Pintu kamar Arkan tiba-tiba di buka dan menunjukkan seorang Arkan yang sudah rapi dengan stelan jasnya. Arkan kemudian melihat orang-orang berkumpul di depan kamarnya, dan tiba-tiba ada rasa tidak suka melihat Hana dekat dengan laki-laki lain meskipun itu adiknya sendiri. "kak Arkan, kok kak Hana jadi pelayan pribadi kakak?" tanya Alin pada saat melihat Arkan berjalan keluar dari kamarnya. Arkan yang mendengar pertanayaan tersebut tiba-tiba melihat ke arah Hana, sedangkan orang yang di lihat itu langsung menundukkan kepalanya menatap lantai karena mendapat tatap dari tuan muda yang baru saja ia layani itu. Kemudian Arkan kembali mengahlikan penglihatannya ke arah adik kecilnya itu lalu mengendongnya.
"Hana jadi pelayan pribadi kakak karena kakak sibuk sekali akhir-akhir ini dan perlu bantuan pelayan pribadi agar pekerjaan kakak cepat selesai" jelas Arkan pada Alin sambil merangkai alasan lainnya. "tapi kok kak Hana? Alin kan mau main sama kak Hana, gimana kalau kak Hana jadi pelayan pribadi aku aja kak?" pinta Alin pada Arkan. "gimana kalau Alin pilih pelayan pribadi yang Alin suka aja?" pintah Arkan. " Alin kan sukanya sama kak Hana aja" jawab Alin. "kalau Hana itu ngga bisa Lin soalnya Hana nanti yang urus segala keperluan kakak, memang Alin mau kalau keperluan kakak di urus sama pelayan yang lain?" ucap Arkan menyakinkan adik kecilnya sementara Alin nampak berpikir dengan apa yang disampaikan oleh kakanya itu.
"yah udah deh, tapi kak Hana itu milik Alin yah" ucap Alin mengalah, sedangkan Arkan hanya tersenyum puas karena adiknya tidak membuatnya repot karena menginginkan Hana menjadi pelaya pribadinya. "aku juga ngga punya pelayan pribadi kak, gimana kalau Hana jadi pelayan pribadi aku aja?" timpal Aryan. Mendengar perkataan dari Aryan membuat hati Arkan yang tadinya sudah berseru menang tiba-tiba kesal begitu saja karena perkataan dari Aryan. "kamu udah ada Salwa" jawab Arkan. Hana yang mendengar percakapan tersebut menyimpulkan bahwasanya Aryan telah memilih pasangan yang namanya adalah Salwa, nama yang cantik menurut Hana.
"Hana ambil tas kantor saya di kamar" perintah Arkan pada Hana dan melangkah menuruni tangga tanpa menurunkan Alin dari gendonganya. Mendengar perintah dari tuan mudanya Hana hanya mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam kamar mencari tas kerja yang di maksud oleh Arkan tapi Hana tidak menemukan tas kerja yang dimaksu tersebut. "aduh, tasnya dimana yah" gerutu Hana. Hana masih sibuk mencari di kamar Arkan sedangkan di meja makan keluarga Purnama sedang sarapan bersama seperti biasanya sebelum melakukan aktivitas masing-masing. Arkan masih belum sadar dengan apa yang telah ia perintahkan pada Hana.
Arkan meminta Hana untuk mengambil tas kerja di dalam kamar yang sebenarnya tidak ada, Arkan melakukan itu karena ia tidak mau Hana jalan bersama dengan laki-laki lain di hadapannya. Setelah selesai sarapan Arkan bergegas ke mobil karena ada meeting penting pagi itu dan ia harus mengurusnya sendiri karena Bagus tidak akan datang ke perusahaan hari ini. "sepertinya aku melupakan sesuatu" kata Arkan membatin tapi ia tidak terlalu memperdulikannya karena yang jadi prioritasnsya sekarang adalah ia harua sampai di perusahaannya tepat waktu karena meeting penting di pagi itu. Arkan adalah orang yang disiplin dan tidak menyukai orang yang terlambat masuk kerja tanpa alasan yang jelas.
Sementara di dalam kamar Arkan nampak Hana yang masih pusing mencari-cari tas yang di maksud oleh tuan mudanya. Karena tidak menemukan tas yang dimaksud oleh Arkan Hana memilih untuk turun ke lantai bawah menanyakan keberadaan tas yang tadi tuan mudanya minta tapi pada saat sampai di bawah meja makan sudah bersih dan sudah tidak ada orang di meja makan tersebut. karena tidak menemukan tuan mudanya Hana memilih untuk bertanya ke kepala pegawai kediaman mewah tersebut. "maaf menganggu pak, saya mau tanya sesuatu apa boleh pak?" tanya Hana pada saat melihat kepala pegawai sedang mengawasi para pegawai berkerja. "apa?" jawab singkat kepala pegawai.
"biasanya tuan muda Arkan menyimpan tas kerjanya dimana yah pak?" tanya Hana yang sontak membuat kepala pegawai kaget tapi masih berusaha mengontrol mimik wajahnya. "tuan muda biasanya tidak pernah membawa tas pada saat akan berangkat kerja, kenapa tiba-tiba gadis ini menanyakannya?" guman kepala pegawai dalam hatinya. "coba cari di kamar tuan muda saja, nanti saya bantu tanya ke tuan muda terkait masalah tas ini". ucap kepala pegawai. "terimakasih pak, saya izin undur diri" ucap Hana lalu melangkah kembali menuju kamar tuan mudanya. "tuan muda berangkat kerja tanpa membawa tas, apa itu akan menjadi kesalahan berikutnya di pagi ini? guman Hana pelan.
Dari kejahuan nampak Maia yang sedang berjalan menuju ke arah kepala pegawai, "siap itu?" tanya Maia pada kepala pegawai. "itu pelayan pribadi tuan muda nyonya" jawab kepala pegawai cepat. "Arkan?" tanya Maia lagi. "iya nyonya" jawab kembali kepala pegawai. Maia tidak melanjutkan kembali pertanyaanya karena ia merasa bahwa Arkan memang membutuhkan pelayan pribadi melihat anaknya yang memang sangat sibuk dengan pekerjaannya, yang sampai umur yang akan memasuki 28 tahun ia belum menikah juga. Banyak wanita yang telah ia kenalkan kepada anak pertamanga itu tapi Arkan tidak menyukai satupun dari wanita yang pernah dikenalkan mamanya kepada dirinya.
***
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, Bab 10 Queen of My Heart udah publis nih readers. Ada yg cemburu tapi dia bukan siapa-siapa kamu, hehehe. Menurut readers ceritanya bagaimana nih? Semoga ceritanya menarik dan tidak membosankan yah readers. 👍🏻
Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉
selamat membaca...
semoga bermanfaat...Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of My Heart [END]
RomanceKisah dua insan yang dipertemukan oleh takdir. Kisah dua insan yang sangat berbeda dari segala sisi yang akhirnya bersatu dalam satu ikatan halal. Saling mencintai, menyanyangi, melindungi, berjuang dan bertahan karena-Nya. . . . Mau tahu lebih lanj...