Bagian 27.

10.8K 675 4
                                    

Saat aku sedang memeriksa beberapa file yang di kirim Markus lewat email, aku mendengar pintu diketok. Sejak kapan Markus bisa mengetok pintu, apa dia mabuk. Biasanya dia langsung menerobos masuk kalau aku tidak menjawab saat dia mengetok pintu sekali. Ini sudah tiga kali. Tapi dia belum juga masuk, aku mengabaikannya.

"Apa kau tidak dengar,,, aku sudah mengetok pintu empat kali... " sembur istriku. Kupikir Markus yang mengetok pintu... Kemana si brengsek markus.

"Seharusnya kau langsung masuk saja.... " aku mendekatinya dan memeluknya sekilas.

"Markus bilang ketok saja pintunya dan masuklah setelah dia mengijinkan,,,, dan kau bilang aku tidak perlu mengetok pintu... Siapa yang harus ku dengarkan?... " sepertinya dia masih jengkel.

"Tentu saja aku... Suamimu.. "

"Aku sedang bekerja sir.... Jadi tunjukkan saja siapa bosnya dan apa pekerjaanku... "

"Baiklah... Silahkan duduk miss Davidson... " dia sedikit terkejut dengan panggilan barunya.

Aku memanggil Markus lewat intercom...

"Masuk dan tunjukkan pekerjaan miss Davidson... " kataku pada Markus,

"Tanyakan padanya apa saja tugasmu disini... " kataku pada istriku saat markus masuk.

"Siang miss... Sebelah sini... Ini adalah meja kerja anda... " panggil Markus menunjukkan meja yang baru dia siapkan tadi pagi.

"Kenapa mejaku disini? Bukankah aku akan menjadi sekretaris... "

"Ahhh... Kami sudah memiliki tiga sekretaris... Jadi anda akan membantu saya saja sebagai Asisten pribadi sir Davidson... " istriku melihatku tajam setelah selesai mendengar penjelasan Markus.

"Jadi apa tugasku... " katanya datar.
Aku tau dia tidak menyukai ini. Dan aku tidak peduli. Yang penting kami selalu berdekatan.

Aku membiarkan markus mengajarinya tentang pekerjaannya dan aku melanjutkan pekerjaanku.

"Markus.... Tidak bisakah mejaku di luar saja... " tanya istriku pada markus . Kenapa dia mempermasalahkan meja?

"Tidak.... Kau duduk dan kerjakan tugasmu... " kataku tajam.

"Baik sir... "

***********

Ini sudah malam dan kami baru selesai rapat. Sudah hampir 4jam aku meninggalkan istriku.

"Bereskan mejaku, kami akan pulang.... "

"Baik sir... " jawab markus, . Aku langsung berjalan dan duduk di kursi depan meja kerja istriku. Dia melihatku dengan bingung.

"Sudah waktunya pulang... " , dia tidak menjawab tapi langsung membereskan meja kerjanya dan mematikan komputernya.

Aku mengenggam tangannya dan kami berjalan beriringan menuju lift.

"Zander.... "

"What... "

"Apa sekretarismu itu menyukaimu.. " katanya pelan, siapa yang dia bicarakan...

Aku menoleh kebelakang,pada tiga orang wqnita sekretarisku yang dengan cepat menunduk menghindari tatapanku.

"Apa yang kau bicarakan... "

"Dia menatapmu seperti akan memakanmu saja.... "

"Hentikan... Jangan bicara omong kosong.... " kataku acuh.

"Memangnya kenapa... Dia sangat cantik... Dan juga manis... "

"Apa hubungannya denganku, untuk apa aku menilai wanita lain saat aku sudah memiliki istri... "

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang