Setelah pulang dari makan malam, aku sudah menyuruh markus untuk menyiapkan Adam.
Awalnya dia sedikit bingung... Karena aku memang sudah berniat untuk melepaskan Adam. Tapi sepertinya istriku masih memiliki sesuatu yang entah apa,,, yang harus dia selesaikan langsung.
Aku kadang heran, kenapa istriku ini tidak pernah meminta atau berkomentar tentang bisnis dan gaya hidup yang kujalani. Aku yakin kalau dia pasti sudah tau bagaimana cara ku bekerja dan mengurus bisnisku yang biasa menggunakan kekejaman. Stelah dia bekerja sebagai asisten pribadiku bersama Markus, sering dia menemukan berkas berkas yang berlawanan di dalam perusahaan.
Dia juga pasti sudah tau kalau aku bisa membunuh Adam, kalau dia memintaku untuk melakukan itu.
Tapi istriku memang tidak pernah berniat mencampuri urusanku tentang bisnis dan dunia malam ku. Dan aku setuju untuk itu. Aku sudah sangat menyukai duniaku saat ini. Dan kedatangannya sebagai istriku adalah penyempurnaan. Selama aku bisa menjaganya dan selama dia masih berada di sampingku. Aku tidak butuh apapun lagi.
Aku memang mencintainya, tapi seperti aku yang menganggapnya sangat sempurna, dibalik semua yang terjadi padanya di masa lalu, begitupun dengannya, dia harus bisa menganggapku sempurna atau setidaknya menerimaku tanpa menghina dan melarang segala kekacauan yang terjadi dan caraku menjalani hidupku. Hanya itu yang harus dia lakukan. Tetap bersamaku dan aku akan menaklukkan dunia di bawah kakinya tapi dengan caraku sendiri.
"Apa kita bisa berangkat sekarang... " istriku sedang duduk di sofa ruang tamu saat aku menuruni tangga setelah menyelesaikan pekerjaanku.
Dia bahkan tidak menoleh ."Aku akan menghubungi Markus... "
"Kau terlalu lama... " potong nya langsung berdiri dan berjalan menuju lift.
"Hei... Kau pikir apa yang kau lakukan... " aku sedikit berteriak.
"Ana.... " aku mencoba memanggilnya dan dia tidak menghiraukanku. Dia terus berjalan .
"Stop... " aku menangkap lengannya dan memandangnya tajam.
"What... " bentaknya. Wanita ini sangat susah di taklukkan.
"Kau akan pergi,,, bersamaku....kalau tidak... "
"Kalau tidak apa.... Kau akan membunuhku... " katanya menantang.
"Apa....apa kau gila... "
"Lepaskan.... Kau terlalu lama.... "
Dia mencoba menarik tangannya,"Apa kau sangat tidak sabar bertemu mantan mu itu.... Hingga kau tidak mau menungguku... "
"Hahhh... Kau sangat kurang ajar... "
Dengan cepat,aku menciumnya dengan keras dan menggigit bibirnya keras karena dia tidak membuka mulutnya, dan berhasil. Ku hisap lidahnya dengan rakus dan mengoral semua isi mulutnya...dia sempat menolak.tapi Aku menahan kedua tangannya di belakang dengan satu tangan, dan menekan kepalanya dari belakang dengan tangan kananku.
Dia memberontak semakin kuat, dan langsung menghirup udara dengan buru buru setelah aku melepaskan ciuman kami. Aku membawanya kepelukan ku.
Anastasya....
Aku tidak mau melanjutkan perdebatan ini. Sangat buruk kalau kita sampai berdebat hanya karena si brengsek Adam. Dia tidak penting.
"Ayo.... " aku menggengam tangan kirinya dan memasuki lift.
Saat kami berada di lobi hotel, Markus menelepon.
"Mark... " aku menerima teleponnya tanpa melepaskan tangan istriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T PLAY MY LOVE
Romance21++ Anastasya adalah gadis yatim piatu, dia mendapatkan besiswa dan kuliah di salah satu universitas ternama, dia mengambil jurusan arsitek. Karena dia menyukai rumah yang mewah dan hangat. Meskipun dia belum pernah memilikinya. Dia memiliki pac...