Bagian 19. Zander

14.8K 852 6
                                    


Hai teman-teman...
Mulai dari sini akan di ambil alih oleh Zander ya....

Selamat membaca teman2

----------------------------------------------------------

Zander pov.

Aku sedang menunggu istriku bangun dengan duduk di sofa dekat kaca. Dia pasti sangat kelelahan tadi malam. Setelah pulang dari acara pertunangan mantan pacarnya, aku langsung membawanya pulang ke apartemen tempat kami akan tinggal mulai hari ini. Dan bercinta dengannya sepanjang malam.

Aku melampiaskan gairahku yang sudah kutahan selama dua tiga hari kemaren. Dia tidak menolak. Aku sudah sangat takut dia akan menolak bercinta denganku, mengingat dia dengan kemarahannya di rumah mommy.

Sebenarnya ini adalah hotel. Tapi karena aku menyukai lokasinya dan ini adalah usaha pertamaku dengan uang yang ku hasilkan sendiri tanpa campur tangan daddy. Jadi aku menjadikan lantai paling atas menjadi sebuah apartemen. Aku sudah tinggal disini sejak umurku 17 tahun. Hanya sesekali aku akan pulang kerumah daddy saat mommy berubah menjadi sangat cerewet karena merindukanku.

Tapi aku yakin daddy pasti menikmati harinya berdua saja dengan mommy. Dia sangat ketergantungan pada mommy.

Entah bagaimana caraku melewati dua hari kemaren saat istriku meninggalkanku dengan kemarahan dan entah dimana dia menaruh hp yang kuberikan. Dia sama sekali tidak bisa di hubungi.

Melihatnya tertidur di atas kasurku, adalah pemandangan yang sangat luar biasa. Rambut hitamnya yang panjang berserak tak teratur di atas bantal. Matanya yang tertutup rapat, mulutnya yang sedikit terbuka dan dadanya yang bergerak pelan. Sangat damai.

Dia pasti bangun sebentar lagi, karena dia harus kuliah. Aku sudah tau jam bangunnya di pagi hari setelah mengamatinya beberapa kali. Biasanya dia akan bangun lebih dulu, dan meninggalkan ku sendiri di atas tempat tidur. Aku jelas tidak menyukainya, aku tidak tau bagaimana caranya melakukan itu.

Aku adalah orang dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Biasanya meski hanya mendengar suara kertas jatuh, aku pasti langsung terbangun. Tapi aku bahkan tidak tau saat dia bangun, mandi, mengganti baju di kamar ini dengan leluasa tanpa membuatku terusik sedikit pun.

Teng.... Dia bergerak... Selalu. Jam 6 pagi tepat. Dia akan terbangun di jam yang sama setiap pagi. Aku berdiri, berjalan pelan dan duduk diatas kasur. Aku membelai rambutnya.

"Pagi... " sapaku, dia tersenyum dan semakin menarik selimut di dadanya sampai di dagunya. Dia pasti malu, karena dia sedang telanjang di bawah selimut.

Shitt...aku menginginkannya.

Dia menikmati belaianku di rambutnya.

Cukup, atau aku tidak akan bisa menahan libidoku, dan kami akan berakhir bercinta. Dikamar mandi mungkin akan sangat bagus... Sialan kau..

"Mandilah... Atau kau akan terlambat". Dia mengangguk.

Anastasya adalah wanita yang sangat menarik. Dari sekian banyak wanita yang ku kenal selama 28 tahun aku hidup. Dia yang paling sulit dibaca. Membuatku penasaran dengan setiap gerakan dan setiap kata yang di ucapakan bibir kecilnya. Semua tentang nya sangat membuatku tertarik dan penasaran.

Tapi... Dia juga sangat keras kepala. Biasanya aku hanya akan memberikan uang dan perhiasan kepada wanita dan mereka akan mengikutiku seperti anak anjing yang kelaparan.

Menikah tidak pernah ada dalam rencanaku selama ini. Tidak pernah. Membayangkan wanita yang seperti itu menjadi istri dan melahirkan anakku, membuatku tidak tertarik dengan pernikahan. Mereka sangat munafik.
Mereka tidak betul-betul menyukaiku, mereka hanya menyukai uang dan perhiasan yang ku berikan. Tanpa itu, tidak ada satupun yang mau berurusan denganku.

Mereka menganggapku monster, dengan badanku yang besar dan bekas luka di leherku. Mereka akan ketakutan.

Aku masih ingat bagaimana Dail Hugo teman Istriku yang bekerja di club malam milikku, mencoba menjauhkan istriku dari ku. Aku tau apa yang dia lakukan, setelah aku meninggalkan Anastaya, Dail langsung menyuruhnya pulang bersama teman istriku yang sama sama bekerja di kafe.

Aku terkesan dengan sifat istriku saat itu, "kau mau mengenalku?, apa kau laki laki yang baik,kalau kau laki laki yang baik, jangan berkenalan di tempat seperti ini, ayo berkenalan di tempat yang sopan dan layak. Aku sedang membutuhkan laki laki yang baik saat ini. Sangat".

Awalnya aku pikir dia sedang mencari seorang gigolo. Tapi saat aku melihat reaksi Dail. Aku tau dia sedikit berbeda.

Besoknya aku mencari tau tentang istriku, tidak sulit melakukan itu. Hanya dua jam , asistenku sudah mendapatkan hasil pencariannya. Hanya modal sebuah foto istriku yang ku ambil lewat cctv.

Dia seorang yatim piatu, bekerja di kafe sebagai kasir. Sedang berpacaran dengan Adam Burke. Dia tidak banyak memiliki teman. Tentu saja karena Adam pasti menutup semua akses orang orang yang ingin berteman dengan istriku.

Aku terus penasaran dengannya, kenapa dia membutuhkan laki-laki yang baik sementara dia memiliki Adam di sampingnya. Apa Adam tidak bisa memuaskannya?. Pikiran bodohku saat itu.

Aku sempat membuang  wajah istriku jauh jauh dari pikiranku, tapi tidak berhasil. Aku masih penasaran dan ingin melihatnya secara langsung . Dia membuatku tertarik, padahal dia tidak melakukan apapun, dia tidak menggodaku, juga tidak ketakutan seperti wanita wanita lainnya.
Tidak ada yang spesial, dia hanya gadis biasa dengan tubuh tinggi, kulit putih, rambut panjang , dan tubuh kurus. Masih banyak wanita yang jauh lebih menarik dan sexy darinya. Tapi ada sesuatu darinya yang membuatku merasa kehausan .

Sampai tidak sadar, aku sudah berada di kafe tempat dia bekerja. Cukup lama aku melihatnya dari tempat duduk ku. Tapi dia bahkan tidak menyadarinya.

Sampai aku mendekatinya untuk membayar makananku. Dia baru melihatku, tapi reaksinya sangat berbeda dari yang ku bayangkan. Wajahnya datar, dia hanya menjawab seadanya pertanyaan yang ku berikan. makin membuatku meradang.

Dia berhasil membuatku menjadi tampak bodoh, aku selalu mendapati diriku mendatanginya di kafe . Bukan gayaku sama sekali.

Sampai aku memutuskan menikah, bahkan mommy tidak percaya. Aku memberikan alamat kafe tempatnya bekerja. Karena aku tau mommy dan daddy pasti akan memeriksanya sendiri, dengan atau tanpa persetujuanku.

Dan mommy bertanya, kenapa gadis kecil itu mau menikah denganmu. Apa kau mengancamnya,Apa kau memperkosanya,apa kau membayarnya, apa kau menyandera temannya. Aku bahkan sangat buruk di hadapan mommy. Hampir setiap hari mommy akan datang ke kafe untuk mengawasi istriku.

Dia punya banyak alasan. Dan katanya istriku bahkan tidak menghiraukannya. Biasanya kalau wanita wanita yang menginginkan uang melihat mommy, mereka akan mencari perhatiannya dan sok akrab dengan mommy. Dan itu membuat mommy jengkel dan muak. Apa lagi anak perempuan dari rekanan bisnisku, mereka bahkan tidak keberatan menjual anaknya atau menyodorkannya padaku untuk ku jadikan istri atau sekedar pacaran. Karena itu akan membuat bisnisnya akan jauh lebih menghasilkan.

Semua orang di dunia malam dan dunia bisnis tau bagaimana sepak terjangku dan caraku mengolah bisnisku.

Semua akan bertekuk lutut di depanku sedikit saja aku membuka mulutku. Atau mereka akan hilang di telan bumi, seolah mereka tidak pernah ada di bumi ini. Dan tidak ada yang berani angkat bicara meski mereka tau kalau itu adalah ulahku.

Tapi istriku,,,, dia bahkan tidak mengedipkan matanya saat aku menatapnya tajam. Dia adalah lawan yang seimbang.

"Aku lapar.. " suaranya sangat lembut.

Aku mengambil tangannya dan menggenggamnya lembut dan membawanya ke dapur. Bella pasti sudah menyiapkan sarapan.

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang