"NINGNING!" chenle panik setengah mati mendapati ningning yang terbaring lemah di pondok tersebut.
Dia menggendong ningning lalu memasukkannya ke dalam mobil.
Chenle menyelimuti ningning dengan jaket tebalnya, saat dipegang dahi ningning dahinya sangat panas.
"Shit! Maafin gue Ning" chenle menjalankan mobilnya.
Saat sampai dirumahnya chenle menggendong ningning kemudian membaringkannya di kamarnya tadi.
Chenle turun lagi kebawah mengambil kompres dan air hangat. Dia naik lagi keatas, lalu masuk ke kamarnya, chenle menaruh kompres tersebut ke dahi ningning.
"Ning, bangun. Lo jangan buat gue khawatir parah kaya gini, gue benci tau gak" ujar chenle.
Sementara ningning masih setia memejamkan matanya.
"Ningning" panggilnya.
Chenle menunduk, tangannya menggenggam tangan ningning.
"Lo mendingan benci gue, bunuh gue daripada gue harus liat Lo kaya gini Ning, gue takut, gue khawatir parah sama Lo Ning. Please bangun" suaranya bergetar, air mata chenle menetes ke tangan ningning.
Chenle memegang dahi ningning, masih terasa sangat panas.
Dia memejamkan matanya "Ningning maaf, gue emang jahat, brengsek, bajingan, gue gak pantes Lo milikin. Maaf gue belum jadi yang terbaik buat Lo, badan Lo panas banget Ning. Apa bawa kerumah sakit aja"
Chenle mencium tangan ningning, sama hal nya tangan ningning juga terasa sangat panas. Wajah dan bibir ningning sangat pucat.
Chenle menangis.
"Ningning maafin aku, maaf" chenle mencium tangan ningning berkali-kali.
"Maaf sayang" ujarnya lagi.
"Aku menyesal, maaf kan aku" chenle merasa bersalah yang teramat besar sekarang.
Ningning membuka matanya, dia melihat chenle yang menangis sambil memegang tangannya.
"L-lele kenapa nangis" ujar ningning dengan suara parau.
Chenle langsung menoleh ke arah ningning, dia mengusap wajah ningning.
"Ningning maaf, maaf, maaf, maaf. Jangan sakit lagi please, jangan lagi" ujar chenle.
Ningning tersenyum tipis "kaya nya kali ini aku terpaksa gak bisa nurutin omongan kamu"
"M-maksud kamu apa ningning" sahut chenle.
Ningning meringis "A-aku gak bisa"
"Gak bisa apa sayang" chenle panik setengah mati.
"D-dada aku sakit l-le, aku g-gak bisa napas. Kenapa ya" tanya ningning, dia menahan sakitnya.
Chenle lagi-lagi menderaskan air matanya. "Kamu jangan buat aku takut Ning, please bertahan. Aku akan bawa kamu kerumah sakit"
Chenle hendak menggendong ningning, namun ningning tolak.
"A-aku gak mau, aku m-masih mau liat kamu" ujar ningning.
Chenle kembali berlutut di samping ningning, dia memegang pipi ningning.
"Aku sayang s-sama kamu le, a-aku minta maaf kalau buat k-kamu kesel, m-marah dan bosan" ujar ningning.
Chenle menggeleng "Kamu gak pernah buat aku marah Ning, kamu juga gak pernah buat aku kesal. Aku tadi kebawa emosi, aku salah bicara sama kamu. Aku cuma lagi capek aja, mami sama papi maksa aku buat ikut mereka ke Cina, tapi aku gak mau. Aku masih mikirin kamu, aku gak mau pisah dan jauh dari kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Rose Man
FanficWarning 21+ Na Kenzo laki-laki yang dikenal dengan tatto mawar di lehernya, Kenzo menyukai bunga mawar apalagi warna hitam. Belum ada alasan jelas mengapa anak dari jaemin dan ryujin itu menyukai bunga mawar. Dia bukanlah laki-laki dingin, cuek atau...