BAB 9

60 7 0
                                    

Setelah sampai di dalam kamar Arkan nampak duduk di sofa yang ada di dalam kamar tersebut, sementara Hana masih berdiri tegak di hadapan Arkan. “kamu mau apa?” tanya Arkan pada Hana, Arkan sebenarnya sudah tahu maksud kedatangan Hana pagi-pagi ke depan kamarnya tapi ia masih berpura-pura tidak tahu. “anu tuan muda, saya di minta untuk menjadi pelayan pribadi tuan muda Arkan oleh kepala pegawai. Saya juga tidak tahu kenapa saya tiba-tiba menjadi pelayan tuan muda” jelas Hana pada Arkan dengan posisi yang masih menunduk. Arkan yang melihat tingkah Hana merasa lucu dengan tingkah tersebut dan lagi-lagi ia tersenyum karena gadis di hadapannya itu.

“oke, sekarang kamu boleh bekerja. Saya mau mandi jadi siapkan pakaian saya dan bersihkan kamar ini” perintah Arkan. “baik tuan muda” jawab Hana sambil mengangguk. Setelah Arkan masuk ke kamar mandi buru-buru Hana melakukan pekerjaannya, setelah membersihkan dan merapikan kamar yang luas tersebut Hana kemudian beranjak masuk ke ruang pakaian tempat pakaian tuan muda itu disimpan. Hana sudah sangat sering masuk ke ruangan tersebut tapi ia tidak pernah berhenti mengagumi keindah kamar dan ruang pakaian tuan mudanya itu. tampak jejeran jas, baju, dll. ruangan itu tampak seperti satu toko pakaian lengkap tidak ada apapun yang kurang dari ruang pakaian tersebut.

Setelah mengagumi ruangan itu Hana buru-buru mengambil pakaian untuk tuan mudanya, tapi karena pertama kali ia melakukan pekerjaan seperti ini maka ia tidak tahu harus bagaimana. Di dalam ruangan itu saja sudah tertata rapi stelan jas, kemeja, celana bermerk di setiap lemari tapi Hana masih bingung karena tidak tahu selera dari tuan mudanya itu. Sementara di ambang pintu nampak Arkan yang sedang memperhatikan Hana dengan wajah bingungnya karena tidak tahu melakukan apa. Lagi dan lagi Arkan dibuat tersenyum oleh tingkah Hana yang sedang bingung itu sangat lucu di mata Arkan. Arkan belum beranjak dari tempatnya berdiri karena ia masih setia memandangi Hana yang sedang kebingungan.

Cukup lama Arkan memandangi Hana, tanpa aba-aba Arkan masuk ke ruangan tersebut lalu berjalan ke arah Hana dan megambil baju yang tepat ada di depan Hana dan jadilah Hana berada di depan badan Arkan. Hana yang merasa ada seseorang di belakangnya lalu berbalik dan mendapati Arkan sudah ada di hadapannya dengan menggunalan jas mandinya yang berwarna putih. Entah mengapa hal tersebut membuat pipi Hana menjadi bersemu merah dan cepat-cepat Hana menundukkan kepalanya dan mengucapkan istigfar dalam hatinya. Arkan yang melihat wajah cantik Hana menjadi bersemu merah membuat Arkan tidak tahan untuk mencubitnya tapi masih ia tahan karena Hana pasti akan risih karena kelakuaannya itu.

Arkan dengan hati yang tidak karuan karena Hana langsung megambil jas dan baju yang akan di pakainya dan menyuruh Hana keluar dari ruang pakaian tersebut “sudah kamu keluar dulu, saya mau pakai baju” perintah Arkan. Hana yang mendengar perintah dari tuan muda yang ada di hadapannya langsung keluar tanpa menjawab. Setelah Hana keluar nampak Arkan yang sedang tertawa sendiri membayangkan dirinya yang jahil kepada pelayan pribadinya yang belum satu hari bekerja untuknya. Di tempat yang sama tapi di ruangan yang berbeda nampak Hana yang berusaha menenagkan dirinya karena kejadian yang tidak ia duga, ia beristigfar berkali-kali menenagkan dirinya memohon ampun kepada Allah.

Karena merasa tidak ada perlu ia lakukan lagi kamar tuan mudanya, Hana memilih untuk keluar dari kamar tersebut dan memilih menunggu di depan pintu kamar tuan muda tersebut. pada saat menunggu di depan kamar nampak dari kejahuan Alin yang sedang berjalan dengan tuan muda Aryan. Hana terkadang bingung dengan hubungan kakak-adik keduanya, mereka sering bertengkar tapi tidak lama mereka berbaikan kembali. Hana merasa jika memiliki keluarga yang lengkap maka dirinya tentu saja akan bahagia layaknya keluarga yang lain tapi apalah daya takdir berkata lain dan ia hanya dapat menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada menerima takdir.

Alin yang melihat Hana sedang berdiri di depan pintu kamar kakak pertamanya lantas berlari kecil mendekat ke arah Hana “kak Hana” panggil Alin yang disambut dengan senyuman oleh Hana. “kak Hana ngapain di depan pintu kamar kak Arkan?” tanya Alin. Hana yang mendapat pertanyaan dari gadis kecil yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Hana sangat menyanyangi Alin selayaknya seorang kakak menyanyangi adiknya, “kak Hana sekarang jadi pelayan pribadi kakak kamu nih. Kepala pegawai menyuruh kak Hana untuk berhenti mengerjakan pekerjaan mencuci baju dan beralih menjadi pelayan pribadi tuan muda Arkan” jelas Hana pada Alin sambil berjongkok mengimbangi tinggi Alin.

“kalau gitu kak Hana jadi pelayan pribadi Alin aja kan kalau jadi pelayan pribadi Alin kak Hana bisa bareng Alin setiap hari” celoteh Alin. menurut Hana, Alin itu gadis kecil yang bukan hanya cantik tapi dia lucu dengan segala celotehan dan tingkah lakunya walaupun Alin cukup susah untuk berbaur dengan orang lain karena sifatnya yang masih suka memaksakan kehendak dan tidak mau dibantah oleh siapapun tapi berbeda pada saat Alin bersama dengan Hana, Alin akan mendengarkan semua apa yang dikatan oleh Hana karena menurut Alin sendiri Hana itu bukan hanya cantik tapi juga shalihah berbeda dengan orang-orang yang mencoba mendekatinya karena mau dekat dengan kakak-kakaknya.

“yah gimana dong?” ucap Hana sambil memanyunkan bibirnya di hadapan Alin “kak Hana udah jadi pelayan pribadi kakak Alin” sambung Hana. “yah udah deh, ngga apa-apa tapi kalau kak Hana libur kerja harus main sama Alin aja yah ngga boleh sama yang lain, janji” ucap Alin. “janji” timpal Hana. Hana tidak terlau memperhatikan orang yang berada di belakang Alin, ia hanya sibuk dengan ucap yang terlontar dari bibir mungil Alin. dan tentu saja orang yang berada di belakang Alin itu adalah Aryan yang tadi berjalan bersama Alin. Aryan hanya menjadi pendengar yang baik percakapan adiknya dengan Hana dan sesekali ia tersenyum melihat tingkah dua orang di hadapannya itu.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 9 Queen of My Heart udah publis nih readers. Aduhh tuan muda Arkan ada-ada aja yah kelakuannya, hehehe. Menurut readers ceritanya bagaimana nih? Semoga ceritanya menarik dan tidak membosankan yah readers. 👍🏻

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang