05 - Malam pertama

3.9K 268 34
                                    

Selesai nikahan, Zidan dan Fara menghampiri keluarganya. Iya yang diundang hanyalah keluarga dekat dan keluarga jauh dari masing-masing mempelai saja. Mereka semua pada mengucapkan selamat kepada sang pengantin.

"Selamat ya sayang, status kamu sekarang bukan gadis lagi. Sekarang kamu udah jadi seorang istri harus patuh, taat, dan nurut apa kata suami kamu ya. Ingat pesan ummah tadi ya," nasehat Zea.

"Iya ummah, makasih ya," balas Fara.

"Selamat ya sayang, semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah dan cepat-cepat diberkahi momongan," ucap Arva.

"Aamiin pah, doain aja ya," balas Fara.

Satu persatu dari mereka mengucapkan selamat dan dibalas dengan ucapan terimakasih dari Zidan dan Fara.

"Assalamualaikum," ucap seseorang.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab mereka.

"Ayah, bunda" ucap Zidan.

"Sayang," panggil seorang wanita.

Keyvara Steff Mahendra, bunda dari Zidan sekaligus cinta pertama Zidan.

Zidan memeluk sang bunda erat, ia menangis dipelukan bundanya. Bertahun-tahun ia terpisah dengan sang bunda yang menyebabkan dirinya sangat merindukan bunda tercinta nya.

"Zidan," panggil seseorang. Zidan menoleh.

"Ayah," gumam Zidan.

Zergan Viando Mahendra, ayah dari Zidan sekaligus Super Hero Zidan.

Zidan memeluk erat sang ayah, tangisan pun pecah kala memeluk tubuh kurusan ayahnya. Tugas yang dulu dipikul sang ayah sekarang menjadi dirinya yang mikul, ia harus bisa menjadi seperti ayahnya.

"Jagain dia ya, jangan sakiti dia. Jadilah suami yang berguna dan tidak menyakiti wanita," nasehat Zergan.

"Insyaallah yah," jawab Zidan.

°°°

Setelah acara selamat selamat dan makan-makan, kini jam menunjukkan pukul 17:00. Zidan dan Fara memutuskan untuk pulang kerumah Azev yang lama, iya itu semua atas keinginan dan bujukan dari Fara.

"Assalamualaikum" ucap mereka saat memasuki rumah.

"Dek kamu mandi dulu sana habis itu kita jama'ah bareng mungkin habis kamu mandi terus adzan," ucap Zidan. Fara mengangguk.

"Barang-barang nya biar mas yang bawa kamu langsung mandi aja. Oiya kamar kita di lantai dua mas udah dekor ulang sehari sebelum kita nikah yang pintu warna coklat ya," lanjut Zidan.

Fara kembali mengangguk, rasanya ia masih sangat malu untuk berbicara dengan suaminya itu. Ia lantas masuk menuju kamar yang dibilang Zidan tadi, ia membuka pintunya perlahan detik berikutnya ia tercengang dengan isi kamarnya.

Semua isi dikamar tersebut rata-rata perpaduan antara warna coklat tua, hitam dan abu-abu. Dia mulai melihat-lihat isi kamarnya, dimulai dari rak buku samping kanan televisi sebelah pintu. Disana sudah terisi lengkap buku kesukaan dirinya, disamping itu ada meja rias berwarna coklat tua yang sudah lengkap dengan kosmetik beraneka warna. Dia berpindah kesamping kiri televisi, terdapat pakaian yang didalamnya berisi pakaian wanita sekaligus pakaian pria. Dia benar-benar berdecak kagum.

"Dek," panggil seseorang.

Saat tengah asik melihat-lihat, ia dikejutkan dengan panggilan dan sebuah tangan kekar yang melilit di pinggang ramping nya.

BIMANTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang