12.Akibat

847 106 3
                                    

Pagi itu setelah pertengkaran yang terjadi di rumah suasana rumah menjadi sedikit senggang ditambah lagi Randa yang masih merajuk padahal kan dia salah juga.

Jean dan Arkan sedang joging di taman dekat sana. Hessa sedang memanggang roti untuk sarapan.
Adam dan Lutfi sudah bersiap untuk pergi ke kampus.

Sementara Randa sudah bangun sejak lama tapi dia tetap di kamar dan melamun. Sedangkan Nizam si bungsu baru selesai mandi.

"Abis itu langsung sarapan ya dek"ujar Hessa yang ada di dapur.

"Iya bang"sahut Nizam.

"Nanti ke sekolah bareng bareng abang aja ya"ajak Lutfi pada Nizam.

"Oke"sahut Nizam lagi.

Nizam masuk ke kamar untuk berganti pakaian sementara Randa masih duduk melamun di atas tempat tidur.

"Bang mandi gih biar ke sekolah bareng"ajak Nizam.

"…"

"Bang"panggilnya lagi.

Tidak ada sahutan dari Randa.
Nizam kini sudah rapi dengan seragam sekolah SMA pada umumnya.

"Bang lo sakit.?"tanya Nizam lagi.

"Badan lo anget bang"ujar Nizam sambil menyentuh dahi Randa yang cukup panas.
Demam mungkin sangking kaget nya ditampar Adam kemarin malam.

"Pergi.."lirih Randa.

"Gue ambilin obat sama sarapan ya bang"ujar Nizam lalu beranjak dari sana.

Di dapur hanya ada Arkan dan Jean yang baru sarapan sedangkan Adam, Hessa dan Lutfi ada di teras rumah.

"Mau makan lagi Zam.?"tanya Arkan melihat Nizam mengambil 2 potong roti bakar yang tersisa.

"Buat bang Randa"sahut Nizam.

"Heran gue dia yang salah dia yang ngambek"cibir Jean.

"Wajarlah bang dia kaget kayanya abis di tampar bang Adam dan kalo gue jadi dia juga pasti sama kagetnya"ujar Arkan.

"Bener juga sih lagian sebelum ini kita ga pernah berantem separah itu"ujar Jean yang mengakui bahwa ini semua adalah sebab dan dan akibat.

Nizam tinggalkan kedua abangnya yang masih sarapan itu kembali ke Randa yang ada di kamar.

"Ini bang makan dulu dari kemarin malam lo belum makan"titah Nizam.

"Ga usah sok peduli"Sinis Randa.

"Sama ini obatnya ya bang lo ga usah ke sekolah dulu biar gue kasi surat izin ke guru lo nanti"ujar Nizam sambil terus melanjutkan kegiatannya tanpa menghiraukan cibiran Randa.

"Puas lo liat kita jadi kaya gini.?"ujar Randa dengan tatapan tajam.

"Gue minta maaf ya bang semua karena gue"sahut Nizam.

"Sadar diri bagus deh"ujar Randa lagi.
Ditutupnya pintu kamar dan berjalan menuju teras.

"Udah siap yok berangkat"Ajak Lutfi.

"Bang Hessa..itu bang Randa demam jadi dia cuti dulu ya"ujar Nizam menuturkan keadaan Randa.

"Loh kok bisa.?pasti karena kemaren"Hessa yang panik langsung bergerak menghampiri adiknya yang sedang demam itu.

"Yaudah yok dek berangkat"ujar Lutfi mengajak Nizam lagi.

"Bang kita berangkat ya"pamit Nizam pada Adam yang duduk di sana.

"Hati-hati"sahut Adam.

Adegan cium tangan pun tak terelakkan karena sudah menjadi kebiasaan yang selalu di terapkan di dalam keluarga Danu ini.






















"Dek abang masuk ya.?"ujar Hessa sambil mengetuk pintu kamar lalu masuk.

"Ngapain.?"ujar Randa dari dalam kamar.

"Udah sarapan.?Udah minum obat.?Mana yang ga enak sini deketan"ujar Hessa sambil merangkul tubuh Randa yang memang hangat.

"Gue bisa sendiri bang dan lo tenang aja gue cuma sakit dikit gue bukan Nizam yang harus lo pantau kaya gitu"ujar Randa memang sebenarnya tidak apa-apa dia baik.

"Yaudah deh tapi istirahat aja dulu"titah Hessa.

"Kalo keluar tutu lagi"titah si adik.

Saat keluar kamar Hessa mendapati ke-3 adiknya yaitu Jean, Adam dan Arkan atau tepatnya bisa dibilang  line badas berada didepan kamar itu.

"Gimana bang udah mau makan anaknya.?"tanya Jean.

"Emm udah"sahut Hessa.

"Salah gue ya"ujar Adam sembari menundukkan kepalanya.

"Enggak ini bukan salah lo kok bang"sahut Arkan sambil menepuk pundak Adam.
"Bang Randa juga salah"Lanjutnya.

"Maaf.."Cicit Adam.

"Masuk gih minta maaf langsung"titah Hessa menyuruh adiknya yang paling suka fisika itu untuk masuk.

"Nanti aja deh bang malu"tolak Adam.

"Hehehe ternyata ada juga urat malunya juga lo"sahut Jean yang tertawa mendengar ucapan Adam.

"Yaudah kalo gitu yuk berangkat"ajak Hessa pada adik-adiknya.
"Randa kita berangkat ya jangan lupa kunci pintu"lanjutnya dari luar pintu kamar.

"Iya.!"sahut Randa dari dalam kamar.





























Hai semuanya.!

Connect🖤

Looking for FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang