16 - Ngidam

2.3K 161 2
                                    

Pagi harinya, kini keluarga Mahendra tengah berkumpul di ruang tengah. Mereka sedang membahas pernikahan ulang pasutri muda yang akan menjadi orang tua itu.

"Jadi kamu mau nikah ulang kapan bang?," tanya Zergan.

"Zidan ngikut Fara aja yah," jawab Zidan.

"Secepatnya ya ingat niat baik gak boleh di tunda-tunda," ucap Key.

"Zidan maunya gitu bun tapi Zidan ikut mau nya istri Zidan aja gimana biar bisa sama-sama enak," jawab Zidan.

"Yaudah kamu tanya gih," titah Key.

"Ck orang anaknya ada disini pakai nyuruh, tanya sendiri." balas Zidan.

"Abang," tegur Zergan. Zidan berdecak malas.

Semua pandangan menatap ke bumil satu itu, dilihatnya Fara tengah asik memakan kue dengan bentuk bintang yang berada di tangannya.

Zidan terkekeh dengan kelakuan bumil kecil nya ini, ada saja tingkah bumilnya yang membuat ia gemas sendiri.

"Dek," panggil Zidan.

Fara menolah, ia menatap Zidan dengan tatapan polos nya. Zidan yang di tatap seperti itu lantas gelagapan, sedangkan keluarganya yang menatap interaksi pasutri tersebut lantas melongo.

"Gemes anjir," gumam Zaidan.

"Aaaa pengen," gumam Zaira.

"Kok gemes sih," gumam Wilda.

Zidan menggeleng pelan, ia menatap keluarga nya. Ia melongo melihat keluarga nya menatap dirinya dan istri kecilnya dengan tatapan congo.

"Ekhem," dehem Zidan.

Mereka seakan sadar dengan tatapan masing-masing. Zergan terkekeh melihat wajah kesal putra sulung nya.

"Makanya bang punya istri jangan gemes-gemes amat, jadi pusat perhatian kan." ucap Zergan. Zidan menatap sang ayah kesal sembari bergumam tak jelas.

"Mas? Tadi manggil Fara kenapa?," tanya Fara.

"Eh? Anu tadi mau tanya nikanannya mau kapan?," tanya Zidan.

"A-"

"Jangan ngikut mas, kamu harus punya keputusan sendiri." potong Zidan yang seakan tau dengan jawaban istrinya.

Fara yang mendengar ucapan Zidan lantas mengerucutkan bibirnya, niat awal nya ingin ikut keputusan suaminya eh malah udah di tolak mentah-mentah.

"Seminggu lagi boleh?," pinta Fara.

"Oke lusa," final Zidan.

Fara melotot, ia tak habis pikir dengan pemikiran suaminya. Dengan santainya dia bilang lusa? Dipikir gampang apa ngurus persiapan ini.

"Kenapa? Gak mau?," tanya Zidan.

"Bukan gamau tapi apa bisa nyiapin persiapan segitu banyaknya dalam waktu singkat?," tanya Fara balik.

"Kamu tenang aja ya, serahin semua sama mas insyaallah semua beres." jawab Zidan. Ia menepuk-nepuk pelan kepala sang istri sambil tersenyum.

"Panas uy panas," sindir Zaira.

"Makanya dek nikah atuh," balas Zaidan.

"Kalau udah ada calonnya mah Zai mau-mau aja bang. Masalah nya ini Zai belum ada calon Abang Zaira yang jelek," decak Zaira.

"Makanya cari," balas Zaidan.

"Ud-"

"Udah kalian kalau ketemu berantem mulu, contoh noh bang Idan diem dari tadi gak kaya kalian." lerai Key.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang