53 - Undangan Chaca

882 75 0
                                    

Wanita bergamis perpaduan antara Navy dan Mocca dengan warna Navy yang lebih berdominan dan khimar berwarna Navy, senada dengan warna gamis yang lebih mendominasi itu berjalan dengan anggun dan sopan di sebuah perusahaan terkenal di Medan.

Fara, wanita yang telah kembali setelah satu tahun menjalani praktikum di kota tetangga.

"Eh Bu Fara, Assalamu'alaikum Bu. Mau cari Pak Zidan ya?," Tanya seorang resipsoinis.

Fara mengangguk dan tersenyum, "Iya Mbak," Jawabnya. Resipsoinis tersebut mengangguk kecil, "Sebentar ya Bu," Ujarnya membuat Fara mengangguk,

"Pak Zidan sedang berada di ruangan Pak Arva bersama dengan Pak Celvin, Pak Vano dan Pak Xander, mereka baru saja selesai meeting Bu." Ujar resipsoinis tersebut. Resipsoinis itu menghampiri Fara, "Mari Bu saya antar," Tuturnya.

Fara menggeleng, "Gak usah Mbak, biar saya ke sana sendiri aja. Terimakasih ya Mbak," Tolak nya halus. Resipsoinis itu mengangguk dan tersenyum, "Sama-sama Bu, maaf ya gak bisa nemenin." Jawabnya.

Fara mengangguk dan tersenyum, dirinya mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan dimana sang suami dan sang ayah berada.

Tok tok tok

Fara mengetuk pintu di depannya tiga kali, gimanapun juga dirinya dulu diajarkan cara sopan dalam bertamu oleh sang Bunda. Dengan mengetuk pintu tiga kali dan tunggu tuan rumah atau orang yang didalamnya menyahuti.

"Masuk,"

Setelah mendapatkan izin, Fara membuka pintunya perlahan. "Assalamu'alaikum," Ucapnya.

Seluruh pandangan mengarah kearahnya, mereka tersenyum melihat siapa yang datang. "Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh," Jawab mereka.

"Eh ada Bu psikolog, Welcome Back Bu Psikolog kita yang cantik jelita." Sambut Vano. Fara tersenyum, "Makasih om," Balasnya. Vano tersenyum dan mengangguk,

Zidan menghampiri sang istri, Fara mengambil tangan Zidan dan mengecup punggung tangannya. Zidan juga mengecup sedikit lama kening sang istri, setelahnya ia memeluk erat tubuh sedikit lebih berisi istrinya.

"Kenapa dateng gak ngasih kabar?," Tanya Zidan setelah dirinya melepas pelukannya.

Fara menatap sang suami dengan cengiran, "Biar suprise," Jawabnya. Zidan yang gemas lantas mencubit pelan kedua pipi sang istri, "Bisa aja kamu," Balasnya.

"BUNDAAA,"

Semua orang yang berada di ruangan itu merasa terkejut dengan pekikan dari ketiga bocah itu, ketiganya lantas berlari menghampiri Fara dan bersiap memeluk dirinya. Fara yang mengerti lantas berjongkok dan menyambut pelukan ketiga anaknya,

"Bunda Jio kangen," Rengek Zio. Fara terkekeh, "Anak Bunda kangen banget ya?," Tanyanya.

Ketiga putra-putri nya mengangguk lucu  membuat Fara lagi dan lagi terkekeh, "Kalian gemesin," Balasnya sembari mengecup kedua pipi dari ketiga anaknya.

Fara menatap ketiga anaknya bergantian, "Bunda kan udah pulang, jadi mulai sekarang Bunda bakal jagain kalian. InsyaAllah," Ujarnya.

Ketiga anaknya tersenyum, "Janji ya?," Ucap ketiganya bersamaan.

Fara tersenyum dan mengelus rambut ketiganya bergantian, "InsyaAllah," Jawabnya serasa tersenyum.

Fara mendongak menatap Chaca, dirinya mengulurkan tangan dan disambut dengan senang hati oleh Chaca. Ia mengecup punggung tangan sang kakak dengan sayang, "Makin cantik dan berisi aja kamu," Celetuk Chaca.

Fara tersenyum, "Allahumma Tsabit Hamdaki, Alhamdulillah Mbak. Terimakasih," Jawabnya.

Chaca tersenyum dan mengangguk, dirinya membimbing Fara untuk duduk di samping Arva. "Gimana praktek nya? Lancar?," Tanyanya basa-basi.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang