42 - Adzriel

930 97 0
                                    

Setelah Aqiqah an kemarin, kini kediaman Aldrana tengah rame dengan kehadiran dari keluarga Zidan, teman-teman Zidan dan teman-teman Fara.

Mereka kerumah Aldrana karena ingin menjenguk kedua bayi mungil berusia 1 minggu itu.

"Aaaa gemesnya keponakan aunty," Ucap Geva sembari menoel-noel anak Zidan dan Fara yang berada dikasur bayi.

Masih ingat teman-teman Fara? Yang lupa coba lihat kembali chapter awal.

"Keponakan gue juga," Bantah Hara.

"Iya iya ih sensi amat lo," Sewot Geva. Hara tak menjawab, dirinya malah sibuk menoel-noel pipi keponakannya.

"Lahir kapan Dan?," Tanya Faizal.

Masih ingat Faizal? Kalo lupa coba baca ulang chapter 9.

"Delapan hari sebelum ini jadi tanggal 15 Mei," Jawab Zidan.

"Namanya siapa Dan?," Tanya Zefran.

Masih ingat Zefran dan kawan-kawan? Kalo lupa coba baca chapter 11.

"Kan diundangan kemarin udah ada," Jawab Zidan.

"Lupa bro," Balas Zefran yang membuat Zidan berdecak.

"Namanya yang di samping Fara itu Enzio Gerald Dirattama Mahendra anak kedua saya, kalo yang disampingnya itu Enrico Gerrel Dirattama Mahendra anak kedua saya." Jawab Zidan sembari menunjuk anaknya.

"Ada artinya?," Tanya Farhan sembari menatap kedua bayi mungil itu.

"Ada," Jawab Zidan.

"Apa?," Tanya Dean.

"Pemimpin yang berkuasa dengan tombaknya," Jawab Zidan.

"Masyaallah indah banget," Gumam Alan takjub. Zidan dan Fara tersenyum,

"Makasih," Jawab keduanya.

Saat tengah asik bercanda gurau, tiba-tiba Bik Asih datang memotong pembicaraan mereka yang membuat mereka mengernyit heran.

"Permisi Aden Non," Ucap Bik Asih.

"Iya Bik, kenapa?," Tanya Fara.

"Anu non, di depan ada den El." Ucap Bik Asih.

"Loh? Tumben? Suruh masuk to Bik," Ucap Fara.

"Aden gak mau non, katanya non Fara sama den Zidan disuruh nyambut den El." Jawab Bik Asih. Zidan dan Fara saling pandang, merasa heran dengan sikap Abangnya.

Mereka berdua lantas pamit keluar dan menitipkan kedua bayi mereka ke teman-teman mereka.

Fara membuka pintu, dirinya mengernyit saat melihat El dan seorang wanita dengan perut sedikit buncit.

"Dia siapa bang?," Tanya Fara.

El tak menjawab, dirinya mengulurkan tangannya dan disambut sopan Zidan dan Fara.

"Kenalin, dia Celine Audyara." Ucap El.

Fara menjulurkan tangannya dan Zidan menelangkupkan tangannya didadanya.

"Ghifara Bintang,"

"Zidan Sastra,"

Sosok yang bernama Celine menyambut tangan Fara dengan sopan dan mengukir senyum untuk Fara dan Zidan.

"Kalian ada hubungan apa?," Tanya Fara heran.

"Dia--" El menjeda ucapannya.

"Dia istri Abang," Lanjutnya.

Deg

Bagai disambar petir, Fara dan Zidan menatap sang Abang dengan pandangan yang sulit diartikan.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang