BAB 29

47 5 0
                                    

Setelah melaksanakan shalat Hana kemudian merapikan mukenah yang digunakannya kemudian turun ke lantai bawah untuk membantu menyiapkan sarapan untuk suaminya, seperti kejadian kemarin koki di rumah mereka masih tidak mengizikan Hana untuk membantu tapi Hana bersikeras dan ia yang akan menyiapkan makanan untuk suaminya. Koki yang di rumah itu di dapat melakukan apa-apa selain menuruti permintaan dari nyonya rumah itu. tak lama Arkan nampak memasuki rumah dan mendapati isterinya yang sedang sibuk menyiapkan makanan di meja makan. “sayang, kamu lagi ngapain?” ucap Arkan memeluk isterinya dari belakang, “ini lagi nyiapin sarapan buat Mas” jawab Hana.

“Mas jangan peluk disini dong, malu” lanjut Hana karena malu di lihat oleh pegawai yang ada di rumahnya, “malu kenapa sayang? Kamukan isteri aku” jawab Arkan tanpa melepaskan pelukannya. “Mas malu dilihat sama pegawai yang lain” ucap Hana mencoba melepaskan pelukan suaminya, “jadi kamu ngga mau dipeluk sama Mas nih?” ucap Arkan dengan nada ngambek. “ngga Mas” jawab Hana cepat yang membuat Arkan kembali mengeratkan pelukannya “jadi bolehkan?” tanya Arkan dengan senyum jahilnya, sementara Hana hanya dapat menunduk malu karena Arkan tidak mau melepaskan pelukannya sementara banyak pegawai yang curi pandang ke arah mereka berdua.

“tuan Arkan & nyonya Hana soswet banget sih” ucap salah satu pegawai dalam hati yang sedang curi pandang ke arah mereka, “kasihanin yang jomlob dong tuan nyonya” sambung pagawai itu lagi lalu melanjutkan pekerjaannya. “tuan Arkan mirip anak kecil yang sedang bermanja pada mamanya” ucap pegawai yang lain dalam hati saat melewati ruang makan dan melihat kemesraan tuan & nyonya rumah. Seketika kejadian pagi itu menjadi trending di antara para pegawai yang bekerja di kediaman mewah itu, siapa yang tidak kaget melihat tingkah Arkan yang terkenal dingin dengan oarang-orang tapi saat dengan isterinya ia bagaikan seorang anak kecil yang sedang bermanja pada mamanya dan tidak mau ditinggal mamanya.

Kejadian pagi itu sungguh menjadi pemandangan yang langkah bagi para pewagai yang sudah bekerja di rumah tersebut, ada yang merasa iri dengan kemesraan mereka ada yang merasa tuan dan nyonya mereka sangata cocok dan masih banyak tanggap lain dari pegawai yang bekerja di rumah itu. Sampai siang pun perbincangan tentang Arkan & Hana tetap mejadi topic perbincangan yang hangat di antara para pegawai rumah mereka. Setelah sarapan Arkan & Hana kemudain kembali ke kamar mereka, karena hari itu Arkan akan berangkat perusahaannya jadi Hana membantunya siap-siap, mulai dari menyiapkan baju, sepatu, dll yang diperlukan oleh suaminya.

Setelah Arkan selesai memakai baju Hana hendak membantu Arkan memakai dasi tapi karena postur tubuh Arkan yang tinggi membuat Hana kesulitan pada saat hendak memakaikan dasi ke Arkan jadilah Arkan harus menunduk agar isteri tersayangnya bisa membantu memakaikan dasi. Setelah selesai memakaikan dasi Arkan lalu mengecup kening isterinya sebagai hadiah telah memakaikan dasi untuknya “itu hadiah untuk isteriku tersayang yang sudah membantu ku memakai dasi” lalu Arkan mengecup kembali pipi yang sebelah lagi dan tersenyum puas berhasil membuat isterinya tersipu malu. “sayang kok kamu pagi-pagi udah cantik banget yah, aku ngga jadi ke kantor takut kagen kamu” ucap Arkan lagi.

“ihh kok ngga jadi ke kantor sih Mas?” tanya Hana, “Mas ngga bisa kalau jauh sama kamu sayang bawaannya tuh pengen pulang cepet kalau ngga ada kamu” ucap Arkan lagi dan tentu saja ucapannya itu lagi-lagi berhasil membuat Hana tersibu malu hingga wajahnya merah padam. “kamu harus kerja Mas, kalau kamu ngga kerja nanti yang nafkahin aku siapa dong” ucap Hana membujuk suaminya, “harta Mas ngga akan habis tujuh turunan sayang. Kamu mau beli 10 unit rumah mewah pun Mas masih sanggup” ucap Arkan menyobongkan dirinya pada isterinya. “oke, oke suamiku yang ganteng, kaya, dan tentunya sholeh kamu berangkat kerja aja kasihan pegawai kamu kalau kamu ngga masuk kerja” bujuk Hana.

“Hana di rumah aja, ngga kemana-mana kalau kangenkan bisa video call” sambungnya lagi, cukup lama Hana membujuk suaminya agar berangkat ke kerja pada akhirnya Arkan mengalah dan memilih untuk beragkat ke perusahaannya walaupun agak terlambat dan ini pertama kalinya seorang Arkan Basuki Purnama terlambat datang ke perusahaannya. Para pegawai yang melihat presdirnya datang kemudian menunduk sopan dan yang paling membuat meraka heran selain presdirnya yang terkenal tepat waktu terlambat datang ke perusahaan dan tanpa ada tahu-tahu presdir yang terkenal dingin itu mejawab sapaan dari pegawainya.

Sontak satu perusahaan heboh karena tingkah Arkan yang tidak seperti biasanya. “wah, wah seorang presdir yang terkenal dingin hari ini mencair” ucap Bagus saat memasuki ruangan presdir “ngga ada hujan, ngga ada badai lo bener-bener bikin heboh satu perusahaan Kan” sambung Bagus lagi, sementara orang yang di ajak berbicara hanya tersenyum menanggapi perkataan sahabatnya. “Kan lo kesambet apaan pagi-pagi begini?” tanya Bagus, “gue ngga apa-apa” jawab Arkan singkat. “ngga apa-apa dari mana bro? Satu perusahaan heboh gara-gara lo” ucap Bagus lagi, “gue cuman balik nyapa pegawai yang nyapa gue tadi” jawab Arkan singkat.

Sementara di rumah Arkan tampak seorang wanita yang sedang duduk di sofa ruang tamu menunggu pemilik rumah, “maaf menunggu lama, mbak cari siapa yah?” tanya Hana setelah mendapat kabar dari pegawainya bahwa ada tamu yang sedang menunggu di ruang tamu. “kak Arkan mana?” tanya wanita tersebut, “Mas Arkan sekarang sedang di perusahaan, mbak ada keperluan apa yah?” ucap Hana. “yah sudah karena kak Arkan tidak ada jadi saya balik sekarang, nanti saya kesini lagi kalau kak Arkan sudah ada di rumah” ucap wanita tersebut lalu melangkah pergi dari ruang tamu menuju pintu keluar. “mari saya antar” ucap Hana, “tidak perlu, saya bisa sendiri” jawab wanita tersebut lalu melangkah keluar pintu.

Kejadian di ruang tamu tadi tidak terlalu Hana pikirkan karena mungkin saja wanita tadi adalah keluarga jauh suaminya, ia berusaha untuk tetap berprasangka baik. Hana hanya berdiam diri sepanjang hari di dalam kamarnya, ia tidak tahu harus melakukan apa karena semua pekerjaan rumah sudah ada pegawai yang mengurusi. Sementara di tempat lain Arkan terlihat sibuk mengerjakan semua urusannya karena hari ini ia berencana untuk segera bergegas pulang ke rumahnya karena sekarang ia sangat merindukan isterinya. Ia tidak tahan kalau sebentar saja tidak melihat wajah cantik isterinya yang tersipu malu karena perbuatan yang dilakukannya sendiri.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 29 Queen of My Heart udah publis nih readers. Tuan muda Arkan kasihani para jomblo dong, kasihan para jomblo ngga sanggup lihat pasang yang udah halal terus romantis banget lagi hehehe, Etsss tapi tunggu dulu nih ada yang tahu ngga atau bisa tebak siapa wanita yang datang ke kediaman Arkan dan Hana? Langsung komen aja yah jawabannya 😁

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang