BAB 4

83 11 0
                                    

Arkan & Bagus merupakan sahabat sejak mereka memasuki dunia perkuliahan, dikarenakan mengambil jurusan yang sama maka keduanya terbilang dekat, selain itu dikarenakan keluarga mereka juga memiliki hubungan bisnis. Bagus memilih bekerja di perusahaan milik Arkan dibanding perusahaan orang tuanya dengan alasan ia mau mandiri dan tidak bergantung dengan orang tuanya dalam ususan pekerjaan begitupun dengan hubungan percintaannya jadilah ia bekerja di perusahaan Arkan sebagai sekretaris. “ngapain sih lu, keluar sana gangu aja” perintah Arkan. “ngga jadi di pecat nih gue?” tanya Bagus. “keluar ngga, kalau ngga gue pecat beneran lo” timpal Arkan.

Mendengar ucapan Arkan, Bagus bergegas keluar dari rungan tesebut sampai lupa menyampaikan apa maksud kedatanganya ke runagan itu. Arkan memang dingin dengan orang-orang tapi tidak dengan keluarga dan sahabatnya walaupun tidak ia tampakkan secara langsung. Arkan menjadi pria yang dingin dengan orang-orang di sekitarnya karena dunia tempat ia tumbuh merupakan dunia yang penuh dengan tipuan. Dunia bisnis menjadi salah satu penyebab Arkan memilih memperlakukan orang-orang disekitarnya dengan dingin. Walaupun dengan sikap dinginnya Arkan masih saja memilki banyak penggemar wanita terutama para karyawan wanita yang ada di perusahannya sendiri.

Ditempat lain nampak wanita memakai jilbab biru navy yang sedang berdiri di sebrang jalan setelah membantu seorang nenek menyebrang jalan di penyebrangan tadi. Pada saat dirinya akan menyebrang ia melihat sorang nenek yang sudah tua renta akan menyebrang jalan tapi enggan mendapat bantuan orang-orang untuk menyebrang jalan bersama. Hana yang melihat kejadian tersebut berinisiatif membantu nenek tersebut menyebrang jalan tapi tidak menawarkan bantuannya secara langsung tapi ia memilih untuk berjalan pelan di samping nenek tersebut. Ia tetap berjalan pelan di samping nenek tersebut walaupun lampu lalu lintas telah berganti ke warna hijau, ia tetap berjalan sampai akhirnya di sebrang jalan.

Hana memilih tidak menawarkan bantuannya kepada nenek tersebut karena ia melihat penolakan yang diberikan oleh nenek tersebut kepada orang-orang yang menawarkan bantuan untuk membantunya menyebrang. Setelah kejadian itu Hana memilih untuk mencari lokasi dari rumah yang nantinya kan jadi tempat ia bekerja. Hana datang dua hari lebih cepat dari waktu yang telah dikatakan tetangganya, ia memilih datang lebih cepat karena urusan di desa telah selesai dan ia tidak mau terlalu lama di rumah neneknya karena akan teringat kenangan ia bersama dengan neneknya. Ia telah mendapat alamat rumah temapat ia akan bekerja tetapi untuk mencari alamat di kota yang baru pertama kali ia datangi cukup sulit.

Tapi untungnya orang-orang tempat ia bertanya terkait alamat tersebut sebagian besar mengetahui alamat tersebut jadi hanya perlu bertanya beberapa kali kepada orang-orang yang ada di kota untuk memastikan alamat rumah tersebut. Tak berselang lama Hana telah berada di depan gerbang rumah mewah tersebut, tampak dari kejahuan bahwa rumah tersebut tidak dapat disebut sebagai rumah lagi melainkan istana. Rumah yang begitu megah dengan halaman depan yang sangat luas menambbah kesan bahwa rumah tersebut merupakan rumah orang yang berpengaruh di kota tersebut. tampak di parkiran rumah tersebut berjejer beberapa mobil mewah dengan harga selangit.

“cari siapa dek?” tanya security yang berjaga di depan gerbang rumah mewah tersebut. Hana lalu menoleh ke arah suara yang mengajukan pertanyaan ke dirinya “anu pak, eh... maaf pak, saya kesini untuk bekerja” jawabnya. “tapi bapak tidak dapat pemberitahuan bahwa akan ada yang datang untuk bekerja, bagaimana kalau adek minta ke orangnya untuk memberitahu ke bapak lebih dulu karena bapak juga tidak bisa mengizinkan adek masuk begitu saja” jelas security tersebut. hana yang tidak mendapatkan izin untuk masuk ke pekarangan rumah mewah tersebut memilih untuk menghubungi tetangganya yang ada di kampung agar keluarga dari tetanggangya itu dapat membantu dirinya masuk bekerja.

Setelah memberitahu tetangganya itu Hana masih menunggu di depan gerbang rumah mewah tersebut. nampak dari kejahuan mobil yang melaju ke arahnya dan ternyata mobil tersebut masuk ke rumah mewah itu. Setelah mobil mewah tersebut terparkir sempurna di depan rumah itu nampak seorang pria yang wajahnya tidak begitu jelas di mata Hana karena jarak yang cukup jauh dari rumah tersebut dengan tempat ia berdiri, walaupun ia masih berdiri di depan gerbang rumah tersebut. tak lama nampak mobil tersebut kemudian di ambil alih dengan pegawai lain di rumah mewah itu dan di saat yang bersamaan keluarga dari tetangga Hana juga datang untuk membantunya masuk ke rumah mewah itu.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 4 Queen of My Heart udah publis nih readers kalau ceritanya belum gereget harap bersabar yah karena ini baru di awal cerita etsss tapi jangan salah karena semua hal akan berawal dari sini, hehehe. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar

Ohiya, jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment. Karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author.

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang