BAB 7

66 9 0
                                    

Hana sampai di kamar yang terakhir tempat ia harus mengambil cucian, tampak dalam kamar tersebut ada seorang gadis kecil yang sedang berguling-guling di atas tempat tidurnya. Hana yang melihat tingkat lucu gadis tersebut tidak dapat menahan tawanya, jadilah ia tertawa walaupun dengan suara yang cukup kecil. Gadis kecil yang sedang beguling-guling di atas tempat tidurnya itu adalah Alin, yah hari itu alin kembali merengek tidak mau berangkat ke sekolah. Mendengar suara tawa dari arah pintu kamarnya Alin berhenti berguling dan memperbaiki posisinya menjadi duduk tapi masih tetap berada di atas tempat tidurnya itu. Hana yang tidak dapat menahan keimutan dari gadis kecil tersebut mama jadilah ia menyapa gadis kecil itu.

“gadis kecil yang cantik dan imut ini kenapa? Kok guling-guling di atas tempat tidur sih” tanya hana lembut. Alin yang merasa di perhatikan oleh seseorang yang baru pertama kali bertemu dengan dirinya lantas merasa bahwa wanita muda nan cantik yang ada di depannya itu bisa jadi temannya dan tanpa basa-basi Alin langsung bercerita panjang pada Hana. “kakak cantik, Alin lagi ngambek sama papa, mama, kak Arkan, sama kak Aryan nih, alin kan ngga mau kes ekolah soalnya di sekolah tuh Alin ngga punya teman. Kalau belajarkan bisa di rumah aja, tinggal panggil guru pribadi aja ke rumah, bikin Alin sebel aja. Apalagi tuh kak Aryan pakai ngatain Alin ngga punya teman gara-gara Alin jelek, Alin kan cantik” coleh Alin pada Hana yang baru pertama kali ia temui.

Hana yang mendengar celotehan Alin hanya dapat tersenyum lebar karena Hana juga tidak tahu harus berkata apa pada gadis kecil tersebut. “Alin tahu ngga?...” ucap Hana yang tiba-tiba dipotong oleh Alin “ngga tahu tu”. Mendengar jawaban Alin yang tiba-tiba membuat Hana tertawa pelan, lalu mengulang kembali pertaanya yang sempat terpotong tadi “Alin tahu ngga kalau papa, mama dan kakak Alin sayang banget sama Alin, maka dari itu papa, mama, dan kakak Alin selalu nyuruh Alin untuk berangkat ke sekolah. Kakak aja nih kalau disuruh ke sekolah kakak suka sekali” jelas Hana. “kakak mah rajin ke sekolah soalnya banyak temannya” sanggah Alin.

Mendengar pertakataan Alin tadi Hana kembali tersenyum mengingat bahwa dirinya juga tidak memiliki teman selain Gibran pada saat bersekolah karena ia harus bekerja setelah pulang sekolah untuk biaya hidupnya dan neneknya dulu. “kakak juga dulu ngga punya banyak teman karena kakak dulunya harus kerja sepulang sekolah jadi ngga sempat berteman di sekolah” ucap Hana. mendengar ucapan Hana membuat Alin menoleh ke arah Hana sambil menatap Hana. “tapi kakak ngga mau berhenti sekolah gara-gara ngga punya teman, kakak kan punya cita-cita dan kakak harus bahagian keluarga kakak jadi semangat deh ke sekolahnya” sambung Hana.

Mendengar apa yang dikatakan Hana tadi pada dirinya membuat Alin tiba-tiba bersemangat kesekolah karena ia punya cita-cita dan harus bahagian papa, mama, dan kedua kakanya itu. “yah udah deh Alin mau sekolah ah, biar Alin bisa bahagian papa, mama, dan kakak Alin tapi kak Aryan ngga usah” ucap Alin sambil berdiri di tempat tidurnya. “yah udah, gadis kecil yang cantik dan imut ini harus semangat yah” ucap Hana sambil menurunkan Alin dari tempat tidurnya yang di angguki oleh Alin. “karena gadis kecil yang cantik dan imut ini sudah semangat sekarang waktunya ke sekolah, oke” ucap Hana pada Alin sambil menaikkan tanggannya menunjukkan tanda OK.

Alin yang melihat gerakan tangan dari Hana juga mengikuti gerakan Hana dengan menaikkan tanggannya dan menunjukkan tanda OK lalu berlari keluar kamar hendak berangkat ke sekolah. Tinggallah Hana sendiri di kamar Alin, Hana bergegas mengambil pakaian kotor yang akan ia cuci, tapi sebelum keluar hana merapikan tempat tidur Alin yang agak berangtakan akibat Alin yang berguling-guling tadi lalu hendak berjalan keluar dari kamar tersebut tapi sebelum melangkah keluar kamar Hana kembali mengecek setiap sudut kamar apakah masih ada yang perlu ia bersihkan karena sudah tidak ada ia bergegas keluar masih memiliki pekerjaan yang harus ia selesaikan hari itu.

Tanpa Hana sadari, pada saat dirinya sedang asik ngobrol dengan Alin ada sepasang mata di balik pintu yang sedang memperhatikan dirinya secara diam-diam. Sesekali pria tersebut tertawa karena tingkah Alin yang menurutnya sangat lucu itu, tapi pada saat itu juga ntah mengapa pandangan dari pria di balik pintu tersebut tertuju pada gadis cantik yang memakai jilbab warna pink salem hari itu. Pria itu tidak dapat mengalihkan pandangan matanya dari wanita cantik itu, ia baru sadar bahwa wanita cantik yang ia lihat di depan gerbang rumahnya beberapa hari lalu adalah wanita yang sekarang sedang duduk bersama dengan adiknya yang lucu itu, dari pandangan pria itu nampak wanita dan adiknya itu sangat dekat.

“apakah dia pegawai baru di kediaman ini?” tanyanya pada diri sendiri “ahh, mungkin saja dia adalah pegawai lama karena sudah begitu dekat dengan Alin, tapi Alin tidak pernah dekat dengan pegawai di kediaman ini. ahhh bikin pusing saja” sambungnya lagi. Saat masih pusing dengan pikirannya sendiri tanpa sadar wanita yang dari tadi ia perhatikan sekarang ada di hadapannya. “maaf tuan, tuan cari nona kecil?” ucap Hana saat berada di ambang pintu kamar gadis kecil yang ia temani berbicara karena nampak di ambang pintu yang sama pula ada seorang laki-laki yang ntah akan melakukan apa. Jadilah ia memberanikan diri untuk bertanya pada pria di hadapannya.

Hana memanggilnya dengan sebutan tuan karena dilihat dari penampilannya yang tidak perlu ditanyakan lagi. Aryan yang mendengar pertanyaan dari wanita yang sedari tadi ia pandangi diam-diam dan sekarang berada di hadapannya hanya menatap wanita tersebut tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. “maaf tuan, tuan cari nona kecil?” Hana mengulangi pertanyaannya kembali. “tidak” jawab Aryan singkat. Mendengar jawaban dari majikan yang ada di hadapannya itu tidak sedang mencari siapa-siapa maka ia memilih untuk pergi “kalau begitu saya undur diri tuan” ucap Hana sambil menunduk dan melangkah meninggalkan Aryan.

Aryan yang sadar dengan ucapannya yang singkat itu tiba-tiba berkata “kok gue dingin banget yah, gue ngapain sih, ahhh dasar.... ohiya, Alin kemana yah?”. Aryan yang tidak menemukan Alin di dalam kamarnya lantas bergegas turun ke lantai 1 rumahnya mencari adiknya yang akan ia bujuk untuk ke sekolah. “mama lihat Alin ngga?” tanya Aryan pada mamanya saat menuruni tangga terakhir. Maia nampak bingung dengan pertanyaan yang di ucapkan oleh anaknya itu “Alin udah ke sekolah Yan, mama kirain kamu yang bujuk dia untuk berangkat kesekolah” ucap Maia menanggapi pertanyaan anaknya. Aryan yang mendengar jawaban dari mamanya tiba-tiba tersenyum lebar.

“Kamu ngga ada kerjaan yah Yan” tanya mamanya lagi. “ngga ma, hari hari libur jadi Aryan mau males-malesan di rumah aja ma” jawab Aryan. Maia tidak menimpali ucapan anaknya lagi, ia memilih fokus dengan siaran yang sedang ia tonton pagi itu. “ohiya Ma, kak Arkan belum bangun yah? Kok tumben” tanya Aryan pada mamanya. Sedangkan Maia hanya merespon ucapan anaknya dengan mengangkat kedua bahunya karena sedang fokus dengan tontonannya. “ohiya Yan, kamu kan hari ini ngga ada kerjaan gimana kalau menemin mama arisan bareng teman-teman mama, mau ngga?” tanya Maia antusias. Aryan yang mendengar permintaan mamanya itu lantas berdiri dan melangkah ke kamarnya.

Sebelum menaiki tangga Aryan berbalik lantas berkata ke mamanya “mama pergi arisan sendiri aja, soalnya kalau udah arisan lama banget. ngga ingat waktu kalau udah arisan sama teman-teman mama” lalu melanjutkan langkahnya menuju ke kamarnya. Maia yang mendengar ucapan anaknya hanya menghela napas lalu kembali fokus dengan tontonannya. Di pagi hari kediaman mewah tersebut nampak ramai dengan pegawai yang berlalu lalang membersihkan kediaman mewah tersebut. lain halnya dengan Hana yang sibuk di tempat ia mencuci pakaian. Hana nampak telaten mengerjakan pekerjaanya, ia mengerjakan dengan baik agar tidak ada kesalahan yanng ia lakukan di hari pertama bekerja di kediaman mewah tersebut.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 7 Queen of My Heart udah publis nih readers. Menurut readers ceritanya bagaimana nih? Semoga ceritanya menarik dan tidak membosankan yah readers. 👍🏻

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang