06 - Berkunjung

3.4K 227 26
                                    

Pagi dini hari, disaat sang surya masih belum menampakkan sinarnya. Kini gadis ralat wanita yang baru kemarin lepas lajang dan baru kemarin lepas perawan menggeliat tak nyaman. Ia merasakan sesuatu menimpa perutnya, perlahan mata cantik itu terbuka, ia menyesuaikan cahaya yang masuk keindra penglihatan nya.

Ia terkejut saat bangun dengan keadaan naked dan hanya ditutupi dengan selimut tebal berwarna coklat. Ia melihat kesamping, tempat dimana sang suami tengah tertidur dengan nyanyak nya.

Ia mengamati dengan intensif wajah sang suami, mata indah, bibir tipis, bulu lentik, hidung mancung, dan kulit putih yang menambah kadar ketampanan nya.

"Udah puas liatinnya hm?" tanya Zidan.

Fara yang kepergok pun menjadi salah tingkah. Ia memalingkan wajahnya yang sudah merah bak kepiting rebus.

Zidan yang melihat itupun tersenyum geli, ia mengeratkan pelukannya dan mengelus pelan rambut sang istri.

"Mau mandi bareng?" tawar Zidan.

"Gamau," tolak Fara spontan.

"Eh?"

Zidan lagi lagi terkekeh, ia heran mengapa ia mendapatkan istri sepolos dan semenggemaskan Fara sih?

"Yaudah kamu mandi duluan sana, udah mau subuh juga," titah Zidan. Fara mengangguk, ia turun dari ranjang dengan hati hati.

"AAWW" pekik gadis ralat wanita itu.

Zidan dengan refleks bangkit dan menatap khawatir Fara. Fara yang melihat tingkah suaminya melotot tak percaya, ia memalingkan wajahnya yang tengah menahan malu.

"Apa? Kenapa? Ada apa?" tanya Zidan.

"A-anu, i-itu aku sakit," jawab Fara.

"Sakit banget ya? Yaudah sini mas gendong, maaf karena mas kamu sakit kaya gini. Pasti semalam mas mainnya kasar ya?" ucap Zidan.

Mendengar kata itu Fara semakin malu, ia gamau ini dibahas tapi apalah daya.

Zidan langsung membopong tubuh Fara dan menurunkan nya dikamar mandi.

"Mandi yang bersih ya cantik," ucap Zidan.

Fara mengangguk dan mulai melakukan ritual mandinya.

°°°

Jam sudah menunjukan pukul 06:30, selepas sarapan, mereka memutuskan untuk menonton televisi. Sebenarnya Fara gamau karena harus bersih bersih rumah tapi karena suaminya memaksa jadi ia tidak bisa lagi membantahnya.

"Eum,, mas?" panggil Fara. Zidan yang awalnya fokus ke TV sekarang fokus menatap wajah damai istrinya.

"Dalem sayang, mau apa hm?" tanya Zidan sambil mengelus rambut Fara.

Lagi dan lagi Fara dibuat salting dengan perilaku dan ucapan manis Zidan.

"Eumm,, mau, aku mau minta izin main kerumah Daddy boleh?" tanya Fara.

"Boleh, kenapa gak?" tanya Zidan.

"Jadi boleh? SERIUSS?? GAK BOONG KAN?? AAAA MAKASIH MAS," dengan refleks Fara menghampiri dan memeluk Zidan dengan erat. Zidan yang mendapatkan pelukan mendadak pun tak menolak terlebih dari istri kecilnya.

"Eh? Eum ma-maaf," ucap Fara.

Fara yang seakan sadar tentang tingkah dia pun meminta  sama.

"Heyy? Ngapain kamu minta maaf hm? Kamu gak salah cantik," ucap Zidan.

"Justru mas seneng kamu manja ke mas, itu tandanya kamu sudah menerima mas," ucap Zidan. Fara tak menjawab, ia hanya menyimak dan sesekali mendengarkan.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang