Prolog

9.6K 360 37
                                    

Misi, saya sarankan sebelum baca ini baca dulu cerita "BUN , I LOVE U !!" Ya biar faham siapa saja tokoh didalam cerita ini. Ini lanjutan dari cerita itu so jangan lupa baca yya, see u

HAPPY READING 📖

°°°


Masih di tempat yang sama, tepatnya di Medan, Sumatra Utara. Seorang gadis cantik nan manis kini tengah bersiap dengan seragam putih abu-abu nya. Setelah kepergian sang bunda, gadis yang dulunya manja sekarang berubah 380°. Ia menjadi gadis yang mandiri dan penuh semangat, bekerja keras demi kehidupan sehari-hari nya. Walaupun ia anak dari keluarga yang cukup mampu, namun ia tidak mau jika hanya mengandalkan uang keluarga nya. Bagi dirinya, ia hanya ingin memakai uang hasil kerja keras nya sendiri dan uang saku yang di berikan sang papa akan ia simpan jikalau dia berada di kondisi mendesak saja.

"Assalamualaikum pagi All," Sapa Fara kepada keluarganya yang tengah berkumpul untuk sarapan.

"Pagi Macan," Jawab mereka.

Macan adalah panggilan untuk Fara, panggilan yang di buat oleh Bunda nya. Macan sendiri singkatan dari 'manis dan cantik' yang kata sang Bunda wajah dari Fara sendiri itu perpaduan antara manis dan cantik makanya di kasih nama macan.

"Siap sekolah macan?," Tanya Arva.

"Siap dong Pah," Jawab Fara.

"Janji gak sedih sedih lagi?," Tanya Arva lagi.

"Gak janji tapi macan usahain ya," Jawab Fara.

"Bagus, jangan sedih-sedih ya nanti gak jadi macan lagi." Ujar Arva.

"Enggak ya, macan masih mau dipanggil macan dan masih mau jadi macan nya kalian." Balas Fara.

"Makanya, kamu jangan sedih-sedih lagi. Disini masih ada kita, ikhlasin Bunda kamu ya macan sayang." Tutur Arva.

"Macan gak sedih, kalo pun sedih paling gak lama. Macan juga udah ikhlasin Bunda, mungkin emang udah saatnya Bunda pergi. Bunda udah bahagia di sana sama Opa," Balas Fara.

Arva tersenyum, didikan Azev memang tidak main-main. Azev berhasil mendidik anaknya dengan baik dan benar.

"Ya udah makan gih," Titah Arva.

"Ini sayang," Ucap Fio sambil memberikan roti yang sudah ia olesi selai coklat.

"Makasih Mah," Balas Fara sambil menerima roti pemberian Fio.

"Sama-sama sayang," Jawab Fio.

"Habisin ya, nanti kamu ke sekolah bareng Abang kamu aja." Ucap Arva kepada Fara.

"Gak mau Pah, macan mau berangkat sendiri aja." Tolak gadis itu.

"Kenapa? Kalian lagi ada masalah?," Tanya Arva.

Diantara mereka, cuma Arva lah yang paling peka. Jika ada masalah, Arva lah yang paling bisa menyelesaikan masalah tersebut.

"Enggak ada, macan cuma mau mandiri. Udah cukup 17 tahun macan manja sama kalian, sekarang saatnya macan mandiri dan milih jalur kehidupan macan sendiri." Jawab Fara.

"Bunda juga ngajarin Fara mandiri, kata Bunda, Fara gak selamanya bergantung sama kalian terus-terusan. Ada saatnya Fara harus mandiri dan milih alur kehidupan Fara sendiri," Lanjut gadis itu.

Keluarga serta saudara-saudara Fara melongo mendengar tutur kata dari Fara, ia terkejut melihat perubahan Fara yang bisa di bilang berubah 380° dalam semalam.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang