BAB 30

52 8 0
                                    

Sore harinya setelah menyelesaikan pekerjaannya Arkan bergegas pulang ke kediamannya untuk menemui isterinya, tak perlu waktu yang lama Arkan sudah sampai di depan kediamannya. “sayang” ucap Arkan pada saat memasuki kamarnya tapi tidak ada jawaban dan karena tidak ada yang menjawab panggilannya Arkan mulai mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang kamarnya mencari keberadaan isterinya ketika tidak mendapati keberadaan isterinya di dalam kamar ia kemudian mencari ke ruangan lain yang berada di dalam kamarnya dan dari kamar mandi terdengar gemericik air yang menandakan bahwa isterinya sedang berada di kamar mandi, karena telah mengetahui keberadaan isterinya Arkan lalu mendudukkan dirinya di sofa menunggu isterinya selesai mandi.

Tak lama setelah Arkan mendudukkan dirinya di sofa nampak Hana yang juga keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandinya yang berwarna putih dengan rambut yang masih basah yang langsung mendapat tatapan jahil dari Arkan. Hana yang merasa bahwa suaminya sedang memperhatikannya buru-buru bergegas ke ruang pakaian mereka tapi langkah Hana masih kalah cepat dengan langkah Arkan, jadilah sekarang Hana berada dalam pelukan suaminya. “sayang, kamu makin cantik kalau habis mandi gini nih” ucap Arkan di telinga isterinya, “Mas lepasin dulu yah pelukannya, Hana mau pakai baju dulu nih” ucap Hana karena merasa malu dengan perlakuan dan perkata suaminya.

“sayang, kita buat dede bayi yuk” ucap Arkan yang spontan membuat Hana memelototkan matanya dan tidak merespon ucapan suaminya. “sayang” panggil Arkan lagi, “Mas mandi dulu aja yah, udah mau masuk waktu shalat” jawab Hana mengalihkan pembicaraannya. “yah udah Mas mandi dulu yah” ucap Arkan dengan wajah cemberut, sementara Hana yang melihat tingkah lucu dan kekanak-kanakan suaminya sangat mengemaskan menurutnya. Setelah Arkan memasuki kamar mandi Hana bergegas ke ruang pakaian mereka untuk memakai baju dan juga mempersiapkan pakaian untuk dipakai suaminya ke mesjid.

Arkan cukup lama di dalam kamar mandi sehingga Hana harus mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali untuk mengingatkan suaminya bahwa sebentar lagi adzan berkumandang. Arkan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandinya yang berwarna putih dan ramput yang masih basah sedangkan wajahnya masih ia tekuk karena kejadian tadi tapi tak membuat ketampanan yang di miliki oleh Arkan hilang, menurut Hana suaminya itu sangat tampan dengan segala macam ekspresinya. Hana tiba-tiba berinisiatif memeluk suaminya dari belakang dan berbisik “buat dedenya nanti aja yah Mas” ucapanan Hana mampu membuat Arkan kembali bersemangat.

Arkan yang mendapat lampu hijau dari isterinya lalu membalikkan tubuhnya dan memeluk isterinya, “kamu tadi bilang apa sayang? Mas ngga denger” ucap Arkan menggoda isterinya karena ia sangat jelas mendengar apa yang dibisikkan oleh isterinya tadi. “buat dedenya nanti yah Mas” ucap Hana mengulangi ucapannya tadi dengan wajah yang sudah memerah layaknya kepiting rebus sementara Arkan yang mendengar ucapan isterinya langsung mengecup kening isterinya. “iya buat dedenya nanti yah” ucap Arkan sambil tersenyum jahil “isteri siapa sih nih kok mengemaskan sekali?” lanjut Arkan yang membuat Hana semakin menenggelamkan wajahnya ke dada suaminya karena malu.

“ini pelukannya ngga mau dilepasin dulu?” tanya Arkan pada isterinya, “ngga mau, malu Mas” jawab Hana. “malu sama siapa sayang?” tanya Arkan lagi, “malu sama Mas lah” jawab Hana yang masih kekeh tak melepaskan pelukannya. “kalau di peluk gini terus Mas ngga bisa ke mesjid dong” ucap Arkan yang kemudian membuat Hana melepaskan pelukannya, “yah udah, siap-siap ke mesjid gih” ucap Hana lalu hendak berjalan keluar kamar karena malu. “sayang mau kemana?” tanya Arkan yang melihat tingkah lucu isterinya, “mau ke bawah” jawab Hana. “emm, jadi ngga shalat dulu baru ke bawah sayang” ucap Arkan sambil tersenyum jahil, “shalat dulu” jawab Hana lalu berbalik arah kemudian  mendudukan dirinya di sofa.

Arkan yang melihat tingkah isterinya tidak dapat lagi menahan tawanya yang sehingga terdengar suara tawa yang cukup keras keluar dari mulut Arkan yang terkenal sebagai seorang presdir yang dingin. “Mas kok ketawai Hana sih?” ucap Hana, “Mas ngga ketawai isteri Mas yang cantik ini kok” jawab Arkan. “yah udah gih siap-siap ke mesjid” perintah Hana pada suamiya, ia tak sadar bahwa sekarang ia sedang memerintah suaminya yang terkenal sebagai seorang presdir yang dingin. “iya sayang Mas siap-siap dulu yah” ucap Arkan lalu berjalan ke ruang pakaian mereka. Tak perlu waktu lama Arkan keluar dari ruang pakaian mereka dan sudah siap berangkat ke mesjid.

Seperti hari-hari sebelumnya, sebelum berangkat Arkan mengecup kening isterinya. Mereka melaksanakan kewajiban mereka seperti biasanya. Hana kemudian turun ke bawah hendak menyiapkan makan malam untuk suaminya, karena koki di rumah mereka sudah mengetahui bahwa nyonya rumah yang akan menyiapkan makanan untuk tuan rumah maka jadilah para koki yang berada di dapur tidak melarang Hana untuk melakukan aktivitas memsasaknya. Selama Hana di dapur, ia selalu mengajak para koki untuk berbicang menanyakan segala macam makanan yang di sukai oleh suaminya dan sesekali terdengar gelak tawa dari Hana dan para koki yang berada di dapur.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 30 Queen of My Heart udah publis nih readers. Aduh aduh aduh,,, author udah ngga bisa komen apapun tentang kemesraan Arkan & Hana deh, kemesraan mereka bersua udah membuat author baper sebaper bapernya hehehe. Kalau para reades gimana nih? Yuk jawab ditunggu 😀

Ohiya nih tidak terasa sekarang udah sampai bab 30 readers, menurut para readers ceritannya gimana nih? Author tunggu jawabannya readers.

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang