43 - Hilangnya Azel

944 93 0
                                    

Saat pertengkaran Fara dan El terjadi, ternyata seluruh keluarga berada diambang pintu utama selepas mereka pergi kesuatu tempat.

Fara diantar kembali kekamarnya oleh Zidan dan Zidan kembali lagi keruang tamu.

Suasana semakin mencekram setelah pemberian hukuman dari Arva dan Celvin untuk Adzriel. Kekecewaan semakin dalam hingga membuat El dan Celine benar-benar sangat merasa bersalah.

"Papah El minta maaf," Lirih El setelah berlutut dihadapan Arva.

"Kamu tau kan perbuatan kamu itu sangat mengecewakan?," Tanya Arva dengan nada datar. Bahkan menatap El yang berada dibawahnya pun enggan,

"El tau, El tau kalian semua bakal kecewa. El tau bunda pasti juga kecewa sama El, tapi El ngelakuin itu secara gak sadar Pah. El benar-benar menyesal, waktu dimana El harus pulang tapi malah dilarang sama sekretaris El, El juga gak mau kaya gini Pah tapi El gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah." Jawab El.

"Kesalahan kamu itu benar-benar fatal Adzriel, bunda kamu gak pernah ngajarin kamu buat merusak mahkota berharga dari seorang perempuan manapun, bunda kamu juga memberikan kebebasan buat kamu memilih jalur hidup kamu sendiri dengan syarat kamu gak boleh merenggut mahkota berharga dari seorang perempuan manapun tapi kenapa sekarang kamu malah melanggarnya? Kamu tau seberapa kecewanya bunda kamu dialam sana?," Sarkas Arva. El semakin menunduk,

Arva melihat sosok adiknya dibelakang El, sosok itu memberitahukan kepada Arva kalo El sepenuhnya tidak bersalah dan sosok itu menginginkan Arva memaafkan Adzriel. Arva menggeleng, namun detik berikutnya sosok itu menghilang.

"El tau, bunda pasti sangat kecewa sama El." Lirih El.

Bahkan Fio, Celine dan Zea sudah menangis sedari Arva dan Celvin memukuli Adzriel tadi.

"Bunda kamu baik, dia bahkan nyuruh Papah buat maafin kamu." Jawab Arva.

Seketika semua pandangan menatap kearah Arva, tangisan yang tadi mengisi ruangan itu seakan lenyap ketika mendengar ucapan Arva barusan.

"Sejak kapan Papah ketemu bunda?," Tanya Saga.

"Barusan,"

"MAS ZIDAN," Pekik Fara.

Belum selesai terkejut dengan ucapan Arva, kini mereka dikejutkan dengan pekikan Fara. Mereka menoleh kearah ruang tengah dimana Fara tengah berlari dengan air mata yang terus menetes,

Fara berhambur kepelukan Zidan, Zidan yang mendapat pelukan mendadak membuat dirinya hampir kejengkang.

"Hai, sayang, hai kamu kenapa?," Tanya Zidan khawatir.

"A-azel hiks Azel mas hiks," Jawab Fara dengan isak tangisnya.

Mendengar nama anaknya membuat Zidan panik, bahkan seluruh keluarga ikut khawatir.

"Azel kenapa? Hey jangan nangis dulu, jelasin Azel kenapa?," Bujuk Zidan.

"Azel hiks hilang mas hiks," Jawab Fara dengan mengeratkan pelukannya dan menambah isak tangisnya.

Kejutan lagi dan lagi diterima oleh keluarga Aldrana, setelah teror, accident Celine dan El, sekarang gantian hilangnya Azel.

"Kok bisa hilang? Bisa dijelaskan?," Tanya Zidan.

Zidan membimbing istrinya untuk duduk disofa, bahkan El sudah ditarik oleh Arva agar tidak berlutut lagi.

"Ta-tadi hiks kata Hara hiks Azel ke kamar mandi sama hiks dia, terus Hara gak sengaja hiks ninggalin Azel sendirian karena dia hiks haus terus pas Hara balik tiba-tiba hiks pintu kamar mandi kebuka dan Azel hiks gak ada didalamnya mas," Jelas Fara dengan sesenggukkan.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang