Sejak kehamilan Baekhyun, Chanyeol kini menjadi sering pulang lebih awal. Di beberapa waktu pria itu akan menemani Baekhyun berbelanja kebutuhan sehari-hari setelah pulang dari café. Walaupun pelayan telah memiliki jadwal kapan harus menyetok persediaan dapur, pria mungil itu sesekali ingin membelinya sendiri. Hal itu merupakan pengalaman baru untuk Chanyeol, karena selama ini pria itu tidak benar-benar pernah belanja kebutuhan sehari-hari. Bahkan ketika dulu berada di London untuk melanjutkan studinya, Chanyeol memiliki pelayan pribadi di penthousenya.
Sore ini keluarga kecil itu telah berada di ruang keluarga. Chanyeol menyandarkan punggungnya di kursi sofa dengan baju santai dan buku ditangan kirinya. Sementara tangan kanannya melingkar diperut Baekhyun yang tertidur begitu pulas diatas dadanya sejak beberapa waktu yang lalu. Saehee sendiri sedang asyik menyusun potongan-potongan puzzle baru diatas karpet.
“Nona Saehee, sudah waktunya mandi sore” ucap seorang pelayan.
Chanyeol memperhatikan perubahan raut wajah putrinya dan bisa melihat bahwa anak itu enggan meninggalkan puzzlenya yang belum selesai. Sehingga dia akhirnya mengusulkan kepada Saehee bahwa dia dapat meninggalkannya disana dan nanti setelah mandi sore dapat melanjutkannya lagi. Balita itu tersenyum sumringah kemudian mengangguk dan berdiri dari tempat duduknya. Chanyeol kemudian merasakan pergerakan Baekhyun dipelukannya. Memperhatikan bulu matanya yang bergetar sebelum akhirnya terbuka dan memperlihatkan warna cerah kelereng cokelatnya.
“Apakah sudah waktunya untuk Saehee mandi ?” tanya Baekhyun yang perlahan mengumpulkan kesadarannya.
“Ya, tuan”
“Papa tidur lagi saja. Saehee akan mandi dengan baik”
“Benar kata Saehee. Kau baru saja bangun, disini saja” Chanyeol ikut menimpali.
“Benar tidak apa-apa ?”
“Iya. Sleep more, papa”
Saehee berjalan mendekat kearah Baekhyun lalu pria mungil itu merunduk untuk menerima kecupan dari Saehee dipipinya. Setelah itu memperhatikan balitanya melangkah pergi sambil menggandeng tangan pelayan menuju anak tangga.
“Apa kau ingin pindah ke kamar ?” tanya Chanyeol kini telah menutup bukunya dan meletakkannya di lengan sofa.
“Tidak, kupikir aku tidak bisa tidur lagi”
Baekhyun tiba-tiba terdiam, kemudian melenggang pergi tanpa mengatakan apapun. Chanyeol yang melihat itu mengeryitkan keningnya. Memutuskan untuk menyusulnya sebelum suara dering panggilan dari smartphonenya terdengar. Meraih benda persegi panjang itu, Chanyeol melihat kontak nama kakeknya.
“Halo”
“Chanyeol, Elena baru saja memberitahuku bahwa aku akan memiliki cicit baru ?”
“Itu benar”
“Kau tidak mengatakan apapun pada Grandpa”
“Aku terlalu fokus pada pekerjaan dan Baekhyun hingga tidak mengingatnya. Aku sudah menduga bahwa secepatnya Mother akan memberitahu Grandpa setelah mengetahuinya”
“Tentu saja. Padahal aku berharap kau memberitahuku secara langsung”
“I’m sorry, ok ?”
“Alright. Dimana Baekhyun sekarang ?”
Chanyeol lalu melihat Baekhyun yang kembali dari arah dapur dengan cup ice cream ditangannya. Pria mungil itu bertanya siapa yang berada ditelepon sambil menyendokkan ice cream kedalam mulutnya.
“Grandpa”
Sipit itu seketika melebar dan segera mengambil tempat duduk disamping Chanyeol. Meletakkan cup ice cream itu dipangkuannya lalu menerima smartphone itu ketika Chanyeol menyodorkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227440656-288-k335880.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ASHEN EYES (completed)
RomanceJika Baekhyun tidak mampu bertahan, maka dapat dipastikan sekarang tubuhnya telah berada didasar lautan. Namun untuk pemilik iris abu-abu itu dia akan bertahan. Bahkan jika esok dunia berakhir didepan matanya, Baekhyun akan selalu melindunginya. Ses...