar dan keningnya langsung berkerut begitu menemukan Chanyeol bersandar di kepala ranjang bersama laptop lengkap dengan kacamata yang bertengger dihidung bangirnya.

“Chanyeol, kau baru sembuh..” ucap Baekhyun dengan helaan napasnya.

Kemarin pagi setelah Chanyeol pulang dari Tokyo untuk urusan bisnis, pria itu tiba-tiba demam. Baekhyun saat itu segera menelpon dokter keluarga setelah mendukung tubuh Chanyeol yang lemas untuk berbaring ke atas tempat tidur. Karena sebelumnya Chanyeol belum pernah seperti ini, dia menjadi jauh lebih khawatir. Oleh karena itu Baekhyun menghubungi madam Elena dan meminta tolong untuk menjaga kedua putranya sehingga dia bisa lebih fokus merawat suaminya.

Demamnya turun setelah Baekhyun mengganti kompresnya berulang kali. Dokter menyarankan agar Chanyeol  beristirahat di rumah hingga kondisi fisiknya benar-benar fit dan mengurangi pekerjaannya untuk sementara waktu. Dia  menyadari jika Chanyeol memang terlihat lebih sibuk daripada biasanya sebelum keberangkatannya ke Tokyo. Mungkin kelelahan salah satu penyebab utama demamnya, sehingga dia berusaha membujuk Chanyeol untuk cuti sejenak selama 2 hari.

“Sebentar, aku akan mengirimnya ke sekretaris Im dahulu” jawab Chanyeol kemudian mengirim dokumen yang telah dia perbaiki kepada sekretarisnya baru kemudian menutup laptopnya. Meletakkannya ke atas meja lalu meraih tangan Baekhyun dan menuntunnya untuk duduk dipangkuannya.

THE ASHEN EYES (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang