Maserati hitam metalik berhenti di tempat parkir kediaman utama keluarga Park. Seorang pria keluar dari mobil dan segera membuka pintu penumpang. Park Chanyeol turun dari mobil sambil membuka kancing jas biru gelap berbahan sutra-wol yang mewah dari brand kenamaan Italia, Boglioli. Pria itu mengenakan rompi bergaris corak tipis berwarna ebony yang cocok dengan jasnya. Menoleh kekanan, pemilik iris keperakan itu membawa tangannya untuk melingkar dipinggang ramping Baekhyun yang baru saja keluar dari mobil bersama Saehee. Pria mungil itu mengenakan kemeja warna ivory berlengan panjang dengan ornamen bunga mawar. Kemejanya dimasukkan kedalam celana coklat dengan ikat pinggang warna senada. Masing-masing ujung lengan kemeja memiliki tiga kancing mutiara yang mempercantik warna tenang dan cerah dari bajunya. Sedangkan Saehee yang menggandeng tangan Baekhyun memakai sweater turtle neck bewarna putih salju dengan rok bermotif kotak-kotak berwarna merah seperti warna topi barret diatas mahkotanya.
Dari pembicaraan dengan ibunya beberapa waktu yang lalu, akhirnya Chanyeol mengatakan rencana tentang makan malam bersama kepada Baekhyun. Dia berpikir bahwa Baekhyun mungkin tidak akan menyetujuinya atau paling tidak meminta waktu untuk memikirkannya, namun pria mungil itu ternyata langsung menyetujuinya. Baekhyun bahkan bertanya apakah mungkin untuk membawa Saehee juga yang mana cukup membuatnya terkejut. Sehingga dia hanya mengatakan selama pria mungil itu merasa nyaman maka tentu mereka bisa membawa Saehee ikut serta.
“Woah, besar sekali” celetuk Saehee ketika melihat betapa megah dan besar kediaman utama keluarga Park.
Chanyeol menuntun Baekhyun dan Saehee melangkah masuk kedalam mansion keluarganya. Didalam pelayan telah berjajar rapi untuk menyambut kedatangan mereka.
“Selamat datang tuan Chanyeol, tuan Baekhyun dan nona..”
“Saehee !”
Pria paruh baya yang merupakan asisten kepala pelayan kediaman utama Park menoleh kearah sumber suara, tersenyum saat melihat nona kecil dibawahnya.
“Nona Saehee. Perkenalkan saya Shin Dohwan, asisten kepala pelayan keluarga Park”
“Mother ?” tanya Chanyeol.
“Sebentar lagi madam Elena akan turun. Karena tuan Sehun belum datang, apakah anda mungkin menginginkan sesuatu sebelum makan malam dimulai ?”
Chanyeol menoleh kepada asisten kepala pelayan Shin ketika mendengar adiknya juga akan datang. Bagaimana bisa dia melupakannya. Ibunya mengatakan tentang makan malam bersama keluarga, tentu saja itu termasuk adiknya.
“Tidak perlu” jawab Chanyeol.
“Baik, Tuan”
“Oh bibi Munyeong !” pekik Saehee sambil melambaikan dua tangannya ketika melihat Ha Munyeong menghampiri mereka.
“Nona Saehee, selamat datang. Maafkan saya karena tidak bisa menemani nona kemarin” ucap bibi Munyeong menghentikan langkahnya tepat disamping asisten kepala pelayan Shin untuk menyapa Saehee.
“It’s okay” Kepala pelayan Ha tersenyum atas jawaban Saehee kemudian membungkuk memberi salam kepada Chanyeol dan Baekhyun.
“Tuan Chanyeol, Baekhyun-ssi selamat datang”
Chanyeol mengangguk seadanya, masih mempertahankan ekspresi dinginnya sementara Baekhyun membungkuk dan memberikan senyum kepada bibi Munyeong.
“Um.. tadi Saehee didepan melihat bunga. Apakah mungkin ada yang lain ?. Saehee ingin lihat”
“Tentu, saya bisa menunjukannya pada nona Saehee. Disini terdapat rumah kaca kecil yang memiliki bermacam-macam bunga”
“R-Rumah kaca ?” ulang Saehee dengan kelereng abu-abunya yang berbinar. Balita itu pernah membaca rumah kaca disalah satu buku ceritanya, tapi tidak pernah menjumpai satu secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ASHEN EYES (completed)
RomanceJika Baekhyun tidak mampu bertahan, maka dapat dipastikan sekarang tubuhnya telah berada didasar lautan. Namun untuk pemilik iris abu-abu itu dia akan bertahan. Bahkan jika esok dunia berakhir didepan matanya, Baekhyun akan selalu melindunginya. Ses...