Bagian 23.

12.5K 733 3
                                    

Satelah selesai dengan mandiku,,, aku duduk di sofa yang ada di samping jendela.

"Kemarilah.. " kataku pada istriku yang masih duduk di atas kasur. Dia mendekat, aku menarik tangannya dan mendudukkannya di pangkuanku.

Kami berpelukan cukup lama, menghilangkan kejadian tadi malam dari benakku.

"Aku ingin tau apa yang terjadi tadi malam Ana... " tanyaku dengan suara pelan.

Tiba-tiba dia berdiri dari pangkuanku dan duduk di sofa yang ada di depan.

Kenapa kau menjauh?

Dia memandangku dengan wajah datar. Seolah aku tidak pernah bertanya. Aku menatapnya tajam menuntut jawaban.

"Itu tidak penting.. " suaranya acuh, apa dia tidak tau bagaimana khawatirnya aku?.

"Ceritakan... " tuntutku. Dia menghela nafas dan menunduk.

"ANA... " aku menaikkan intonasi suaraku. Kenapa dia sangat dingin padaku?

"AKU TAKUT MELIHAT API......" dia menegakkan duduknya memandang garang padaku. Aku tidak suka cara wanita ini. Aku mengetatkan rahangku.

kemudian dia melanjutkan ceritanya dengan suara putus asa.

" orangtuaku sangat kejam Zander...dan itu membuatku hampir kehilangan akal sehat ku... Daddy yang sedang mabuk menyiramku dengan minyak panas..di punggungku... Setelah mommy selasai menyiksaku dengan sebuah besi panas....di telapak tanganku... . Aku kesakitan Zander,,, dan.... Dan.... Mereka memaksaku memasak... Karena terlalu lama... Daddy melemparku dengan botol minuman, tidak mengenaiku... Tapi.. Botol minumannya membuat api di kompor bertambah besar dan membakar semua isi rumah. Aku selamat... Tapi mereka tidak, karena mereka sedang mabuk saat itu..... " aku membeku. Tidak tau kalau ini sangat jauh dari bayanganku... dia mengatakannya dengan wajah datar, tapi air matanya mengalir semakin deras.

"Anastasya... " aku berdiri hendak mendekatinya.

"STOP......Jangan mendekat... Sudah ku bilang itu tidak penting... " dia membuang mukanya..

" Ana..."

" Jangan melihat ku dengan wajah seperti itu Zander... Membuatku muak saja... ". Dia menyandarkan kepalanya ke sofa dan Menatap atap.

"Hahhhh... Dunia masih saja mengerikan... " katanya putus asa. Aku hanya memandanginya tidak ingin menambah masalah. Aku memang bodoh.

"Kemana kau.. " tanyaku saat dia berdiri.

"Kenapa? Apa kau memiliki tugas untukku?... Apa kau mau aku membuka semua bajuku dan tidur di kasur sekarang... " apa? Sialan... Dia semakin melantur.

"Tutup mulutmu... "

"Lalu apa? Kau hanya perlu membuat perintah seperti biasa... "

"Aku tidak pernah memerintah istriku Ana..." sekarang kami berdiri berhadapan.

"Yahh.. Beruntungnya jadi istrimu... "

"Apa kau tidak..? "

"Aku??? Aku hanya istri di atas kertas Zander... Tidak ada yang harus di syukuri dari itu.. " what?

"Ana.. Kita harus mengakhiri pembicaraan ini. Kau baru sehat.. Ok... Sekarang kita turun. Makan malam dan kau kembali istirahat... " kataku dengan arogan. Pembicaran kami semakin tidak sehat. Aku sama sekali tidak menyukainya.

Aku mengambil pergelangan tangannya, karena telapak tangannya masih di perban. Dan membawanya ke ruang makan.

************

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang