35 - Kotak Hitam

1.5K 103 2
                                    

Hari sudah menjelang sore, kedua bayi kembar Fara sudah dimandikan oleh Fio dan Zea karena Fara masih sedikit kesusahan dan kesakitan.

Fara menatap tubuh mungil kedua anak nya, kedua tangan mereka yang di bungkus kaos tangan dengan posisi tangan mereka diangkat ke atas dan kedua kaki yang di kangkangkan membuat Fara gemas dengan anaknya itu.

"Lucu banget anak bunda," Ucap Fara sembari menatap anaknya. Dirinya memainkan dagu anak pertamanya yang tidur dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Sayang," Panggil Zidan.

Fara menoleh, dilihatnya sang suami di pintu kamar mandi yang sudah lengkap memakai celana pendek abu-abu tua dan baju berwarna hitam polosnya.

"Udah puas mandangin nya?," Tanya Zidan sambil melangkah mendekati Fara dan kedua anaknya.

"Kenapa?," Tanya Fara balik.

Zidan menggeleng, dirinya merebahkan dirinya dengan posisi menyamping dan dengan tangan kanan nya sebagai penyunggi tubuhnya.

Zidan yang gemas pun menciumi pipi anak keduanya dengan bertubi-tubi.

"Mas jangan di ciumi mulu nanti nangis iihh," Rengek Fara.

Zidan tak mengindahkan ucapan istrinya, dirinya masih melakukan aktifitas nya tadi hingga membuat anaknya menangis. Zidan tertawa karena berhasil membuat anaknya menangis dan itu membuat Fara kesal.

"Tuh kan nangis, diemin pokoknya." Kesal Fara.

Zidan terkekeh, dirinya menggendong anaknya dengan perlahan dan dengan sepenuh hati. Ia menepuk-nepuk dengan sayang paha anaknya sambil berjalan mengelilingi kamarnya, dan jangan lupakan sholawat menjadi penenang.

"Sholatullah salamullah a'ala thoha rosulillah, sholatullah salamullah a'ala yasiin khabibillah."

Fara menatap mereka berdua dengan tatapan kagum, hatinya sangat tersentuh ketika melihat tatapan tulus Zidan sebagai seorang ayah kepada Zio anak kedua mereka.

Zidan mengecup sekilas pipi anaknya setelahnya ia kembali menghampiri istri dan anak pertamanya.

Direbahkan nya Zio di kasur mereka dengan perlahan, ia menatap Fara dan tersenyum.

"Eazy," Ucap Zidan dengan tersenyum manis.

"Yaudah mas mau ke bawah dulu ya," Pamit Zidan. Fara mengangguk,

Zidan mengecup sekilas pipi kedua anaknya setelah itu berdiri dan mengecup dahi Fara lama. Setelahnya ia berjalan keluar kamar,

Fara menatap suaminya yang hilang di telan pintu, dirinya menghela nafas setelah itu beranjak untuk menyiapkan tempat tidur dirinya, kedua bayinya dan suaminya.

Saat mengambil selimut bayi tiba-tiba dirinya melihat ada kotak hitam yang dari tampilan nya sudah terlihat sedikit menyeramkan.

Fara yang notabene nya kepoan akhirnya menaruh selimut bayi tersebut di sofa dan mengambil kotak hitam itu yang berada di meja dekat sofa.

"Kotak apa ini? Hadiah dari siapa? Kok serem sih," Gumam Fara bertanya entah pada siapa.

Dirinya membuka kotaknya perlahan saat terbuka sedikit dirinya mencium bau amis dan setelah di buka semua alangkah terkejutnya dirinya melihat isi kotak tersebut.

"Mamah," Pekik Fara.

Oekk oekk oekk oekk

Fara membuang kotak tersebut dengan keras ke lantai, dirinya mundur menangis bahkan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Semua mendadak tuli dan buta, bahkan tangisan dari kedua anaknya yang terkejut akibat teriakan darinya pun ia hiraukan.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang