BAB 44

43 5 0
                                    

Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Hana, hari ini Hana tidak ditemani oleh Arkan untuk melakukan pemeriksaan karena Arkan ada rapat penting yang tidak bisa di tunda lagi jadi Hana melakukan pemeriksaan kandungannya dengan hanya di temani oleh sopir pribadinya dan satu orang pegawai wanita yang bekerja di kediamannya. Setelah melakukan pemeriksaan kandungan yang menyatakan bahwa kandungan Hana dalam keadaan baik dan ia hanya perlu beristirahat yang banyak dan tidak boleh melakukan aktivitas yang berat. Setelah menyelesaikan pemeriksaannya Hana kemudian hendak membawa hasil pemeriksaan kandungannya ke perusahaan suaminya untuk memperlihatkannya pada suaminya.

Saat perjalanan ke arah perusahaan suaminya mobil yang Hana kendarai di hadang oleh beberapa mobil lain dan digiring ke jalan yang sepi yang berada jauh dari pusat kota. Hana yang merasa khawatir dengan keadaannya kemudian menghubungi suaminya tapi tidak ada yang menjawab panghilannya tapi Hana tak berputus asa dan kembali menghubungi suaminya sampai bebrapa kali tapi masih belum ada yang menjawab panggilan tersebut. Kondisi Hana, sopir mobil dan pegawai wanita yang menemaninya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan saat ini sedang dalam kondisi terdesak. Sopir mobil pribadi Hana sudah berusaha untuk menyelematkan mereka tapi gagal karena dihadang oleh mobil-mobil tersebut.

Sopir mobil pribadi Hana sudah nampak sangat panik karena jalan di depan mereka adalah jurang dan tidak mungkin ia meminta majikannya melompat dari mobil dengan keadaan yang sedang hamil besar. Sopir mobil pribadi Hana mencoba mencari cara untuk meyelamatkan majikannya begitu pula yang dilakukan oleh pegawai wanita yang mengdampingi Hana, mereka mencoba mencari cara agar majikannya bisa selamat. Hana yang saat itu tidak tahu harus bertindak bagaimana meminta agar sopir pribadi dan pegawai wanita yang menemaninya melompat dari mobil untuk menyelamatkan diri mereka sendiri terlebih dahulu tapi kedua pegawai tersebut menolak melakukan hal yang di minta oleh majikannya.

Hana mulai melapaskan doa meminta kepada Sang Pemberi Perlindungan untuk melindungi dirinya begitu pula dengan kandungannya dan melindiungi kedua pegawainya itu. Hana dan kedua pegawainya semakin berada dalam kondisi buruk karena saat ini mereka sudah berada di tepi jurang. Tanpa Hana sadari mobil yang mereka kendarai sudah memasuki jurang karena ditabrak oleh mobil-mobil yang menghadang dan menggiringnya tadi, Hana tak dapat melakukan apapun ia hanya melapalkan doa meminta perlindungan untuk dirinya, anaknya, dan dua pegawai yang bersama dengannya semoga mereka semua bisa selamat. Setelah itu penglihatan Hana menjadi gelap dan sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi.

Di tempat lain nampak Arkan yang sedang sibuk menghubungi isterinya yang beberapa waktu lalu ia mendapat 45 panggilan dari isterinya itu, Arkan tidak menjawab telpon dari isterinya karena hp miliknya tertinggal di ruang kerjanya. Semakin lama Arkan merasa khawatir dengan keadaan isterinya, ia telah menghubungi kediamannya tapi kata kepala pegawai isterinya belum pulang. Arkan juga sudah meminta kepala pegawai untuk menghubungi sopir pribadi isterinya dan pegawai yang menemani isterinya melakukan pemeriksaan namun hasilnya nihil karena tidak ada jawaban dari kedua pegawainya itu, Arkan semakin khawatir dengan kondisi isteri kecilnya karena belum ada kabar apapun.

Arkan kemudian meminta sekretarisnya untuk menghubungi rumah sakit milik keluarganya tapi hasil yang ia dapatkan hanya informasi bahwa Hana sudah meninggalkan rumah sakit sekitar 1 jam yang lalu, kabar tersebut sontak membuat kalang kabut. Bagus yang melihat Arkan yang sudah tidak bisa tenang kemudian menenangkan sahabatnya itu “tenang bro, kalau lo ngga tenang bagaimana isteri lo bisa ketemu” ucap Bagus menenagkan Arkan, “isteri gue hilang ngga ada kabar” ucap Arkan dengan nada frustasi. “tenang bro, kita cari cara lain untuk cari tahu keadaan isteri lo” ucap Bagus kembali menenangkan Arkan, “thanks bro” ucap Arkan.

Setelah cukup tenang Arkan memerintahkan sekretarisnya untuk melacak keberadaan isterinya melalui nomor hp milik isterinya itu dan memerintahkan sekretarisnya yang lain untuk memeriksa cctv yang ada di kota itu. Tak perlu waktu lama kabar keberadaan hp milik isterinya itu sudah ia dapatkan begitupun dengan rekaman cctv yang menampilkan kondisi dimana mobil yang dikendarai oleh isterinya itu di hadang dan di giring pergi oleh bebrapa mobil lain ke tempat yang sudah tidak terjangkau cctv tapi berungtung karena nomor hp milik isterinya masih bisa dilacak letak keberadaannya yang menunjukkan bahwa saat ini isterinya tengah berada di jalan pinggiran kota.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 44 Queen of My Heart udah publis nih readers. Astagfirullah, readers ada yang tahu atau bisa nebak ngga Hana kenapa? Siapa yang mau mencelakai Hana? Kira-kira orangnya siapa yah? Readers ada yang tahu ngga nih? Aduhhh, author jadi banyak tanya hehehe. 😅

Ohiya nih, sebentar lagi ceritanya end loh jadi tetap stay yah raeders dan tentunya tetap dukung author dong pastinya agar bisa berkarya lebih baik lagi pastinya. 👍🏻

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang