bagian 41.

9.8K 574 1
                                    

Alex keluar di susul oleh Dante di belakangnya. Dia langsung duduk di sofa yang ada di depanku dengan wajah mengantuk.

Dia tersenyum melihatku dan Markus bergantian.

"Wah... Kalian terlambat menyambutku... Tapi senang melihat kalian di sini, akhirnya... "

Aku hanya menatapnya datar. Markus sibuk dengan minumannya dan Alex mengamati reaksiku.

"Aku harus menunggu istriku tidur dulu... "

"Hahh... Sangat aneh mendengarmu menyebut kata istri... "

"Jangan berani menilai keluargaku bung... Aku tidak suka.... " aku masih menatapnya datar.

"Kau sudah bertemu kakak ipar... " tanya Markus.

"Mmm tadi saat di pesta William... Aku datang untuk mewakili kakakku... Tapi aku tertarik melihat seorang wanita, dia sangat sexy. Tapi sial, dia malah istri temanku.... " dia sangat menikmati ceritanya tentang istriku.

"Kakak ipar memang sangat cantik... " kata Markus dengan suara pelan. Aku langsung menatapnya tajam. Jangan menambah pekerjaanku sialan.

"Aku sudah tau kalau Drake sudah menikah, tapi tidak terpikirkan kalau istrinya adalah wanita yang seperti itu. kau sangat serakah Drake. kupikir wanita yang akan menjadi istrimu adalah seorang wanita sialan yang akan menguras hartamu.... "

"Apa yang kalian bicarakan.. Saat di pesta tadi... " tanyaku fokus dengan tujuanku.

"Ahhh apa aku membuka rahasia... Aku hanya mengajaknya bersenang senang... " dasar brengsek sialan.

"Seperti apa... "

"Melakukan sex seperti yang biasa kau lakukan dulu... Tapi reaksinya sangat menarik, membuatku terangsang. Wajahnya langsung memerah dan suaranya bergetar... Woaahh.. Istrimu sangat___"

Bugh.. Aku langsung meninju mulutnya...

"Beraninya kau menatap istriku dengan mata kotormu... " Dante terjatuh di lantai dengan mulut penuh darah.

Dia sangat terkejut dengan reaksiku. Dia pasti mengira kalau Anastasya adalah wanita yang hanya ku ajak bersenang senang. Seperti dulu.

"Berdiri kau... " (bughh..)

"Kau menghinaku dengan otak kotormu pada istriku... " bugghhh

"Wanita itu adalah orang yang harus kau hormati... " bugghhhh

"Orang rendahan sepertimu, seharusnya menundukkan kepala saat berhadapan dengan istriku... "

Dorrr....Dorr...,

"aakkkhhhhhhhhh........"

aku menembak kedua lututnya, itu pasti akan membuatnya lumpuh.

Selalu ada konsekuensi untuk setiap kesalahan.

Melihatnya menggeliat kesakitan sama sekali tidak membuat emosiku mereda.

Mulut sialan si brengsek ini hampir membuatku kehilangan istriku.

"Seharusnya kau tetap di ITALY sialan... Kenapa kau datang kesini seolah kau di terima disini... "

Aku menarik paksa rambutnya dan menatapnya tajam.

"Kau lupa, bagaimana kau diusir dari negara ini dulu... Seharusnya kau mengingatnya dan tetap berada di sana sebelum aku membunuhmu. Beraninya kau menginjakkan kakimu di sini dan membuka mulut busukmu sembarangan.... " Bughh....

"Ahhh.... Sialan... Kau mengotori tanganku... " aku menatap darah di tanganku dengan jijik.

Aku melihat Alex dan Markus, mereka masih menikmati minumannya seolah tidak terganggu dengan suara teriakan Dante.

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang