BAB 24

46 7 0
                                    

Tak lama kemudian Maia datang menjemput Hana untuk acara ijab kabul, sebenarnya Maia sangat tidak mau melakukannya tapi karena suaminya yang meminta ia tidak bisa menolak dan hanya dapat menuruti perkataan suaminya. “Alin panggil Hana ayo kita keluar” ucap Maia dengan nada judesnya, “ayo kak Hana kita keluar” ucap Alin lalu berjalan bersama dengan Alin keluar kamar menuju tempat ijab kabul. Saat berjalan keluar bersama dengan Alin dan Hana, Maia tetap tersenyum karena banyak kolega dari suaminya yang datang untuk memenuhi undangan sekaligus melihat menantu dari keluarga itu yang sangat dijaga privasinya sehingga tidak di umumkan ke publik.

Banyak dari tamu undangan yang terpana dengan kecantikan dari menantu keluarga Purnama, “pantas saja menantu keluarga Purnama tidak di ekspos ke publik” ucap salah satu tamu undangan. “kalau menantu keluarga saya yang cantiknya seperti ini akan saya umumkan ke seluruh kota agar mereka tahu kalau menantu saya sangatlah cantik” sambung tamu undangan yang lain. “cantik darimana coba? Lebih cantikan aku kemana-mana” ucap salah satu tamu wanita, “wanita itu beruntung sekali bisa mendapatkan Arkan” ucap tamu wanita yang lain, “Arkan sangat tampan” ucap tamu wanita yang lainnya dan masih banyak komentar lain mengenai Arkan & Hana.

Sekarang nampak Arkan & Hana yang sedang duduk berdampingan di depan penghulu, sebentar lagi proses ijab kabul akan dilakukan. Arkan terlihat tegang tidak seperti biasanya yang sangat tenang menghadapi segala hal terkecuali yang berhubungan dengan Hana ia akan menjadi orang yang berbeda jika itu berkaitan dengan Hana yang sebentar lagi akan menjadi isterinya. Nampak penghulu sudah mulai membacakan doa dan sekarang penghulu sudah menjabat tangan Arkan untuk melakukan ijab kabul, Arkan nampak sangat tegang tapi ia berusaha untuk tetap tenang agar proses ijab kabulnya berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Kemudian terdengar suara penghulu mengucapkan “saudara Arkan Basuki Purnama Bin Basuki Purnama saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Raihana Binti Wijaya dengan mas kawinya berupa satu set perhiasan berlian 11 karat, 1 unit rumah mewah dan seperangkat alat shalat tunai”. Terdengar suara Arkan yang dengan lantang mengucapkan “saya terima nikahnya dan kawinya Raihana Binti Wijaya dengan mas kawinya yang tersebut dibayar tunai”. Mendengar ijab kabul telah selesai dilakukan oleh Arkan sontar membuat semua tamu yang mendengarnya mengucapkan “sah...”. dan tentu saja Arkan yang mengucapkan ijab kabul dapat bernapas dengan legah.

Sekarang Arkan & Hana sudah sah menjadi sepasang suami dan isteri. Arkan kemudian mengulurkan tanganya untuk disalami oleh isterinya tapi berbeda dengan Hana yang nampak ragu-ragu tapi tetap mengapai tangan suaminya lalu menciumnya. Sementara Arkan mencium kening isterinya dan membacakan doa yang sudah ia hapalkan atas permintaan dari Hana. Para undangan yang menyaksikan pernikahan tersebut nampak turut berbahagia untuk kedua pasangan yang baru saja yang menjadi suami dan isteri tersebut. setelah acara ijab kabul kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan, tamu yang datang cukup banyak sehingga mereka berdiri cukup lama untuk menyambut semua tamu.

Resepsi pernikahan Arkan & Hana berjalan lancar, tepat jam 21.30 resepsi pernikahan mereka telah selesai walaupun acara resepsi lewat dari waktu yang telah mereka rencanakan dikarenakan tamu yang datang begitu banyak. Arkan & Hana kemudian kembali ke kamar yang telah disiapkan duntuk mereka oleh pihak hotel, begitu pula dengan keluarga Purnama yang lain juga sudah di siapkan kamar masing-masing. Arkan & Hana sudah sampai di kamar mereka, Arkan yang merasakan sangat pengal di seluruh tubuhnya langsung berbaring di atas tempat tidur tanpa terlebih dahulu membersihkan dirinya. “Mas ngga mau mandi dulu baru tidur?” tanya Hana pada suaminya.

“kamu duluan sayang, setelah kamu baru Mas” jawab Arkan, setelah mendengar jawaban suaminya Hana lalu bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya tak berselang lama Hana telah selesai membersihkan dirinya. “Mas, sekarang giliran kamu mandi aku udah selesai” ucap Hana, “cium dulu” ucap Arkan asal. “Mas mau mandi atau ngga nih?” tanya Hana mengalihkan pembicaraan, “cium dulu sayangnya Mas” ucap Arkan menggoda isterinya. “ngga mau ah, Mas bau” timpal Hana, “yah udah” ucap Arkan lalu berdiri dengan tiba-tiba mengecup kening isterinya lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan tersenyum penuh kemenangan berbalik ke arah isterinya.

***

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Bab 24 Queen of My Heart udah publis nih readers. Yeeyyy,,, Akhirnya Arkan dan Hana sah jadi suami dan isteri. Terus Arkan sweet banget lagi sama isterinya, Addduuuhhh,,, author jadi baper dan seneng banget nih sama dua pasangan halal ini, kalau para readers gimana nih? yuk di jawab yah. 👍🏻

Emmm kalau begitu tetap ikuti cerita ini yah readers karena tentu saja ceritanya akan makin seru menurut author yah. Author mohon saran-saran dari para readers untuk cerita ini soalnya author masih dalam tahap belajar dan jangan lupa meninggalkan jejak yah readers berupa vote dan comment karena vote dan comment dari kalian sangat membantu dan memotivasi author. 😉

selamat membaca...
semoga bermanfaat...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Queen of My Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang