33 - Lahirnya Sang Jagoan

2.3K 126 2
                                    

Setelah pemeriksaan kemarin, kini pasutri muda tersebut lebih memilih tinggal di kediaman Aldrana.

Seperti saat ini, kedua wanita cantik itu tengah memasak, Zea sedang mandi, Chaca sedang kuliah dan Azel kembali tertidur selepas sarapan.

"Kamu udah siapin nama buat cucu Mamah belum?," Tanya Fio. Fara menggeleng,

"Belum mah," Jawab Fara. Fio mengernyit,

"Kenapa belum?," Tanya Fio.

"Biar mas Zidan yang namain anak kita," Jawab Fara. Fio mengangguk,

Fara meletakkan pisau nya, dirinya pamit untuk menjemuri pakaian.

"Fara izin mau jemuri pakaian ya mah, ini tolong dilanjut ya mah." Pamit Fara. Fio mengangguk,

Selepasnya Fara pergi ke halaman belakang untuk menjemur pakaian. Saat sedang menjemur pakaian ke tiga, tiba-tiba ia merasakan mulas. Ia tepis rasanya, namun semakin di tepis semakin sakit.

"Arghh Mamah," Teriak Fara.

"Mamah sakit mah, arghh." Pekik Fara.

Fio yang tadinya sedang memasak di kejutkan dengan teriakan Fara, buru-buru Fio menghampiri putrinya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Fara yang sudah terduduk di tanah dengan kaki berselonjor dan air ketuban yang mengalir di kakinya.

"Astagfirullahaladzim Fara," Pekik Fio.

Dirinya menghampiri Fara dan membantu Fara berdiri.

"Zea, Zea, Ze bantu teteh Ze." Pekik Fio.

"Mamah sakit mah, arghh." Teriak Fara.

"Zea, tolongin kita Ze." Teriak Fio.

Zea yang tadinya sedang mandi di kejutkan dengan teriakan Fio dan Fara langsung menghampiri mereka dan alangkah terkejutnya dirinya melihat kondisi keduanya.

"Ze tolongin kita jangan malah bengong," Teriak Fio.

"Teh kalo kita ke rumah sakit gak keburu, Zea telfonin dokter Elza aja ya." Ucap Zea.

Zea pamit dan segera menelfon dokter Elza, tak lupa dirinya juga menelfon Zidan, suami Fara.

***

Saat ini Fara tengah terbaring kesakitan di rumah keluarga Aldrana. Fio tak henti-hentinya menangkan anak nya itu,

"Sakit mah sakit hiks hiks," Adu Fara dengan terisak.

"Tenang ya sayang ya, kamu kuat. Kamu pasti bisa," Ucap Fio.

"Mamah sakit mah, arghh." Pekik Fara.

"Sayang," Panggil Zidan.

"Mas hiks hiks, Sakitt." Adu Fara.

"Dokter nya mana mah? Kok lama?," Tanya Zidan.

"Sabar ya," Ucap Fio.

"Gimana bisa sabar mah? Ini menyangkut anak dan istri Zidan mah," Ucap Zidan frustasi.

"Zidan sabar, Dokter nya--,"

"Permisi," Ucapan Fio terpotong kala melihat seorang wanita memakai jas putih dan dua suster di belakang nya.

"Alhamdulillah, Ini dok anak saya sudah sangat kesakitan." Ucap Fio.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang