BAB 33

42 5 0
                                    

“Kan...” panggil Bagus yang tiba-tiba masuk keruangan Arkan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu karena sudah menjadi kebiasaannya saat masuk ke ruangan Arkan. “wah, sepertinya gue salah masuk ruangan nih” ucap Bagus, “lo ngga salah masuk ruangan, ini ruangan gue. Kenapa?” tanya Arkan yang masih tidak melepaskan pelukannya dari isterinya. “gue kirain salah masuk ruangan, soalnya ruangan lo penuh dengan bunga-bunga” jawab Bagus sambil tertawa yang membuat Hana malu karena masih duduk di pangkuan suaminya. “Mas pelukannya dilepasin dulu, Hana malu” ucap Hana berbisik, “kenapa malu sayang?” tanya Arkan menggoda Hana.

“Mas lepasin dulu pelukannya atau aku ngambek nih” ucap Hana mengancam suaminya, Arkan yang mendengar ucapan isterinya lalu mengecup singkat pipi isterinya kemudian melepaskan pelukannya. Setelah pelukan Arkan lepas Hana kemudian turun dari pangkuan suaminya dan bergegas ke luar dari ruangan suaminya. “sayang kamu mau kemana?” tanya Arkan ketika melihat isterinya melangkah keluar dari ruangannya, “mau ambil minum Mas” ucapan Hana lalu berlalu pergi. Arkan kemudian menekan sambungan telpon memerintahkan asistennya yang lain untuk menemani isterinya mengambil air minum “Sandra temani isteri saya” perintah Arkan lalu menutup sambungan telpon.

“ganggu aja” ucap Arkan setelah mengalihkan pandangannya ke sahabat sekaligus sekretarisnya, “wah, wah santai bro, gue juga ngga maksud mau ganggu lo kok” jawab Bagus dengan nada santai. “ada apa? Kalau berita yang lu bawa ngga penting gue pecat juga lo” ancam Arkan, “wah para lo” timpal Bagus. “jadi apa?” tanya Arkan kembali, “nih satu perusahaan, bukan  maksud gue satu kota udah pada gosipin berita lo bawa perempuan ke perusahaan secara terang-terangan” jelas Bagus. “yah terus masalahnya dimana?” tanya Arkan cuek. “yah masalah lah bro, lo itu udah nikah dan bawa wanita misterius ke perusahaan” sambung Bagus, “itu isteri gue, lo gila yah?” ucap Arkan.

“terserah lo bro, gue saranin yah nih. Agar ngga muncul pemberitaan yang tidak bener mending lo cepetan umumin kalau wanita misterius itu isteri lo sendiri, terus nih yah kalau lo ngga umumin ke publik bahwa Hana itu isteri lo takutnya Hana salah paham kalau lo beneran punya selingkuhan” jelas Bagus panjang lebar, Arkan yang mendengar ucapan terakhir dari sahbatnya kemudian kembali ingat dengan apa yang di katakan oleh isterinya tadi bahwa dirinya seperti sedang membawa selingkuhannya ke perusahaan miliknya. “bener juga lo, yah udah nanti lo kumpulin pegawai gue mau umumin kalau Hana itu isteri gue” ucap Arkan, “nah gitu dong” timpal Bagus.

“satu lagi, lo kumpuli hp pegawai sebelum kumpul soalnya gue ngga mau kalau ada yang berani ekspos wajah isteri gue, terus ingetin pegawai laki-laki ngga boleh mandang isteri gue, termasuk lo” ucap Arkan, “Wah parah lo bro, kita kan sahabat” timpal Bagus. “ngga ada hubungannya sahabat sama mandang isteri gue” ucap Arkan kembali, “terserah lo” ucap Bagus pasrah. Terdengar suara pintu runagan Arkan diketuk oleh seseorang tok...tok...tok, “Mas, aku masuk yah” ucap Hana yang berada di balik pintu. “pantes aja lo ngga mau isteri lo di lihat orang lain, orang Hana lembut gini terus ditambah lagi kalau senyum itu manis baget” ucap Bagus.

“lo ngomon apa tadi? Coba lo ulang lagi” ucap Arkan dengan nada dinginnya, “wah, santai bro gue bercanda kali” ucap Bagus yang tidak di tanggapi oleh Arkan. “masuk sayang” ucap Arkan agar isterinya tidak menunggu terlalu lama di depan pintu. “terimakasih” ucap Hana pada Sandra sekretaris suaminya sebelum masuk ke ruangan suaminya, “sama-sama” jawab Sandra sambil tersenyum dan menunggu Hana masuk ke ruangan presdir perusahaan tempat ia bekerja. Sandra tidak habis pikir dengan sikap Hana yang lembut dan sopan kepada pegawai berbeda dengan nyonya-nyonya besar yang pernah ia temui yang terkesan sombong, angkuh dan tidak menghargai orang yang lebih rendah derajatnya.

“pantas saja presdir sekarang berubah, isterinya saja begitu lembut dan penuh pengertian” ucap Sandra dalam hati lalu kembali ke ruangannya. Sementara di dalam ruangan Arkan nampak Bagus yang masih berada di dalam ruangan tersebut, “Mas masih sibuk?” tanya Hana setelah masuk ke dalam ruangan. “ngga sayang urusannya udah selesai kok” jawab Arkan yang kemudian mengalihkan pandangannya ke Bagus, memerintahkan Bagus untuk keluar dari ruangannya tapi Bagus berpura-pura tidak tahu apa-apa. “ohiya, kita belum kenalan secara resmi. Gue Bagus sahabat sekaligus sekretaris Arkan” ucap Bagus sambil mengulurkan tangannya.

Arkan yang melihat tingkah Bagus mulai naik darah karena sahabatnya itu sungguh menjengkelkan. “saya Hana isteri Mas Arkan” Ucap Hana sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada dan tidak menyambut uluran tangan dari Bagus. Bagus yang tidak mendapat sambutan tangan dari Hana kemudian menggaruk kepalanya sedangkan Arkan yang melihat tingkat isterinya tersenyum bangga dan tersenyum mengejek ke arah sahabatnya, “udah sana kerjain kerjaan lo” perintah Arkan agar sahabatnya itu cepat-cepat keluar dari ruangannya. “oke, gue keluar dulu” jawab Bagus. Setelah Bagus meninggalkan ruangan presdir Arkan kemudian beranjak duduk di sofa yang ada di ruangannya, “sini sayang” sambil menepuk tempat duduk di sampingnya sementara Hana hanya menurut.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 33 Queen of My Heart udah publis nih readers. Mau ketawain Tuan Bagus  tapi kasihan, yah udahlah sabar aja yah Tuan Muda Bagus. Ohiya nih, sekarang udah sampai bab 33 menurut para readers ceritanya gimana nih? ditunggu jawabannya di kolom komentar 😊

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang