bagian 36.

1.8K 99 4
                                    

Tiga hari ini,aku mungkin akan sangat sibuk dengan Markus. Tapi sebisa mungkin aku akan pulang kerumah sebelum jam makan malam.

Karena di pagi hari kami jarang punya waktu untuk sarapan bersama. Jadi aku selalu mengusahakan untuk pulang malam,tepat pada waktu makan malam.

Tapi tetap saja aku selalu terlambat.

"Selamat malam DAD,,,MOM,,,,"
sapaku sedikit bingung,karena aku tidak menemukan istriku.

"Dimana istriku Mom..."

"Malam Son...dia sedang istirahat...katanya dia sedikit pusing..." Jwab mommy.

"Bagaimana dengan makan malamnya..."

" Dia sudah makan duluan,kau duduklah...." Suruh mommy karena aku hanya berdiri mendengar mommy.

Entah apa yang terjadi pada Ana,aku sedikit khawatir. Aku mempercepat laju makanku,ingin melihat keadaan istriku secepatnya.

"Ana baik baik saja Son...makanlah dengan tenang..." Daddy menyadari kekhawatiranku.

Aku hanya mengangguk,tanpa mengurangi laju makan ku.

" Aku sudah selesai....aku akan langsung ke kamar...selamat malam..."
Kataku acuh sambil berjalan,meninggalkan meja makan.

Aku berjalan dengan cepat menaiki tangga,dan dengan cepat membuka pintu kamar.

Aku langsung menuju tempat tidur,setelah mataku menemukan istriku berbaring di atasnya.

"Anastasya,,,sayang...." Panggilku pelan,tapi tidak mendapat jawaban.

Aku mengelus ujung kepalanya dengan pelan,barulah dia bereaksi.

"Kau sudah pulang..." Suaranya sangat lemah.

" You ok?...."

"Yeah...hanya sedikit pusing...dan mengantuk...." Jawabnya masih dengan suara lemah.

Aku mengelus pipinya dan mencium ujung kepalanya sedikit lebih lama.

"Aku akan mandi sebentar,,,baru akan bergabung denganmu,,,ok....kau butuh obat...." Dia hanya menggeleng pelan.

Setelah memastikan dia memakai selimutnya dengan benar,aku meninggalkannya dan langsung membersihkan diriku di kamar mandi.Lalu bergabung bersama istriku di atas kasur. Aku memeluk nya erat berharap dia akan baik baik saja esok hari.

* * * *

Tidak ada perubahan, istriku masih terlihat Sangat lemah.

"Tunggulah disini, aku akan membawakan Sarapan mu kekamar...... "

" aku baik-baik saja Drake, ayolah .... aku sudah lapar...."

"Kau yakin?...." dia hanya mengangguk.

"baiklah...." aku mengambil tangannya dan menariknya pelan.

Kami belum menemukan Mom dan Dad di meja makan, tapi aku yakin mereka akan datang sebentar lagi.

"Morning...." sapa Mom.

"Morning Mom... Dad... " Istriku hanya tersenyum lemah.

"Ana, bagaimana keadaanmu?....."

"Lebih baik Mom...."

"Jangan terlalu di paksakan, Pelayan bisa mengantarkan Sarapan mu ke kamar kalau kau mau..."

"tidak perlu mom, aku sudah lebih baik..."

"Oh....syukurlah..." Kata Mom sambil tersenyum.

Setelah itu pelayan mambagikan makanan,dan istriku tidak pernah lupa mengucapkan terimakasih sambil tersenyum.

"Bisa kah kau memberikan jus yang lain...?" Kata istriku pada pelayan di sampingnya.

"Nyonya ingin minum jus apa...."

"Berikan saja seperti yang biasanya..."

"Tapi nyonya...ini jus yang sama seperti yang biasanya...." Jawab pelayan sedikit menunduk.

"Benarkah....rasanya sedikit berbeda..." Istriku mencoba meminum jus nya lagi,tapi dia terlihat tidak menyukainya.

" Minum yang ini saja..." Aku menyodorkan jus milikku dan menatap si pelayan tajam.

"Ini sama saja...." Kata istriku sambil mendorong gelasnya kembali ke hadapanku.

"aku akan kembali ke kamar saja,aku sudah selesai..." Sambungnya.

Tapi aku melihat piringnya yang masih penuh.

"Aku akan mengantarmu...."

"Tidak....aku bisa sendiri...lanjutkan lah makan mu...aku baik baik saja..." Tolaknya.

Aku hanya menatapnya sampai dia menghilang di balik tembok ruang tamu dan kembali melanjutkan makan ku.

"Siapkan makanan yang lain...aku akan membawanya ke kamar..." Suruhku tanpa menatap si pelayan.

" Baik tuan..." Jawabnya.

"NYONYA..." Teriak seorang pelayan dari ruang tengah.

"Ana......" Kata mommy sedikit terkejut.

Aku dan Mom langsung berlari menuju ruang tamu,dan melihat istriku berbaring di pangkuan seorang pelayan.

"Tuan....nyonya pingsan saat akan menaiki tangga..."kata si pelayan panik.

"Mom...tolong hubungi dokter..." Aku langsung mengangkat istriku dari pangkuan si pelayan dan menggendongnya menaiki tangga.

"Ok...hati hati kepalanya Drake..."

Dengan panik aku meletakkan istriku di atas kasur,dan menutupnya dengan selimut setelah aku memegang Kakinya yang sangat dingin.

"Tenanglah,,,,,dia akan baik baik saja...."

Aku hanya menatap Daddy tanpa menjawabnya.

Dua puluh menit sudah berlalu saat Mommy dan seorang wanita paruh baya memasuki kamar.

"Selamat pagi..." Sapanya ramah.

Aku menhindar dari samping istriku dan memberikan tempat pada wanita itu untuk duduk dan memeriksa istriku.

"Aku harap sesuai dengan yang ku pikirkan...." Mommy berkata pada wanita itu. Mereka pasti berteman. Mommy tidak pernah bicara sesantai itu pada orang yang tidak dekat dengannya.

"Biarkan aku memeriksanya dulu,aku harap kabar baik..." Mereka bertukar senyum.

Aku yang tidak mengerti apa yang mereka katakan hanya diam dan mengamati,sama seperti Daddy yang tidak memberikan reaksi apapun sejak dia memasuki kamar ini.

"Selamat Bel,kalau apa yang kita pikirkan itu sama. Selamat untuk kalian." Wanita berbaju putih itu menatap kami bergantian.

"Benarkan,,,aku sudah yakin sejak melihatnya tadi di meja makan." Kata Mommy tersenyum lebar.

Apa yang mereka bicarakan?

"Tapi sepertinya tubuh menantu sanagat lemah,kalian harus menjaganya."

"Tidak masalah,kapan dia bangun?"

"Sebentar lagi juga akan bangun. Sekali lagi,selamat untuk kalian. Aku harus pergi,sesuatu sedang menunggu."

" Baiklah,terimakasih sudah meluangkan waktu."

Mereka berpelukan sebelum wanita yang mungkin seorang dokter itu meninggalkan kamar.

"Selamat untukmu nak,kau akan menjadi seorang Ayah."

DON'T PLAY MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang