Bagian 14. Gail dan Zander

10.4K 672 6
                                    


Aku sama sekali tidak bisa tidur, ucapan Adam masih terngiang-ngiang di kepalaku.

Kenapa harta membuat orang orang menjadi tampak bodoh dan serakah. membuat mereka menjadi lupa diri. mereka bahkan tidak memandang penting orang yang katanya mereka cintai dan sayangi.

Bahkan orangtua ku . Harta, uang, bisnis dan gengsi menghancurkan mereka sampai tidak tersisa.

Mereka yang katanya sangat mencintai dan menyayangiku menyiksa dan membuangku demi nama baik keluarga. Mereka sangat takut orang orang mengetahui kalau mereka sudah bangkrut, bisnisnya gagal dan meninggalkan banyak utang.

Mereka memasang wajah sempurna di hadapan teman teman, tapi saat di rumah mereka berubah menjadi monster menakutkan. Tidak ada lagi cinta dan kasih sayang,yang ada hanya caci maki dan kutukan.

Mereka,,,,ayah dan ibuku sangat menakutkan. Sampai saat saat terakhir. Mereka mungkin tidak ingat kalau mereka pernah memiliki seorang anak.

Mengingat masa lalu membuatku muak saja.

Hari ini aku melihat ada Zander di kafe, sedang makan siang. Dia tidak sendirian, dia bersama Markus dan seorang wanita. Mereka memakai pakaian khas kantoran. Ini adalah kali pertama aku melihat Zander di kafe tempatku bekerja selama aku mengenalnya. Mereka duduk menyendiri di sudut ruangan.

Sesekali aku bertemu pandang dengannya, tapi tidak ada senyum sapa yang dia berikan. Seperti mode tidak ingin di ganggu, jadi aku mengabaikannya. Cukup lama untuk orang yang makan siang.karna jam makan siang sudah lama berkhir, aku tau itu karena aku sering melayani karyawan perusahaan disni.

"Hei... " dia markus, aku tersenyum menerima daftar makanan dan kartu hitam yang dia berikan.

"Kau mengingatku? " katanya saat aku menghitung harga makanannya di komputerku.

"Ya,,,,,Markus... ". Jawab ku tersenyum ramah, karena aku masih dalam jam kerja.

"Terimakasih sudah makan disini tuan,,,, silahkan ". sambungku sambil mengembalikan kartu dan bukti pembayarannya padanya.

"Aku masih ingin mengenalmu lebih jauh, tapi,,,,, lihat si pemarah itu. Dia seperti akan membunuhku dengan matanya ", dia tertawa renyah sambil menunjuk kearah Zander yang juga sedang melihat kearah kami. .

" Bye... " katanya lagi dan aku hanya sedikit menunduk dan tersenyum membalasnya.

Aku hanya pura pura sibuk dengan barang apa saja yang ada di depanku ini saat mereka lewat dari depanku. Aku tidak boleh penasaran.

"Anastasya....sayang.... " Gail sedikit berteriak. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Ku pikir dia akan menjauhiku karena aku dan Adam sudah berakhir.

Aku tersenyum , saat dia berpapasan dengan Zander, aku melihat Zander terdiam dan menoleh padaku saat dia mendengar Gail menyapaku dengan keras dan melihat Gail mengelus ujung kepalaku dengan lembut.

Aku melemparkan tangannya dari kepalaku.aku tidak mau bekerja dengan rambut berantakan.Tidak lama, dia melanjutkan lagi jalannya mengikuti Markus dan Wanita yang sudah ada di luar kafe.

"Kau mengenalnya? " dia penasaran karena aku masih memandang keluar, tempat Zander menghilang.

Aku menggeleng sambil mengangkat pundakku acuh.

"Kau tidak boleh penasaran dengannya Anastasya.... Dia berbahaya. " dia memperingati.

"Kau membuatku penasaran,,,, apa dia sudah menikah? Atau apa dia sudah punya pacar, tunangan? " aku menggodanya dengan wajah penasaran pada Zander.

"Aoooww... Gail... Itu sakit " kataku saat dia menyentil jidatku.

"Sudah ku bilang jangan penasaran. Cukup tau saja kalau dia itu berbahaya. Aku bahkan tidak berani menyapanya."

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang