Bagian 37.

10.3K 605 32
                                    

Aku kembali duduk dan mengambil tangannya, sangat dingin... Dan menatapnya..

"Memangnya kenapa dengan reaksiku Ana... kau dan mom menanyakan hal yang sama... "...

"Kau membuatku takut Drake... " what..?

"Apa maksudmu... Kenapa aku membuatmu takut... " aku mengeratkan genggamanku di tangannya.

"Kau seolah tidak senang dengan kehamilanku... "  matanya mulai berair.

"Ana... Sayang... Aku bahagia.. Sungguh... Membayangkan kau akan hamil dan melahirkan anakku, itu sebuah keberuntungan untukku.... Kau terlalu banyak memberiku kebahagiaan... Kenapa aku tidak senang.. "

"Benarkah... Benarkah kau bahagia... "  aku mengagguk keras.

"Tapi kau bahkan tidak tersenyum... "
Lanjutnya lagi.

"Bagaimana aku bisa... Kau sedang sakit... Aku sudah berjanji kalau kita harus bahagia bersama... Kau harus sembuh dulu... Ok... Kau yang paling penting untukku... Kau tau itu kan... "

"Emmm..." dia mengangguk keras dan tersenyum manis...

Kau sangat cantik...

Aku lanjut mengganti bajunya dan menyisir rambutnya. Mengoles sebuah lipstik pink muda di bibirnya.

"Berikan aku jaket juga... " katanya masih tersenyum.

Aku mengambil sebuah jaket kulit berwarna coklat dari lemari dan membantu memakaikannya.

"Kau bisa berjalan... " dia mengangguk lagi.

Aku menuntunnya keluar dan menuruni tangga. Dibawah mommy dan daddy sudah menunggu.

"Biarkan Drake menggendongmu... " kata mommy sambil mengambil tangan kiri istriku dan merangkulnya.

"Tidak perlu mom... Apa mom juga ikut kerumah sakit... "

Mom menggeleng pelan..

"Aku harus menemani Daddy menemui temannya... " aku membukakan pintu mobil untuk istriku dan menutupnya stelah dia duduk dengan nyaman.

"Drake... Hubungi kami setelah mendapat hasil.. Ok.. " mom memelukku sekilas.

"Baik mom... Dad, kami pergi dulu... "
Daddy hanya melambai sekilas.

Setelah sampai di rumah sakit, Max sudah menungguku di lobby dan langsung menuntun kami menemui dokter kandungan yang biasa memberikan suntik untuk istriku.

"Silahkan masuk.... " sambut si dokter dengan lembut.

"Ah...nyonya langsung berbaring di sini  saja... " menunjuk sebuah bangkar. Seorang perawat menuntun istriku untuk berbaring dengan nyaman.

Aku berdiri di samping istriku sambil mengamati,

"Permisi nyonya... Ini akan terasa dingin.. " ucap si dokter, lalu mengoles sesuatu seperti cairan kental di atas perut istriku setelah mengangkat bajunya sampai bawah dada.
Istriku hanya tersenyum.

"Ini dia.... Bayi anda... " Kmi hanya diam, istriku menatapku bingung.
Aku juga tidak mengerti... Layar di depanku hanya menunjukkan gambar berwarna hitam putih.

"Nyonya.... anda sudah tau bukan kalau anda sedang hamil... "

"Kami datang untuk memastikannya.."

"Ahhh... " akhirnya dia mengerti dengan reaksi kami.

"Selamat nyonya.... Anda sedang hamil... " istriku langsung tersenyum lebar. Dia melihatku dan dokter bergantian.

************

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang