BAB 25

54 7 0
                                    

Hana sekarang duduk menunggu suaminya, ia tidak tahu harus melakukan apa. Ia telah melaksanakan kewajiban shalatnya sebagai seorang muslim pada saat resepsinya masih berlangsung, ia beberapa kali harus kembali ke kamar untuk melaksanakan shalat jika sudah masuk waktu shalat begitupun dengan Arkan yang sudah sedikit-sedikit belajar dari Hana tentang shalat dan hal-hal yang lain karena ia berjanji ke Hana akan menjadi imam yang baik untuk isterinya dan tentu saja untuk anak-anaknya kelak. Arkan cukup lama melakukan aktivitas mandinya hampir 30 menit tapi ia belum keluar dari kamar mandi, Hana kemudian memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar mandi tersbut.

Tapi belum sempat Hana mengetuk pintu kamar mandi itu pintunya sudah di buka oleh Arkan yang masih mengenakan jubah mandinya yang berwarna putih dengan rambut yang masih basah menambah kesan ketampanan Arkan. “sayang” panggil Arkan, “iya” jawab Hana cepat. “sudah puas belum sayang?” tanya Arkan lagi, “belum, ehh...” jawab Hana dengan polosnya. Arkan yang mendengar jawaban isterinya kemudian mengendong isterinya lalu duduk di atas tempat tidur dan mendudukkan isterinya di pangkuannya, membuat Hana yang menerima perlakuan tersebut menjadi tersipu malu. “sayang, mas boleh lihat rambut kamu ngga?” tanya Arkan dengan nada lembut yang kemudian di angguki oleh Hana.

“Mas buka yah” ucap Arkan melepaskan jilbab yang dikenakan oleh isterinya, setelah jilbab tersebut berhasil di buka oleh Arkan nampak rambut isterinya yang lurus berwarna hitam  mengkilap menambah kesan cantik isterinya yang membuat Arkan semakin tergila-gila pada isterinya itu. “sayang, Mas boleh minta hak Mas malam ini tidak?” tanya Arkan dengan sangat lembut di telinga isterinya, Hana yang mendapat pertanyaan seperti itu tidak tahu harus menjawab apa pada suaminya tapi cepat atau lambat ia harus memenuhi kewajibannya sebagai seorang isteri. “kalau kamu belum siap Mas ngga apa-apa” ucap Arkan yang mengetahui bahwa isterinya itu masih ragu-ragu untuk melaksanakan kewajibannya.

“aku ngga apa-apa Mas, aku siap” ucap Hana pelan tapi tentu saja masih terdengar oleh Arkan, “Mas ngga maksa kamu sayang, kalau kamu belum siap sekarang Mas juga akan nuntut kamu sekarang” jelas Arkan pada isteri kecilnya. “ngga Mas, aku siap” jawab Hana karena itu sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang isteri. Malam itu menjadi malam yang panjang untuk pasangan halal tersebut yang baru beberapa waktu sah menjadi pasangan suami isteri. Mereka saling melengkapi satu sama lain dan saling menyampaikan cinta kepada pasangan mereka. Mereka berjanji untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain baik dalam keadaan suka maupun duka.

Suara adzan subuh berkumandang menandakan waktunya untuk bangun melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim. Hana bangun lalu hendak berjalan ke arah kamar mandi tadi ada yang aneh pada dirinya sehingga membuatnya meringis kesakitan dan membuat Arkan terbangun tiba-tiba karena mendengar suara dari isterinya yang kesakitan. “sayang kamu kenapa?” tanya Arkan, sementara orang yang di tanya hanya tersenyum malu tidak tahu harus mengatakan apa “aku mau ke kamar mandi mas tapi kesusahan” ucap Hana. Arkan yang paham arah pembicaraan isterinya kemudian beranjak dari tempat tidur lalu mengendong isterinya ke kamar mandi.

Setelah mengendong isterinya kemudian ia keluar dari kamar mandi dan beranjak untuk mandi di kamar lain karena sudah masuk waktu shalat subuh. Setelah selesai mandi Hana kemudian keluar dan tidak melihat suaminya di kamar yang mereka tempati “mungkin Mas Arkan ada urusan jadi keluar sebentar” ucap Hana membatin, ia kemudian mengenakan pakaianya dan juga mempersiapkan pakaian suaminya untuk di pakai shalat. Tak lama nampak suaminya dengan jubah mandinya masuk ke kamar, “nampaknya Mas Arkan mandi di kamar yang lain” ucap Hana membatin. “Aku tadi mandi di kamar yang ada di sebelah” jelas Arkan agar isterinya tidak berpikir macam-macam.

“maaf Mas” ucap Hana, “kenapa minta maaf sayang?” tanya Arkan. “gara-gara Hana yang lambat banget mandinya jadinya Mas mandi dikamar lain” jawab Hana, “isteri Mas yang cantik, Mas ngga apa-apa. Mas mau shalat berjamaah bareng kamu jadi mas mandi di kamar sebelah agar kamu ngga nunggu lama” jelas Arkan “yah udah sekarang Mas siap-siap dulu baru kita shalat berjamaah yah” sambung Arkan lalu bersiap-siap. “Hana bantu Mas” ucap Hana membantu mengancing baju suaminya, “sayang, kalau kamu manis begini setiap hari Mas pasti diabetes” ucap Arkan gombal yang entah dari mana ia mendapat kata-kata tersebut yang membuat Hana lagi-lagi tersipu malu.

“Ayo shalat sayang” ucap Arkan yang di angguki oleh Hana, begitulah kedua insan yang baru saja sah menjadi pasangan suami isteri melaksanakan shalat berjamaah. Setelah selesai melaksanakan shalat, Hana kemudian membaca Al-Qur’an dan juga mengajarkan kepada suaminya. Ia tidak perlu mengulang-ulang apa yang ia ajarkan kepada suaminya karena suaminya sangat cepat belajar jadi tidak sulit untuk mengajarnya. Cukup 2-3 kali Hana mengulang bacaan tersebut Arkan sudah bisa mengingatnya dengan baik, “yah, IQ seorang presdir tentu saja harus tinggi jika tidak bagaimana ia bisa menjalankan perusahaannya” ucap Hana membatin.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 25 Queen of My Heart udah publis nih readers. Aduhhh,,, Kok Arkan sama Hana sweet banget yah mentang-mentang udah halal, kasihani para readers dong hehehe. Etsss untuk para jomblo fisabilillah atau single lillah nih, author himbau agar tidak baper yah cukup author aja yang baper karena baper berlebihan untuk para single lillah tidak baik hehehe. Tapi tunggu dulu sepertinya author lupa sesuatu nih,,, ohiya ternyata author juga single lillah hehehe. Maaf yah, author suka lupa nih. 😅

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang