BAB 49

58 5 1
                                    

Sementara di tempat lain nampak pak Hasan memasuki suatu perusahaan. “selamat siang, saya cari anak saya Winda” ucap Hasan, “tunggu sebentar yah pak” ucap salah satu resepsionis yang diangguki oleh pak Hasan. tidak menunggu lama anak pak Hasan itu kemudian menghampiri ayahnya yang sedang menunggu, “apa apa sampai bapak datang ke kantor?” tanya Winda pada bapaknya, “begini nak, wanita yang bapak sama ibu mu temukan 5 bulan lalu sudah sadarkan diri dan katanya suaminya bekerja di perushaan ini” ucap Hasan memberitahu anaknya. “alhamdulillah, nama suaminya siapa pa?” tanya Winda lagi, “namanya Arkan kalau tidak salah nak” jawab Hasan.

“bapak salah nama kali, yang namanya Arkan di kantor Winda itu hanya 1 orang pak dan bukan orang biasa yang bisa kita temui seenak hati pa” jelas Winda pada bapaknya, “tidak salah nak, nama suaminya Arkan nak” jawab kekeh Hasan. “ini ada apa?” tanya Bagus yang melihat salah satu pegawainya sedang ngobrol di jam kerja, “maaf pak, ini bapak saya dan cari seseorang di kantor tapi sepertinya salah nama” jawab Winda sambil menundukkan kepalanya. “bapak ngga mungkin salah nak, nama suami wanita yang bapak temukan itu Arkan dan kerja disini” ucap Hasan kekeh menjelaskan pada Bagus yang tentu saja membuat Bagus tersentak mendengar hal tersebut.

“maaf pak, mungkin bapak saya salah orang karena satu-satunya yang bernama Arkan di perusahaan ini itu presdir pa” ucap Winda yang masih berusaha membela bapaknya, “tidak apa-apa kamu boleh kemabli bekerja” ucap Bagus yang diangguki oleh Winda, “bapak boleh ikut saya ketemu Arkan” ucap Bagus lagi, “boleh nak” jawab Hasan. Bagus kemudian mengantar pak Hasan sampai ke ruangan Arkan, nampak di dalam ruangan Arkan sedang duduk di kursi kebesarannya. “nak, apakah kita tidak salah ruangan?” tanya Hasan karena merasa aneh dengan ruangan besar yang baru saja ia masuki, “tidak pak, ini benar ruangan Arkan” jawab Bagus.

“ada apa Gus?” tanya Arkan tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang sedang ia baca, “ada seseorang yang mencarimu” jawab Bagus sekenanya saja. Arkan kemudian menurunkan dokumennya lalu mengalihkan pandangannya ke orang yang dimakssud Bagus, “silahkan duduk pak” ucap Arkan, “tidak perlu nak, bapak hanya sebentar” jawab Hasan. “ada apa pak?” tanya Arkan lagi, “anak ini yang bernama Arkan?” tanya balik Hasan. “iya pak betul, saya Arkan” jawab arkan sekenanya, “ada keperluaan apa pak?” tanya Arkan lagi, “bapak kesini mencari suami wanita yang bapak temukan 5 bulan lalu di pinggir jalan” ucap Hasan yang tentu saja sukses membuat Arkan kaget bukan main.

“maaf pak boleh saya tahu siapa nama wanita yang bapak maksud itu?” tanya Arkan antusias, “bapak lupa menanyakan namanya nak, bapak boleh telpon isteri bapak dulu?” ucap Hasan meminta waktu menghubungi isterinya. “silahkan pak” jawab Arkan cepat, Arkan sudah berharap semoga wanita yang dimaksud oleh bapak yang ada di hadapannya saat ini adalah isteri kesayangannya yang sudah 5 bulan tidak ia ketahui keadaannya itu. “assalamualaikum pa” ucap seseorang diseberang telpon itu, “waalaikumussalamam, bu nama wanita yang kita temukan itu siapa? Suaminya sekarang menanyakan nama wanita itu” jelas Hasan. “namanya.....” belum sempat ibu Aziza menjawab, Hana kemudian meminta izin untuk menjawab telpon tersebut.

“assalamualaikum pak, ini saya Hana. boleh saya berbicara dengan Arkan pak” ucap Hana setelah mendapat izin untuk menjawab telpon, “waalaikumusalam nak, tentu saja boleh, bapak kasih ke orangnya yah nak” ucap Hasan. “ini nak isterimu mau bicara” ucap Hasan sambil memberikan telpon genggamnya ke Arkan, “baik pak, terimakasih” jawab Arkan. “assalamualaikum” ucap Arkan yang sontak membuat Hana meneteskan air mata karena sudah ia tidak mendengar suara suaminya itu, “waalaikumussalam Mas” jawab Hana yang tentu saja membuat Arkan tidak percaya dengan apa yang ia sekarang.

“halo sayang, Hana” ucap Arkan dengan mata yang sudah berkaca-kaca, “iya Mas” jawab Hana yang sudah menangis tersedu di seberang sana. “yaa Allah, Allahu Akbar” ucap Arkan yang kemudian sudah tidak bisa membendung rasa bahagianya, “kamu baik-baik saja sayang? kamu sekarang dimana biar Mas jemput yah” ucap Arkan yang sudah menangis karena kebahagiaan mengetahui isterinya selamat dari kecelakaan maut tersebut. Yah, Arkan tidak malu menangis di ruangannya karena yang sekarang yang ia pedulikan adalah kondisi dan keberadaan isterinya itu, ia sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk kembali berkumpul dengan isterinya yang sangat ia sayangi itu. “alhamdulillah Hana sama anak kita baik-baik Mas” jawab Hana.

Mendengar ucapan Hana membuat Arkan menagis tersedu-sedu karena merasa sangat bahagia, ia bersyukur karena isterinya selamat begitupun dengan anak mereka. “Mas Hana rindu Mas” ucap Hana yang masih tersedu diseberang telepon, “iya sayang Mas juga rindu sama isteri Mas dan tentu saja dengan anak kita sayang” ucap Arkan, “sekarang Mas ke situ yah sayang, kamu jangan kemana-mana sampai Mas datang” lanjut Arkan lagi. “iya Mas, Mas yang hati-hati di jalan. Asslamualaikum” ucap Hana, “waalaikumussalam sayang”  jawab Arkan lalu panggilan telpon puh terputus. “terimakasih sudah menolong isteri dan anak saya pak” ucap Arkan sambil memeluk pak Hasan itu.

“sama-sama nak, ayo bapak antarkan ke tempat isteri dan anakmu berada nak” ucap Hasan sambil tersenyum hangat ke arah Arkan, sementara Bagus yang mendengar dan menyaksikan bagaimana kondisi Arkan setelah kehilangan Hana dan anaknya sungguh membuat siapapun yang melihatnya merasa iba dan bagus sangat bersyukur karena sahabatnya bisa kembali bertemu dengan isteri dan anaknya dalam keadaan sehat. Bagus tak dapat menahan rasa bahagia itu melihat sahabatnya yang sudah terpuruk beberapa bulan belakangan kembali hidup dengan kabar isteri dan anaknya yang masih hidup dan sebentar lagi meraka kan kembali berkumpul.

Arkan berangkat ke kota tempat isteri dan anaknya berada dengan pengawalan yang ketat, Arkan sengaja mempersiapkan begitu banyak pengawal untuk menjemput isteri dan anaknya. Sementara di rumah sakit yang ditempati oleh Hana sudah dikawal dengan ketat oleh pengawal yang dikirim untuk menjaga Hana dan anaknya sampai Arkan datang. Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai di kota tempat Hana dan anaknya berada tapi itu tak menyurutkan rasa bahagia yang sudah menyeruak di dalam diri Arkan karena sebentar lagi dirinya akan kembali bertemu dengan isteri dan anaknya. Setelah menempuh waktu yang cukup lama akhirnya Arkan sampai di rumah sakit tempat Hana dan anaknya dirawat.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 49 Queen of My Heart udah publis nih readers. Alhamdulillah, Yeyyyy, Akhirnya sebentar lagi Arkan & Hana akan kumpul kembali plus ada dedek bayinya lagi hehehe. Gimana nih menurut para readers ceritanya? Udah seru ngga nih? ☺

Ohiya nih, di bab - bab sebelumnya author udah menginformasikan bahwasanya ceritanya akan segera end loh yah dan bab terakhir dari cerita ini akan author up besok jadi tetap stay yah raeders dan tentunya tetap dukung author dong pastinya agar bisa berkarya lebih baik lagi pastinya. 👍🏻

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini sampai akhir yah readers karena ceritanya tinggal satu bab lagi. Author juga mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang