45 - Terungkap

1.1K 102 10
                                    

"Dia--,"

"Dia adalah Kak--,"

Dor

"AKHH,"

>><<

Seluruh keluarga menahan nafas ketika suara tembakan terdengar, semua menoleh dan melihat satu sama lain dengan perlahan.

Jantung mereka seakan berhenti berdetak, mereka membeku merasa terkejut dengan pandangan didepannya.

"FARA," Pekik mereka.

Mereka mulai menghampiri, namun baru mereka melangkah suara dari seseorang menghentikan mereka.

"Sekali kalian melangkah, sekali tembakan mengenai dia." Ucap seseorang.

Mereka menolehkan pandangan mereka kesuara tersebut, mereka membeku melihat seseorang didepannya ini.

"Qu-queen,"

"Ra-rafa,"

Gumam mereka bersamaan, ya yang menembak Fara tadi adalah Queen dan dibelakangnya ada Rafa, anak dari Queen.

"Hai Abang, gue balik nih." Sapa Queen kepada Arva.

"Jadi lo?," Tanya Arva.

"Iya, gue dalang dari semuanya." Jawab Queen.

"Tau dari mana rumah gue?," Tanya Arva dengan nada datar. Queen tersenyum miring,

"Gue punya mata-mata disini kali," Jawab Queen. Arva mengernyit,

Seseorang yang dibelakang Celvin melangkah maju dan mendekati Queen juga anaknya.

Deg

"Chaca," Gumam seluruh keluarga.

"True, dia mata-mata gue." Jawab Queen.

Jawaban Queen membuat seluruh keluarga menggeram marah, putri yang sangat mereka percaya justru malah mengecewakan mereka.

"Lo gak kangen gue apa bang?," Tanya Queen.

"Gue lebih kangen Azev dari pada adik munafik kaya lo," Jawab Arva.

"Tapi sayang nya si perusak kebahagia gue udah ada dineraka," Jawab Queen dengan memutar pistolnya.

"Jaga ucapan lo," Sinis Arva.

"Apa? Kan emang bener," Jawab Queen dengan wajah sok polos.

"Liat deh bang, anak dari perusak kebahagiaan gue udah tepar. Ck, lemah banget gak sih gitu doang udah pingsan aja." Ucap Queen sambil memandang Fara yang tergeletak dilantai dengan darah yang mengalir deras dan disamping Fara terdapat Zio yang juga tengah pingsan.

"Gue harap sih dia sama anaknya mati," Lanjutnya.

"QUEEN,"

Plak

"Jaga ucapan lo ya," Bentak Arva tak terima.

"Belum tentu lo sebaik dan setulus Azev dan anaknya, gue lebih ikhlas lo yang mati dari pada Azev dan anaknya." Lanjutnya.

"Tapi sayangnya yang mati Azev tuh, mungkin sebentar lagi anaknya juga ikut." Jawab Queen santai.

"ITU KARENA LO YANG BUNUH BANGSAT," Bentak Arva.

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga pukulan Arva layangkan ke wajah mulus Queen, Rafa yang tak terima ingin membogem Arva namun ditepis sama Celvin.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang