12 - Pesantren

2.2K 167 0
                                    

Setelah dari ndalem , Fara izin pergi untuk mengelilingi pesantren ayah mertuanya. Zidan yang notabenya suami pesesif, ia memaksa Fara untuk di temani oleh salah satu santriwati namun di tolak mentah-mentah oleh sang istri.

Kini Fara tengah berada di depan asrama putri, ia berjalan mengelilingi gedung yang berdiri kokoh di hadapannya.

"Assalamualaikum ning," sapa salah satu santriwati.

"Ning?," beo Fara.

"Mungkin bukan aku," gumam Fara.

"Ning? Kenapa gak dijawab salamnya?," tanya santriwati tersebut.

"Ngomong sama siapa? Saya?," tanya Fara.

"Astagfirullahalladzim, nggeh to ning. Kulo ngendiko kaleh sampean," jawab santriwati tersebut. (Iya dong ning, saya bicara sama kamu.)

Fara yang keturunan Bali-Jawa faham dengan apa yang di katakan santriwati tersebut.

"Ouhh, nama saya bukan nining atau aning. Saya Fara," balas Fara. Santriwati tersebut tersenyum mendengarnya.

"Kulo nimbali sampean ning itu bukan berarti sampean nami ne nining utawi aning. Ning itu panggilan untuk anak dari kyai atau cucu kyai yang berjenis kelamin perempuan," jelas santriwati tersebut. Fara mengangguk. (Saya manggil kamu/kamu namanya/atau.)

"Tapi Fara bukan anak kyai, Fara anak bunda Azev sama Daddy Darren." jawab Fara. Santriwati tersebut terkekeh geli melihat kepolosan ning kecilnya.

"Ning emang bukan anak kyai, tapi ning menantu nya buyah Zergan garwo ne Gus Zidan jadi sampean dijuluki Ning karena Ning bagian dari keluarga mereka." jelas santriwati tersebut. (Garwo : istri.)

"Ouhh gitu, sampean orang Jawa?," tanya Fara. Santriwati tersebut mengangguk.

"Nggeh ning," jawab santriwati tersebut.

"Jangan panggil saya ning, panggil aja Fara." ucap Fara.

"Ooo yo ndak bisa gitu dong, kulo nggeh harus sopan kaleh sampean kan sampean menantu nya buyah Zergan." balas santriwati tersebut. Fara tersenyum kikuk, ia geli sendiri dengan panggilan barunya.

"Mboten usah kaku Ning, Mengkeh juga terbiasa." ucap santriwati tersebut. (Tidak perlu/nanti.)

"Tapi belum terbiasa, gimana kalau pas kita berdua panggil aja Fara? Gapapa kok kalau lagi berdua aja," bujuk Fara. Santriwati tersebut tetap menggeleng dan tersenyum.

"Mboten Ning," bantah santriwati tersebut. Fara mengerucutkan bibirnya.

"Nama saya Adella, kalau Ning butuh saya panggil aja gapapa. Saya harus pamit dulu, buru-buru soalnya. Permisi Ning, assalamualaikum." pamit santriwati tersebut yang bernama Adella.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Fara.

"Ning? Kenapa aneh banget panggilannya," gumam Fara.

Tak ingin ambil pusing, Fara lantas beranjak dan menghampiri sang suami.

°°°

"Assalamualaikum mas," ucap Fara.

"Eh? Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh dek," jawab Zidan.

"Kenapa? Kok lesu?," tanya Zidan.

"Fara gamau di panggil Ning," rengek Fara. Zidan tersenyum mendengarnya.

"Sayang mas yakin kamu pasti belum terbiasa, jangan protes ya. Emang udah seharusnya kamu dipanggil Ning karena kamu itu istri mas," bujuk Zidan. Fara menghela nafas dan mengangguk.

"Jangan cemberut ah, ayo senyum." ucap Zidan. Fara tersenyum, ia beruntung memiliki suami seperti Zidan.

"ASSALAMUALAIKUM," teriak seseorang.

Zidan dan Fara yang berada di ruang tamu terlonjak kaget dengan teriakan melengking seseorang.

"Astagfirullahalladzim," gumam Zidan.

"Allahuakbar," gumam Fara.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Fara dan Zidan.

"Loh, ada kalian toh." ucap Gadis cantik yang tadi teriak.

"Iya, dek besok-besok kalau masuk rumah salam nya yang sopan ya jangan teriak-teriak." nasehat Zidan. Gadis tersebut manggut-manggut, ia beralih menatap gadis ah ralat wanita cantik di samping sang Abang.

"Masyaallah Allahuakbar bang dapat bidadari cantik kaya gini dari mana?," ucap Gadis tersebut. Pipi Fara bersemu, ia salting di panggil seperti itu oleh gadis cantik dihadapannya.

"Dek yang sopan dia kakak ipar kamu," titah Zidan.

Gadis itu membelakakan matanya, ia menatap Fara intensif.

"Bang serius kan? Gak bohong kan? Mana mungkin Abang dapet istri bak bidadari kaya gini," ucap gadis itu tak percaya.

"Ck yaudah terserah kamu aja," pasrah Zidan. Gadis tersebut memutar bola matanya malas, ia mendekati Fara.

"Em kak? Apa bener kakak istrinya bang Zidan?," tanya gadis tersebut. Fara mengangguk.

"Aaaa akhirnya ketemu kakak ipar, kak kenalin nama aku Zaira, Zaira Aquina Salsabila. Lebih tepatnya Zaira Aquina Mahendra, adek paling cantiknya bang Zidan dan putri paling cantiknya ayah Zergan." ucap gadis tersebut yang bernama Zaira.

Iya, dia adalah Zaira Aquina Salsabila atau lebih tepatnya Zaira Aquina Mahendra.

Fara tersenyum mendengarnya, ia kira adik iparnya itu dingin, cuek, judes, dan irit bicara. Namun dugaannya salah, adik iparnya adalah putri ayah Zergan yang paling aktif.

"Nama aku Ghifara, panggil aja Fara." ucap Fara.

"Zai udah tau nama kakak, aku panggil kak Fara ya? Oiya maaf ya Zai gak dateng pas acara nikahan kalian, habisnya dadak sih kan Zai gak bisa cuti mendadak." ucap Zaira. Fara tersenyum.

"Gapapa kok, lagian kan kamu fokus mondok so it's okay." balas Fara.

Zidan tersenyum melihat interaksi kedua wanita yang paling ia sayang. Ia tak menyangka keduanya akan cepat akrab seperti saat ini.

Tak terasa sudah beberapa jam mereka lewati, sekarang saatnya jam makan siang.

"Zidan Fara, sayang. Ayo makan siang dulu," ajak Key.

"Eh bunda," ucap Zaira.

"Loh? Kamu kok pulang?," tanya Key.

"Mau lihat kakak ipar Zai," jawab Zaira.

"Astagfirullahalladzim, yaudah ayo makan dulu. Habis itu baru deh lanjut ngobrol nya, ayah udah nungguin tuh laper katanya." ajak Key.

Mereka berjalan menuju dapur dan mulai makan dengan khitmad.

°°°

ASSALAMUALAIKUM ALL, MAAF BARU UP YA.

DARI KEMARIN MOOD NUNU SERING DOWN, JADI TELAT UP NYA HEHE. MAAPKUEN YAK,

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN KLIK TOMBOL BINTANG DI POJOK KIRI DI BAWAH INI⬇.

KALAU NUNU GAK BISA GOOD MOOD DI REAL, SETIDAKNYA NUNU BISA GOOD MOOD DI DUNIA OREN.

OKEE SEE U NEXT PART
✧⁺⸜(●˙▾˙●)⸝⁺✧.

~Gfmuuu
1 Oktober 2021

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang