Pernikahannya dengan Arkan memang dilaksanakan dalam waktu yang cepat atas permintaan dari Arkan sendiri dan Hana tidak masalah dengan hal itu, jadilah kediaman mewah itu nampak sangat sibuk mempersiapkan segalanya. Pernikahannya dengan Arkan akan digelar di gedung milik keluarga Purnama sendiri tapi rumah mewah tersebut juga tetap sibuk membantu mempersiapkan segalanya mulai dari undangan, gaun pengantin, dekorasi gedung dan masih banyak persiapan lainnya. “sayang kau beberapa hari ini tidak memperhatikan calon suamimu ini” ucap Arkan pada Hana, sedangkan Hana yang mendengarnya hanya dapat tersipu malu karena banyak pegawai lain di sekitarnya.
Arkan tidak ragu-ragu mengatakan hal itu pada calon isterinya di depan banyak pegawainya yang lain. Ia tidak memperdulikan orang lain yang ada di sekitarnya karena yang ia perdulikan sekarang hanyalah calon isterinya. “Mas disini banyak orang” ucap Hana pelan dengan malu-malu, “memangnya kenapa? Mas kan mengatakannya pada calon isteri Mas sendiri” timpal Arkan. Sementara pegawai yang lain hanya mampu menjadi penonton di antara dua insan yang sedang bermesraan tersebut, rasanya dunia ini hanya milik Arkan & Hana sementara mereka hanyalah mengontrak di dunia ini. tapi banyak juga yang menatap tidak suka ke arah Hana karena merasa Hana tidak pantas menjadi isteri seorang Arkan.
Tampak seseorang yang berada sudut ruangan sedang memperhatikan kemesraan Arkan & Hana, “tersenyumlah sepuasmu karena kau tidak akan tersenyum sebentar lagi” ucap orang tersebut dalam hatinya sambil tersenyum tipis yang membuat orang yang melihatnya menjadi takut. Seseorang di sudut ruangan tadi kemudian meninggalkan tempatnya berdiri karena tidak suka melihat pendangan yang membuat matanya sakit, menurutnya Hana tidak pantas bersanding dengan Arkan yang sempurna itu. Menurut wanita tersebut Hana hanya wanita yang tidak tahu malu yang bermimpi ingin menjadi ratu dengan menjadi isteri dari seorang Arkan Basuki Purnama.
Tak terasa waktu begitu cepat, 3 hari lagi Arkan & Hana akan melangsungkan pernikahannya. Dalam waktu yang cepat itu Aryan jarang terlihat di kediaman mewah itu, ia menyibukkan dirinya dengan berkerja dan terus bekerja. Ia telah berusaha melepaskan Hana untuk kakaknya tapi hal tersebut tidak berjalan dengan baik karena semakin ia menjauhi Hana semakin ia tertarik ke arah Hana. Aryan tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu sehingga ia menyibukkan diri dengan bekerja agar dapat menghilangkan Hana dari pikirannya. Ia tidak mau merusak kebahagian kakaknya dan kebahagiaan orang yang ia suka maka ia memilih untuk menjauh.
“kak Hana” panggil Alin, “iya sayang” jawab Hana yang sudah semakin dekat dengan Alin. hari itu Hana dan Alin tengah mencoba baju yang akan mereka pakai pada saat resepsi pernikahan yang tinggal 3 hari lagi, “wahhh kak Hana kayak bidadari, cantik sekali” ucap Alin saat melihat Hana mengenakan baju pengantinnya. “yang cantik itu Alin” timpal Han dengan senyumnya. “yah, yah, Alin tahu kok kalau Alin cantik” jawab Alin dengan pd-nya yang berhasil membuat Hana dan pegawai butik yang ada di kamar Hana tertawa karena mendengar jawaban Alin. “iya non Alin yang paling cantik deh” timpal salah satu pegawai butik yang tadi membantu Alin berganti baju.
“tuh kan, apa Alin bilang. Alin tuh cantik” timpal Alin membenarkan ucapan pegawai tadi. Pegawai yang ada di kamar tersebut tak henti-hentinya tertawa karena ucapan-ucapan Alin. yah betul sejak Alin kenal dengan Hana, Alin menjadi anak yang lebih baik di banding sebelumnya yang masih nggan berbicara dengan orang lain dan masih suka memerintah walaupun sekarang ia masih sering melakukan itu tapi itu semua sudah berbeda dengan Alin yang sebelumnya. Alin menjadi anak yang ceria dan ia sudah rajin ke sekolahnya karena sudah memiliki banyak teman di sekolahannya. Hana mengajarkan kepada Alin bagaimana bersikap pada orang-orang di sekitarnya.
“wah, wah siapa ini?” ucap seseorang di ambang pintu, sontak orang-orang berada di dalam kamar menoleh arah suara tersebut. “selamat siang tuan” ucap serentak pegawai yang ada di dalam kamar, “kak Arkan” teriak Alin sambil berlari kecil ke arah kakaknya dan minta untuk di gendong. “wah adik kakak sungguh cantik sekali” ucap Arkan memuji Alin, “iya dong” jawab alin bangga. “tapi calon isteri kakak lebih cantik, bidadari saja akan cemburu dengan kecantikan calon isteri kakak” ucap Arkan bangga yang membuat Hana tersipu malu sedangkan Alin malah menampakkan wajah cemberutnya karena kalah cantik dengan Hana. “kak Arkan jahat” ucap Alin dan turun dari gendongan Arkan dan berlari ke arah Hana.
“kak Hana kenapa mau sama kak Arkan yang jahat” ucap Alin “kak Hana nikahnya ama kak Aryan saja yah, kak Arkan jahat tapi kalau kak Aryan baik kok walaupun suka ganguin Alin” sambung alin yang membuat Hana tertawa kecil lalu menatap ke arah Arkan. Sementara pegawai yang masih ada di dalam kamar juga ikut tertawa kecil mendengar ucapan Alin. “tapi kak Hana cintanya sama kak Arkan bukan sama Aryan” jawab Arkan dengan bangga, yang membuat alin tambah cemberut karena perkataan kakaknya. Melihat pertengkaran kecil Arkan dan Alin yang tidak selesai membuat Hana merasa memiliki keluarga baru yang sangat hangat.
“Alin cantik kok, kalau kak Hana laki-laki pasti kakak akan suka sama Alin” ucap Hana yang sukses membuat Alin tersenyum cerah. “tuh kak Arkan dengar, kak Hana aja bilang aku cantik dan suka sama aku” ucap Alin menjelaskan pada kakaknya. Pegawai yang ada di dalam kamar tersebut tidak henti-hentinya di buat tertawa dengan tingkah Alin yang sangat lucu. Sementara Arkan tidak menjawab lagi perkataan adiknya tapi lebih memilih untuk melangkah mendekat ke arah calon isterinya dan menyuruh pegawai yang ada di dalam kamar tersebut keluar dari kamar dan tentunya juga membawa Alin keluar karena ia mau berdua dengan calon isterinya.
“sayang, pernikahannya di lakukan hari ini aja yah” ucap Arkan setelah hanya tinggal meraka berdua di dalam kamar. Hana yang mendengar perkataan calon suaminya lantas tertunduk malu. “kok dilakukannya sekarang Mas, bukannya lusa yah?” tanya Hana dengan polosnya. “Raihana” ucap Arkan, “iya Mas” jawab Hana karena merasa di panggil oleh Arkan. Sedangkan Arkan yang mendengar jawaban Hana tidak mampu berkata-kata lagi karena wanita yang sebentar lagi akan menjadi isterinya ini sangat polos membuatnya tergila-gila setiap bersama dengannya. “yah udah sayang, sekarang kita makan dulu yuk” ucap Arkan, “Mas belum makan” tanya Hana yang langsung diangguki oleh Arkan.
“aku ganti baju ini dulu yah Mas, baru kita ke ruang makan” ucap Hana lalu melangkah masuk ke ruang baju. Sedangkan Arkan hanya duduk di sofa menunggu calon isterinya berganti baju, tak perlu waktu lama Hana sudah keluar dari ruang pakaian dengan baju yang biasa ia pakai tidak lupa dengan jilbab yang dikenakan di kepalanya. “ayo Mas kita ke ruang makan” ajak Hana pada Arkan masih duduk diam tidak bergerak dari tempat duduknya. Arkan selalu kagum dengan kesederhanaan Hana, menurutnya kesederhanan Hana menambah kesan cantik pada diri Hana. Arkan kemudian berdiri lalu melangkah keluar yang kemudian di ikuti oleh Hana di belakang.
***
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, Bab 20 Queen of My Heart udah publis nih readers. Adudhh,,, Arkan dan Hana semakin mesra aja nih, author jadi baper hehehe. Ohiya, menurut readers wanita yang tidak suka dengan Hana itu siapa yah? kalau ada yang tahu langsung jawab di kolom komentar. 👍🏻
Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉
selamat membaca...
semoga bermanfaat...Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of My Heart [END]
RomanceKisah dua insan yang dipertemukan oleh takdir. Kisah dua insan yang sangat berbeda dari segala sisi yang akhirnya bersatu dalam satu ikatan halal. Saling mencintai, menyanyangi, melindungi, berjuang dan bertahan karena-Nya. . . . Mau tahu lebih lanj...